Ratusan Personel Drainase Distandbykan
Penanganan drainase di titik rawan genangan menggunakan tiga skema pembersihan.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 200 personel drainase dan bina marga distandbykan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng di musim penghujan ini. Mereka wajib melakukan pencegahan dan penanganan persoalan drainase untuk meminimalisir daerah genangan air di wilayah perkotaan.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, Minggu (4/2) kemarin mengatakan, titik genangan di ruas jalan kota Singaraja, yang sudah terpetakan sebelumnya ada 10 titik. Sejumlah titik rawan genangan tersebut terus dipantau dan diantisipasi. Sehingga titik genangan yang masih tersisa tinggal 2 lokasi saja. Yakni di Jalan Angsoka dan Jalan Kenanga wilayah Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
“Petugas drainase dan bina marga ini turun setiap hari, sebelum maupun sesudah turun hujan. Sampah-sampah yang tersangkut di saluran drainase ini semuanya dibersihkan, untuk memaksimalkan fungsi drainase saat hujan deras,” ucap Adiptha.
Penanganan drainase di titik rawan genangan disebut Adiptha menggunakan tiga skema pembersihan. Yakni pembersihan sungai maupun kali sebelum hujan, mengangkut sampah yang menyumbat drainase saat hujan dan membersihkan sampah saat hujan sudah reda. Skema inipun disebutnya sangat efektif dalam pengendalian luapan air ke jalan saat hujan deras. Meskipun ada luapan karena intensitas hujan tinggi, genangan akan surut dalam waktu yang cepat.
Khusus untuk genangan air yang juga menjadi langganan di wilayah Buleleng Barat seperti di Desa Pemuteran, Musi dan Penyabangan, Adiptha mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi dan Balai Jalan. Sebab jalan Singaraja-Gilimanuk merupakan aset jalan nasional.
Pemerintah Kabupaten Buleleng disebutnya hanya berwenang melaporkan dan mendorong pemerintah pusat segera menentukan solusi atas persoalan yang sudah terjadi bertahun-tahun.
Sementara itu dalam antisipasi genangan air dan banjir di musim penghujan, Dinas PUTR juga meminta kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat. Salah satu kontribusi yang dapat dilakukan masyarakat dengan tidak membuang sampah di saluran drainase. Terlebih sampah-sampah yang berukuran besar, seperti batang kayu, alat rumah tangga yang sudah rusak seperti kursi dan kasur yang masih sering ditemukan menyumbat saluran.7 k23
Sebanyak 200 personel drainase dan bina marga distandbykan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng di musim penghujan ini. Mereka wajib melakukan pencegahan dan penanganan persoalan drainase untuk meminimalisir daerah genangan air di wilayah perkotaan.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, Minggu (4/2) kemarin mengatakan, titik genangan di ruas jalan kota Singaraja, yang sudah terpetakan sebelumnya ada 10 titik. Sejumlah titik rawan genangan tersebut terus dipantau dan diantisipasi. Sehingga titik genangan yang masih tersisa tinggal 2 lokasi saja. Yakni di Jalan Angsoka dan Jalan Kenanga wilayah Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
“Petugas drainase dan bina marga ini turun setiap hari, sebelum maupun sesudah turun hujan. Sampah-sampah yang tersangkut di saluran drainase ini semuanya dibersihkan, untuk memaksimalkan fungsi drainase saat hujan deras,” ucap Adiptha.
Penanganan drainase di titik rawan genangan disebut Adiptha menggunakan tiga skema pembersihan. Yakni pembersihan sungai maupun kali sebelum hujan, mengangkut sampah yang menyumbat drainase saat hujan dan membersihkan sampah saat hujan sudah reda. Skema inipun disebutnya sangat efektif dalam pengendalian luapan air ke jalan saat hujan deras. Meskipun ada luapan karena intensitas hujan tinggi, genangan akan surut dalam waktu yang cepat.
Khusus untuk genangan air yang juga menjadi langganan di wilayah Buleleng Barat seperti di Desa Pemuteran, Musi dan Penyabangan, Adiptha mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi dan Balai Jalan. Sebab jalan Singaraja-Gilimanuk merupakan aset jalan nasional.
Pemerintah Kabupaten Buleleng disebutnya hanya berwenang melaporkan dan mendorong pemerintah pusat segera menentukan solusi atas persoalan yang sudah terjadi bertahun-tahun.
Sementara itu dalam antisipasi genangan air dan banjir di musim penghujan, Dinas PUTR juga meminta kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat. Salah satu kontribusi yang dapat dilakukan masyarakat dengan tidak membuang sampah di saluran drainase. Terlebih sampah-sampah yang berukuran besar, seperti batang kayu, alat rumah tangga yang sudah rusak seperti kursi dan kasur yang masih sering ditemukan menyumbat saluran.7 k23
1
Komentar