Prabowo Bilang Orang Indonesia Terlalu Baik, Jadi Dimanfaatkan 'Orang Asing'
DENPASAR, NusaBali.com - Prabowo Subianto, Calon Presiden nomor urut 2 berbicara tentang tabiat orang Indonesia yang terlampau ramah dan baik. Hal ini, kata dia, harus diimbangi dengan kecerdikan agar tidak mudah dimanfaatkan.
Pernyataan ini diutarakan Prabowo saat menyampaikan orasi politik pada HUT ke-16 Partai Gerindra di The Meru, Bali Beach International Convention Center, Sanur, Denpasar pada Selasa (6/2/2024) siang.
Kata-kata yang disampaikan Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini bukanlah soal orang per orangan. Namun, orang Indonesia sebagai sebuah bangsa dalam konteks melindungi kekayaan sumber daya alam (SDA) tanah air.
"Negara kita sungguh sangat kaya, luar biasa karunia Yang Kuasa. Tetapi, bangsa kita hampir semua suku, tabiatnya kadang-kadang terlalu baik, ramah, welcome sama siapa pun," ujar Prabowo.
Tabiat yang sebenarnya sama sekali tidak salah ini membuat 'orang asing' yang datang ke tanah air jadi bertindak semaunya. Kata Prabowo, mereka datang bertamu, kemudian mengeruk kekayaan alam yang dimiliki tanah air, dan tidak mau minggat lantaran sudah merasakan nikmatnya SDA Indonesia.
"Orang asing datang ke kita, kita terima dengan baik. Tapi, kadang-kadang yang datang itu niatnya juga kurang baik. Sudah datang, bertamu, mengambil harta kekayaan kita, tidak mau pulang," lanjut Prabowo yang juga Menteri Pertahanan RI.
Bagi Prabowo, kepribadian bangsa yang ramah, baik, dan berteman dengan berbagai bangsa di dunia ini sudah menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan harus dipertahankan. Akan tetapi, tabiat semacam ini harus diimbangi dengan kecerdikan.
Berbicara dalam konteks SDA, bangsa ini diminta cerdik bahwa hilirisasi adalah hal mendesak untuk dilakukan. SDA tanah air tidak bisa dijual murah sebagai bahan mentah. Di mana, barang jadinya malah diimpor lagi ke dalam negeri dengan harga yang lebih mahal.
"Masa bahan alam yang diberi Tuhan diambil di bumi kita, dibawa ke negara lain. Di situ, dijadikan televisi, komputer, ponsel, mobil, pesawat, kita beli. Padahal itu bahan baku kita sendiri," tegas Prabowo.
Kata Prabowo, tabiat Bangsa Indonesia yang baik, ramah, namun pintar dan cerdas ini tengah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi. Menurutnya, hal ini akan dilanjutkan pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran nanti untuk mendukung kebangkitan tanah air.
"Kita bukan raksasa yang akan bangun tapi raksasa yang sedang bangun! Tapi, kita juga harus jadi raksasa yang cerdas dan baik hati, menjadi bangsa yang baik untuk tetangga-tetangganya sebagaimana politik luar negeri kita, bebas aktif," imbuh Prabowo. *rat
Kata-kata yang disampaikan Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini bukanlah soal orang per orangan. Namun, orang Indonesia sebagai sebuah bangsa dalam konteks melindungi kekayaan sumber daya alam (SDA) tanah air.
"Negara kita sungguh sangat kaya, luar biasa karunia Yang Kuasa. Tetapi, bangsa kita hampir semua suku, tabiatnya kadang-kadang terlalu baik, ramah, welcome sama siapa pun," ujar Prabowo.
Tabiat yang sebenarnya sama sekali tidak salah ini membuat 'orang asing' yang datang ke tanah air jadi bertindak semaunya. Kata Prabowo, mereka datang bertamu, kemudian mengeruk kekayaan alam yang dimiliki tanah air, dan tidak mau minggat lantaran sudah merasakan nikmatnya SDA Indonesia.
"Orang asing datang ke kita, kita terima dengan baik. Tapi, kadang-kadang yang datang itu niatnya juga kurang baik. Sudah datang, bertamu, mengambil harta kekayaan kita, tidak mau pulang," lanjut Prabowo yang juga Menteri Pertahanan RI.
Bagi Prabowo, kepribadian bangsa yang ramah, baik, dan berteman dengan berbagai bangsa di dunia ini sudah menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan harus dipertahankan. Akan tetapi, tabiat semacam ini harus diimbangi dengan kecerdikan.
Berbicara dalam konteks SDA, bangsa ini diminta cerdik bahwa hilirisasi adalah hal mendesak untuk dilakukan. SDA tanah air tidak bisa dijual murah sebagai bahan mentah. Di mana, barang jadinya malah diimpor lagi ke dalam negeri dengan harga yang lebih mahal.
"Masa bahan alam yang diberi Tuhan diambil di bumi kita, dibawa ke negara lain. Di situ, dijadikan televisi, komputer, ponsel, mobil, pesawat, kita beli. Padahal itu bahan baku kita sendiri," tegas Prabowo.
Kata Prabowo, tabiat Bangsa Indonesia yang baik, ramah, namun pintar dan cerdas ini tengah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi. Menurutnya, hal ini akan dilanjutkan pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran nanti untuk mendukung kebangkitan tanah air.
"Kita bukan raksasa yang akan bangun tapi raksasa yang sedang bangun! Tapi, kita juga harus jadi raksasa yang cerdas dan baik hati, menjadi bangsa yang baik untuk tetangga-tetangganya sebagaimana politik luar negeri kita, bebas aktif," imbuh Prabowo. *rat
1
Komentar