Objek Wisata Water Blow Kembali Diserbu Wisatawan
Setelah dilakukan penutupan sementara pasca-insiden lima orang wisatawan manca negara (wisaman) dihantam ombak di objek wisata water blow di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (16 Juli 2017), lokasi tersebut kembali dibuka untuk umum pada Minggu (23/7).
MANGUPURA, NusaBali
Meski telah dibuka untuk umum namun pihak pengelola tetap memasang barrier (pembatas). Walau telah dipasang pembatas, namun wisatawan tak jarang melanggar dan masik ke zona larangan. Melihat banyaknya wisatawan yang berkunjung, security sempat kewalahan untuk mengawasi pergerakan setiap pengunjung.
“Yang jelas kami sudah memperingatkan, tapi mereka tak menghiraukan. Kami sebenarnya tak menginginkan terjadi peristiwa yang tak diinginkan,” tutur salah seorang petugas security yang minta namanya tidak ditulis di media.
Managing Director ITDC Nusa Dua Wayan Karioka belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi lewat ponsel, terdengar nada sambung tetapi tidak diangkat.
Sebelumnya, Bendesa Adat Bualu Wayan Wita berharap pihak ITDC untuk lebih memperhatikan aspek keamanan wisatawan. “Saya selaku bendesa adat berharap saat musim liburan kawasan water blow bisa dijaga dengan baik. Mudah-mudahan dengan pengawasan yang bagus, keamanan dan kenyamanan wisatawan bisa terjaga. Dari pengalaman, wisatawan bukannya takut saat melihat ombak ganas, tetapi justru berebut untuk mengabadikan momen tersebut. Jika hal itu tidak diawasi, bisa rentan muncul kejadian tak diinginkan,” kata Wayan Wita.
Dirinya sangat mengharapkan ada petugas keamanan yang standby di lokasi. Petugas yang berjaga harus yang bisa memberikan informasi aktual terkait kondisi cuaca yang terjadi.
Sebelumnya diberitakan, objek wisata water blow di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, memakan korban. Lima orang wisatawan terhempas ombak di areal walkway water blow, hingga terpental ke karang dan membuat wisatawan mengalami luka-luka cukup serius, Minggu (16/7).
Kepala Divisi Operasional Kawasan ITDC Made Pariwijaya membenarkan kejadian wisatawan mengalami kecelakaan itu. Menurutnya, seringnya terjadi kecelakaan di area water blow karena wisatawan melanggar rambu-rambu yang telah dipasang.
Dikatakannya pada Minggu (16/7), lima orang wisatawan, tiga orang dari Jerman dan dua orang lainnya dari Belanda, tersapu ombak. “Sampai saat ini (Senin kemarin) dua orang wisatawan Belanda masih menjalani perawatan di RS BIMC Nusa Dua. Sebenarnya saat kejadian petugas kami sudah memperingati semuanya. Namun tak diindahkan. Sesaat setelah kejadian, petugas kami langsung mengevakuasi sehingga semuanya tertolong,” tutur Pariwijaya, Senin (17/7).
Wisatawan yang sering mengalami kecelakaan di kawasan water blow adalah wisatawan yang selfie. Wisatawan sering nekat menerobos karang demi mendapat view yang menarik untuk selfie. Pihaknya mengaku telah memasang dua unit papan arahan agar pengunjung selalu waspada terhadap ombak yang tiba-tiba meninggi, dan jarak ideal untuk menyaksikan hempasan dan semburan ombak di antara karang terjang.
“Segala aturan sudah kita berikan melalui pengumuman yang terpasang di depan pintu masuk water blow dan di dalam area water blow, tapi pengunjung terkadang mengabaikannya. Pengunjung selalu mencari celah untuk bisa sedekat mungkin berfoto bersama deburan ombak,” tuturnya.
Ditambahkannya, saat ombak tinggi area water blow pasti ditutup. Dua unit saparator ukuran masing-masing 1,2 meter akan otomatis menutup pintu masuk water blow. Hal tersebut dilihat dari sinyal isyarat yang diterima kamera pemantau dan kondisi di lapangan. Utamanya saat kondisi ombak menyambung menghantam sisi selatan hingga timur water blow. Pihaknya juga pernah memasang railling pembatas walkway, namun hal tersebut rontok karena kondisi di lapangan yang kadar asamnya tinggi. Railling hanya tersisa pada bagian dek pemantau yang tersedia. “Kami akan tata ulang kawasan water blow. Kami akan lakukan pembuatan walkway dan railing pembatas. Sebab kondisinya memang mulai termakan usia, besok (hari ini) sudah mulai digambar dan konstruksinya,” lanjutnya.
Selain upaya tersebut, pihaknya juga akan memperketat pengawasan di water blow denga menyiagakan petugas jaga selama 24 jam. Hal tersebut untuk memantau kawasan water blow dan mengingatkan pengunjung. Dimana balai saka 4 akan disulap menjadi posko pantau dan jaga. Hal tersebut juga terkait pembuatan pathway of love yang akan dikerjakan di water blow. *cr64
1
Komentar