Sekaa Teruna Mulai Buat Ogoh-ogoh
SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah Sekaa Teruna (ST) di Kabupaten Buleleng sudah mulai membuat Ogoh-ogoh untuk persiapan upacara malam Pengerupukan Hari Raya Nyepi 2024. Ada Sekaa Teruna yang sudah memulai membuat Ogoh-ogohnya beberapa hari lalu, bahkan ada yang sudah merancang konsep sejak beberapa bulan lalu.
Bahkan ST di beberapa banjar sudah memajang kerangka Ogoh-ogohnya di balai banjar. Pembuatan Ogoh-ogoh itu memakan waktu hingga dua bulan lebih dengan melibatkan semua anggotanya. Salah satunya, ST Abdi Yowana Banjar Adat Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
ST Abdi Yowana ini sudah mulai mengeksekusi Ogoh-ogohnya 16 Januari 2024 lalu. Pada Nyepi Tahun Baru Saka 1946 ini, mereka mengusung Ogoh-ogoh bertemakan Ki Cambra Berag. Ogoh-ogoh ini divisualisasikan menyeramkan berupa anjing kurus yang badannya penuh luka membusuk dan lehernya diikat dengan rantai.
Ketua ST Abdi Yowana, Kadek Yoga Sariada mengatakan, saat ini dirinya dan kawan-kawan ST lainnya sudah mulai membangun struktur salah satu bagian anatomi Ogoh-ogohnya. Proses pembuatan satu bagian itu, cukup rumit dan perlu kehati-hatian. “Sekarang kami baru mulai merancang struktur fisik Ogoh-ogoh,” ujar Yoga, ditemui Minggu (4/2).
Dia menuturkan, struktur rangka Ogoh-ogoh adalah hal pertama yang dikerjakan. Struktur dirancang menggunakan bahan baku yang kokoh seperti besi, bambu, dan rotan baku dalam pembuatan rangka Ogoh-ogoh. Setelah rangkanya jadi dan punya struktur yang kuat, dilanjutkan proses pembuatan tekstur anatomi Ogoh-ogohnya.
“Proses itu termasuk melapisi dan menghias fisik Ogoh-ogoh sesuai yang sudah kami konsep sebelumnya. Setelah itu mulai finishing. Ada pengecatan, penambahan aksesoris, dan yang lainnya,” lanjut Yoga. Ia menambahkan, proses merancang struktur hingga finishing memakan waktu setidaknya hingga dua bulan lebih.
Terkait konsep Ogoh-ogoh, Yoga mengatakan Ki Cambra Berag merupakan wujud Leak yang suka menakuti-nakuti, bahkan tak segan- segan membunuh orang yang ia benci. “Karena rata-rata orang mempelajari ilmu Leak ini adalah orang- orang yang bersifat iri hati, dan mudah cemburu terhadap orang, atau memiliki dendam terhadap seseorang,” jelasnya.
“Kami di ST Abdi Yowana, Banjar Adat Babakan, mengambil tema ini dalam perayaan Hari Suci Nyepi Caka 1946, untuk mengajak semua orang untuk selalu taat pada Ida Shangyang Widi Wasa. Jaga tidak membuat orang lain tersinggung dengan sikap maupun perkataan agar terhindar dari marabahaya yang tak pernah diketahui,” jelasnya.7 mzk
ST Abdi Yowana ini sudah mulai mengeksekusi Ogoh-ogohnya 16 Januari 2024 lalu. Pada Nyepi Tahun Baru Saka 1946 ini, mereka mengusung Ogoh-ogoh bertemakan Ki Cambra Berag. Ogoh-ogoh ini divisualisasikan menyeramkan berupa anjing kurus yang badannya penuh luka membusuk dan lehernya diikat dengan rantai.
Ketua ST Abdi Yowana, Kadek Yoga Sariada mengatakan, saat ini dirinya dan kawan-kawan ST lainnya sudah mulai membangun struktur salah satu bagian anatomi Ogoh-ogohnya. Proses pembuatan satu bagian itu, cukup rumit dan perlu kehati-hatian. “Sekarang kami baru mulai merancang struktur fisik Ogoh-ogoh,” ujar Yoga, ditemui Minggu (4/2).
Dia menuturkan, struktur rangka Ogoh-ogoh adalah hal pertama yang dikerjakan. Struktur dirancang menggunakan bahan baku yang kokoh seperti besi, bambu, dan rotan baku dalam pembuatan rangka Ogoh-ogoh. Setelah rangkanya jadi dan punya struktur yang kuat, dilanjutkan proses pembuatan tekstur anatomi Ogoh-ogohnya.
“Proses itu termasuk melapisi dan menghias fisik Ogoh-ogoh sesuai yang sudah kami konsep sebelumnya. Setelah itu mulai finishing. Ada pengecatan, penambahan aksesoris, dan yang lainnya,” lanjut Yoga. Ia menambahkan, proses merancang struktur hingga finishing memakan waktu setidaknya hingga dua bulan lebih.
Terkait konsep Ogoh-ogoh, Yoga mengatakan Ki Cambra Berag merupakan wujud Leak yang suka menakuti-nakuti, bahkan tak segan- segan membunuh orang yang ia benci. “Karena rata-rata orang mempelajari ilmu Leak ini adalah orang- orang yang bersifat iri hati, dan mudah cemburu terhadap orang, atau memiliki dendam terhadap seseorang,” jelasnya.
“Kami di ST Abdi Yowana, Banjar Adat Babakan, mengambil tema ini dalam perayaan Hari Suci Nyepi Caka 1946, untuk mengajak semua orang untuk selalu taat pada Ida Shangyang Widi Wasa. Jaga tidak membuat orang lain tersinggung dengan sikap maupun perkataan agar terhindar dari marabahaya yang tak pernah diketahui,” jelasnya.7 mzk
Komentar