Proyek Kabel Laut ICE IV Dorong Konektivitas Intra Asia, India, dan Timur Tengah
DUBAI, NusaBali.com - e&, Telecom Egypt, Telin (anak usaha Telkom), dan operator besar asal India telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) baru bernama ICE IV.
Sistem ini akan menghadirkan rute unik yang menghubungkan wilayah Intra Asia ke India dan Timur Tengah, dengan panjang 11.000 km dan menggunakan teknologi kabel terbuka terbaru dan subsea ROADMs untuk menghubungkan Indonesia dan Singapura ke India, Oman, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
Milestone besar untuk proyek ini terjadi saat event Capacity Middle East di Dubai, UEA pada Rabu (7/2/2024), di mana MoU ditandatangani oleh top manajemen dari empat perusahaan terkemuka; Nabil Baccouche (Group Chief Carrier & Wholesale Officer di e&), Seif Mounib (Vice President of International and Wholesale di Telecom Egypt), Budi Satria Dharma Purba (Chief Executive Officer di Telin), dan operator India.
"Melalui Proyek ICE IV, kami mendefinisikan ulang peta konektivitas, mendekatkan benua lebih dari sebelumnya, dan membuka akses bandwidth untuk miliaran orang,” ujar Nabil Baccouche, e& Group Chief Carrier and Wholesale Officer.
Dengan komitmen menjadikan SmartHub sebagai lokasi pilihan neutral carrier hub terbesar, Proyek ICE IV akan mempercepat konektivitas. Sistem DC (data center) ke DC yang baru akan memungkinkan meningkatkan kemampuan dan kapasitas global lebih lanjut .
“Hal ini akan memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari pelanggan di seluruh Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Amerika," terang Nabil.
Proyek ICE IV akan mengadopsi rute yang benar-benar baru melalui Selat Sunda dan menjadi kabel internasional pertama yang mendarat di Kochi, India dalam beberapa dekade. Hal ini menawarkan rute alternatif yang andal dan gerbang internasional baru.
Ekstensi darat yang sedang dipertimbangkan juga mencakup koneksi antara Timur Tengah dan Mesir, serta antara Kochi dan Chennai, menjadikan proyek ini unik.
"Pelanggan saat ini menuntut pengalaman terbaik yang mendorong provider untuk berinovasi dan membangun jaringan dengan latensi yang rendah pada rute yang beragam dan unik,” kata Budi Satria Dharma Purba, CEO Telin.
Hal tersebut mendorong Telin untuk menjadikan Indonesia sebagai hub masa depan di kawasan Indo-Pasifik. “Kita dapat menciptakan peluang baru untuk semua sistem kabel ICE dengan mengintegrasikannya dengan negara-negara dan sistem yang relevan. Indonesian Cable Express akan menjadi jembatan. Inisiatif Telin dalam proyek ICE memastikan struktur biaya yang efisien dan implementasi yang lebih cepat," ujar Budi Satria.
Proyek ICE IV ditargetkan siap beroperasi pada kuartal keempat tahun 2027. Proyek ini akan mengadopsi prinsip-prinsip desain PoP ke PoP terbaru, yang melayani kebutuhan penyedia konten dan konsumen data besar dengan lebih baik.
Proyek ICE IV akan menyediakan konektivitas yang mulus, bandwidth yang besar, dan keberagaman keamanan jaringan.
"Telecom Egypt bangga dapat berkolaborasi dengan mitra ICE dalam pembangunan proyek luar biasa ini,” kata Mohamed Nasr, Managing Director dan CEO di Telecom Egypt.
Menjadi anggota pendiri ICE IV disebut Nasr sebagai bukti dari keyakinan terhadap pentingnya infrastruktur vital tersebut. “Kami menyediakan akses terbuka untuk lebih dari 20 kabel SKKL yang mendarat di Mesir dengan infrastruktur transit internasional yang unik dan berstandar tinggi yang akan menjadi bagian dari desain yang telah direncanakan," jelas Nasr.
Proyek ICE IV menandakan langkah maju yang signifikan dalam konektivitas global, dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, termasuk pelanggan, penyedia layanan, dan ekonomi global.
1
Komentar