Tabanan Nihil Panen Padi 139,3 Ha
Dilanda Kekeringan Tahun 2023
Nihil panen padi itu kebanyakan disebabkan oleh kekeringan. Saat musim kemarau banyak lahan persawahan tidak bisa diolah karena kekurangan air.
TABANAN, NusaBali
Tahun 2023, luas sawah yang nihil panen padi di Tabanan mencapai 139,3 hektare. Kondisi tersebut karena dampak dari kekeringan yang menyebabkan petani kesusahan mendapat air.
Dari data di Dinas Pertanian Tabanan ada enam kecamatan yang terluas mengalami nihil panen padi 139,3 hektare. Diantaranya Kecamatan Baturiti, Kecamatan Marga, Kecamatan Penebel, Kecamatan Kerambitan, Kecamatan Selemadeg Barat, dan Kecamatan Selemadeg.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Ni Nyoman Ria Wati mengatakan nihil panen padi itu kebanyakan disebabkan oleh kekeringan. Saat musim kemarau banyak lahan persawahan tidak bisa diolah karena kekurangan air. "Total sawah nihil panen padi mencapai 139,3 hektar," ujarnya, Jumat (2/2).
Disebutkan, petani yang nihil panen padi ini sebagian besar sudah mendapat ganti rugi melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dari 139,3 hektare ini total klaim yang disetujui pihak penyelengara AUTP sebanyak Rp799.260.000. "Ada total 23 subak yang mengajukan. Ada yang sudah cair dan ada yang masih dalam proses," terang Ria Wati.
Dia menambahkan total AUTP tahun 2023 yang didapatkan Pemkab Tabanan sejumlah 9996,8 hektare. "Petani tahun 2023 lalu mendapatkan subsidi ganda sehingga tidak membayarkan premi. Sebab, 80 persennya ditanggung APBN sementara 20 persen premi yang harusnya swadaya petani ditanggung oleh APBD," jelas Ria Wakti.
Sementara untuk jatah alokasi di tahun 2024 hingga sekarang belum turun. Menurut Ria Wati info sementara dari penyelenggara AUTP dalam hal ini Jasindo, Tabanan diperkirakan akan mendapatkan 3000 hektare di tahun 2024 ini. "Turun drastis tetapi ini belum pasti karena dari pusat belum turun alokasinya," tandasnya.7des
Komentar