Lomba Mewarnai Angkat Kisah Kepahlawanan Kebo Iwa
Rangkaian Bulan Bahasa Bali 2024
DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 55 anak yang merupakan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) mengikuti lomba mewarnai gambar di lantai bawah Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Senin (5/2). Lomba Mewarnai Gambar serangkaian dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali (BBB) VI tahun 2024 ini mengangkat cerita rakyat Bali, yakni kisah kepahlawanan Kebo Iwa.
Mereka diberikan waktu selama dua jam untuk menyelesaikan warna gambarnya. Juri I Putu Arya Janottama SSn MSn mengatakan selain untuk melatih kedisiplinan anak-anak, kegiatan mewarnai gambar ini juga untuk melatih fokus dalam menyelesaikan lomba serta bisa berkreasi. “Topik gambar Kebo Iwa ini juga sebagai cara untuk belajar sejarah, sesuai dengan tema BBB VI, yakni ‘Jana Kerthi’ yang memuliakan sastra, maka sejak sedini mungkin anak-anak diberikan cerita-cerita Bali,” kata Arya di sela lomba.
Ia menambahkan, dengan mewarnai gambar dengan kisah kepahlawanan maka diharapkan akan tumbuh dalam diri anak-anak untuk memuliakan keteladanan tokoh-tokoh dari Bali. “Namanya saja lomba mewarnai, maka kriteria penilaian yang pertama adalah kerapian. Anak-anak pertama kali diajarkan disiplin, kemudian kreativitas seni. Namun, yang paling penting mereka bisa dan mampu menyelesaikan warna gambarnya dulu, selanjutnya baru tekniknya,” terang dosen animasi ISI Denpasar ini.
Menurutnya beberapa peserta lomba mewarnai ini sudah ada yang memahami teknik mewarnai. Hal itu, dapat dilihat dari perpaduan warna yang dibuat. Walau demikian, anak-anak ini tetap diberikan kebebasan karena masih dalam tingkatan PAUD dan TK. Sebagai juri, Arya memberikan kebebasan anak-anak untuk menuangkan idenya dan tidak akan membelenggu aktivitas mereka. “Kita tidak menuntut langit itu harus berwarna biru, tetapi bagaimana mereka menuangkan warna dalam sebuah bentuk. Contohnya, bentuk kayu. Mereka sudah bisa menentukan di mana terang dan gelapnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan mewarnai gambar dapat melatih fokus anak-anak. Apalagi, di zaman sekarang tak bisa dipungkiri dengan adanya gadget sangat menurunkan fokus anak. “Scroll youtube dan scroll short itu membuat anak-anak susah untuk fokus. Jadi dengan lomba mewarnai dengan durasi dua jam ini, maka mereka dapat melatih fokus mereka, seperti mampu membuat warna yang detail dan warna yang menarik,” ujarnya.
Arya menegaskan perkembangan lomba mewarnai dalam ajang BBB mengalami peningkatan, khususnya dari jumlah peserta. Panitia juga sudah mulai berbenah terhadap lokasi lomba. Jika sebelumnya, lomba diadakan secara outdoor, namun tahun ini sudah di tempat yang lebih representatif. “Kami berharap ke depan lomba mewarnai ini bisa dijadikan ajang pencarian bakat dengan memperluas jangkauan peserta. Saat ini, lebih banyak diikuti peserta dari Kota Denpasar dan sekitarnya,” pungkasnya. 7 a
Ia menambahkan, dengan mewarnai gambar dengan kisah kepahlawanan maka diharapkan akan tumbuh dalam diri anak-anak untuk memuliakan keteladanan tokoh-tokoh dari Bali. “Namanya saja lomba mewarnai, maka kriteria penilaian yang pertama adalah kerapian. Anak-anak pertama kali diajarkan disiplin, kemudian kreativitas seni. Namun, yang paling penting mereka bisa dan mampu menyelesaikan warna gambarnya dulu, selanjutnya baru tekniknya,” terang dosen animasi ISI Denpasar ini.
Menurutnya beberapa peserta lomba mewarnai ini sudah ada yang memahami teknik mewarnai. Hal itu, dapat dilihat dari perpaduan warna yang dibuat. Walau demikian, anak-anak ini tetap diberikan kebebasan karena masih dalam tingkatan PAUD dan TK. Sebagai juri, Arya memberikan kebebasan anak-anak untuk menuangkan idenya dan tidak akan membelenggu aktivitas mereka. “Kita tidak menuntut langit itu harus berwarna biru, tetapi bagaimana mereka menuangkan warna dalam sebuah bentuk. Contohnya, bentuk kayu. Mereka sudah bisa menentukan di mana terang dan gelapnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan mewarnai gambar dapat melatih fokus anak-anak. Apalagi, di zaman sekarang tak bisa dipungkiri dengan adanya gadget sangat menurunkan fokus anak. “Scroll youtube dan scroll short itu membuat anak-anak susah untuk fokus. Jadi dengan lomba mewarnai dengan durasi dua jam ini, maka mereka dapat melatih fokus mereka, seperti mampu membuat warna yang detail dan warna yang menarik,” ujarnya.
Arya menegaskan perkembangan lomba mewarnai dalam ajang BBB mengalami peningkatan, khususnya dari jumlah peserta. Panitia juga sudah mulai berbenah terhadap lokasi lomba. Jika sebelumnya, lomba diadakan secara outdoor, namun tahun ini sudah di tempat yang lebih representatif. “Kami berharap ke depan lomba mewarnai ini bisa dijadikan ajang pencarian bakat dengan memperluas jangkauan peserta. Saat ini, lebih banyak diikuti peserta dari Kota Denpasar dan sekitarnya,” pungkasnya. 7 a
Komentar