Saat Nyepi, Puskesmas di Kuta Selatan Siaga 24 Jam
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kecamatan Kuta Selatan menjamin tetap akan memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh warganya pada saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946. Bahkan, layanan kesehatan di puskesmas akan tetap dilaksanakan selama 24 jam.
Demikian disampaikan Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta saat rapat koordinasi (rakor) persiapan menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, Selasa (6/1) siang di Kantor Camat Kuta Selatan. Rakor dihadiri pula perwakilan dari desa adat hingga aparat kepolisian, serta instansi terkait.
“Kami pastikan tetap akan memberikan perhatian kepada warga terutama dalam situasi darurat. Makanya, layanan kesehatan di puskesmas akan tetap dilaksanakan selama 24 jam,” kata Gede Arta.
Tak hanya di puskemas, hampir semua fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit juga tetap bisa menerim pasien dalam situasi darurat. “Ini untuk memastikan kebutuhan masyarakat (mendapatkan pelayanan kesehatan) terpenuhi, bahkan saat Hari Raya Nyepi,” imbuhnya.
Di samping itu, terkait perayaan Nyepi yang diprediksi akan bertepatan dengan awal puasa Ramadhan, Gede Arta mengaku akan terus menjalin koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), termasuk dengan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. “Kami akan lakukan koordinasi agar hari raya ini bisa berjalan dengan tertib dan lancar,” katanya.
Sementara, untuk pelaksanaan Tawur Agung nantinya, Gede Arta menyebut akan mengikuti surat edaran dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan menjalankan koordinasi internal di tingkat kecamatan. Dia menegaskan tidak hanya petugas kecamatan yang bertugas, tetapi juga melibatkan petugas khusus lainnya. Kegiatan itu akan mempertegas pelaksanaan Catur Bratha Penyepian, sekaligus mendata event, lomba atau ada parade budaya yang dilaksanakan serangkaian Pengrupukan.
Dalam kesempatan tersebut juga dibahas terkait pemadaman lampu penerangan jalan umum (LPJU) saat Nyepi di ruas Jalan Bypass Ngurah Rai. Hal itu berkaca dari adanya lampu yang terkadang menyala sendiri dan sulit untuk dimatikan oleh masyarakat. Gede Arta pun membeberkan jika sudah mempersiapkan nomor telepon petugas terkait, agar bisa mengatensi ketika lampu tiba-tiba menyala saat Nyepi. “Kami berharap tidak ada insiden yang tidak diinginkan,” harapnya.
Kemudian terkait pengarakan ogoh-ogoh, sambung dia, tetap bisa dilaksanakan, namun batas waktu sampai pukul 22.00 Wita. Ini sudah berdasarkan hasil Pasamuhan Agung PasikianYowana Kabupaten Badung dan arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. “Karena sudah ada arahan dari Bapak Bupati, jadi untuk mempertegas itu nanti kami akan mengumpulkan sekaa teruna se-Kuta Selatan,” kata Gede Arta. 7 ol3
Komentar