Dominasi Produk Fashion, Perak dan Animasi
Dua jenis produk industri kreatif yakni produk-produk fashion, perak kombinasi dan animasi sedang menggeliat belakangan ini di Bali.
Andalan Industri Kreatif Bali
DENPASAR, NusaBali
Selain selera pasar global, juga karena potensi sumber daya (SDM) yang semakin bertambah dan kreatif. Juga dampak dari peningkatan diklat . Salah satunya di Bali Creative Industri Centre (BCIC) yang merupakan salah satu lokasi workshop Kementerian Perindustrian di Tohpati Denpasar.
Data dari Bali Creative Industri Center (BCIC) dalam dua tahun sejak 2015 sampai 2016, sebanyak 60 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang didiklat atau diinkubasi untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan kewirausahaan dalam industri kreatif. Yang mengikuti inkubasi dominan berasal dari jebolan sejumlah perguruan tinggi yang memiliki kompetensi dengan industry kreatif. Diantaranya ISI Denpasar, ISI Yogyakarta, ITS dan ITB. “ Salah satu produknya adalah beragam produk fashion yang ngetren ,” ujar I Ketut Dharta, Tenaga Ahli Bidang Manejemen BCIC, Senin (24/7).
Kata Dharta hal juga menunjukkan industry kreatif berkembang positif di Bali. Kata Dharta, mereka yang didiklat di BCIC memang dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif atau sebagai incubator. Selain produk fashion sekaligus desainernya, jenis industri kreatif yang ngetren adalah produk kerajinan perak dikombinasi dengan tanduk. Juga produk animasi.
Sebelumnya hal senada disampaikan Dewa Dharendra, ahli tekstil di BCIC. Kata Dewa Dharendra, selain di Denpasar yang sudah pasti pengembangan industri kreatif juga ke daerah lain, di antaranya Badung dan Tabanan. “Pasar global lewat kemajuan IT memberi peluang perkembangan industri kreatif ini,” ujar Dewa Dharendra. *k17
1
Komentar