Kakak Beradik Nyaris Tenggelam
Dua nelayan ini terombang-ambing selama 4 jam lebih di tengah laut dengan tetap berpegangan pada badan perahu.
NEGARA, NusaBali
Perahu yang ditumpangi Nushadin, 29, dan Misradi, 33, terbalik akibat dihantam gelombang di Pantai Delod Berawah, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (24/7). Kedua nelayan yang merupakan kakak adik asal Banjar Munduk, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana ini pun terpental di tengah laut dan nyaris tenggelam. Keduanya selamat dengan berpegangan pada badan jukung yang terbalik.
Informasi di lapangan, kakak beradik Misradi dan Nushadin pergi melaut sekitar pukul 02.00 Wita. Mereka melaut dengan menaiki perahu Raja Samudra menuju Pantai Delod Berawah. Sekitar pukul 09.00 Wita, mereka memutuskan kembali menepi ke pantai Air Kuning. Namun dalam perjalanan balik itu, tepatnya semasih berada di tengah laut sekitar 3 kilometer dari bibir pantai Delod Berawah, jukung mereka dihantam gelombang tinggi. Akibatnya, jukung berbahan kayu yang mereka tumpangi terbalik.
Nelayan kakak beradik ini pun terpental ke tengah laut. Dengan ketrampilan berenang, mereka menuju badan jukung yang terbalik untuk berpegangan. Tak lama kemudian, gelombang tinggi kembali menerjang yang menyebabkan katir serta layar patah. Beruntung kedua nelayan ini mampu selamatkan dir dengan berpegangan kembali pada badan jukung sembari memperbaiki katir yang lepas. Setelah hampir selama 4 jam lebih terombang-ambing di tengah laut, sekitar pukul 14.30 Wita, keduanya berhasil menepi di pantai Desa Delod Berawah dengan berpegangan pada katir yang lepas.
Sementara jukung mereka yang terbawa ombak ke tepi ke pantai Desa Delod Berawah dievakuasi nelayan. Perahu itu selanjutnya digotong dengan bantuan kereta roda untuk dibawa ke pantai Air Kuning. Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kedua nelayan asal Air Kuning yang berhasil menepi di pantai Delod Berawah dalam keadaan selamat tanpa luka apapun. Keduanya sempat dibawa ke puskesmas, namun tidak sampai rawat inap. “Korban masih shock. Kerugian material ditaksir sekitar Rp 5 juta,” ujarnya. *ode
Informasi di lapangan, kakak beradik Misradi dan Nushadin pergi melaut sekitar pukul 02.00 Wita. Mereka melaut dengan menaiki perahu Raja Samudra menuju Pantai Delod Berawah. Sekitar pukul 09.00 Wita, mereka memutuskan kembali menepi ke pantai Air Kuning. Namun dalam perjalanan balik itu, tepatnya semasih berada di tengah laut sekitar 3 kilometer dari bibir pantai Delod Berawah, jukung mereka dihantam gelombang tinggi. Akibatnya, jukung berbahan kayu yang mereka tumpangi terbalik.
Nelayan kakak beradik ini pun terpental ke tengah laut. Dengan ketrampilan berenang, mereka menuju badan jukung yang terbalik untuk berpegangan. Tak lama kemudian, gelombang tinggi kembali menerjang yang menyebabkan katir serta layar patah. Beruntung kedua nelayan ini mampu selamatkan dir dengan berpegangan kembali pada badan jukung sembari memperbaiki katir yang lepas. Setelah hampir selama 4 jam lebih terombang-ambing di tengah laut, sekitar pukul 14.30 Wita, keduanya berhasil menepi di pantai Desa Delod Berawah dengan berpegangan pada katir yang lepas.
Sementara jukung mereka yang terbawa ombak ke tepi ke pantai Desa Delod Berawah dievakuasi nelayan. Perahu itu selanjutnya digotong dengan bantuan kereta roda untuk dibawa ke pantai Air Kuning. Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kedua nelayan asal Air Kuning yang berhasil menepi di pantai Delod Berawah dalam keadaan selamat tanpa luka apapun. Keduanya sempat dibawa ke puskesmas, namun tidak sampai rawat inap. “Korban masih shock. Kerugian material ditaksir sekitar Rp 5 juta,” ujarnya. *ode
Komentar