KPU Bali Undang Mahasiswa Tongkrongi TPS
KPU Bali
Unjuk Rasa
Demonstrasi
Mahasiswa
Aliansi mahasiswa
Demo Mahasiswa
Pemilu 2024
Hasyim Asyari
DENPASAR, NusaBali.com – Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengundang mahasiswa untuk menongkrongi Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Rabu (14/2/2024) nanti untuk sama-sama mengawasi jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara.
Hal ini pasca unjuk rasa yang digelar Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali di Kantor KPU Bali, Jalan Cok Agung Tresna Nomor 8 Niti Mandala, Denpasar pada Jumat (9/2/2024) lalu. Di mana, mereka menuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mundur usai dinyatakan melanggar kode etik oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Pengunjuk rasa juga berpendapat demokrasi sedang ‘dipecundangi’ dengan adanya intervensi dalam proses pencalonan Pilpres seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan langkah Gibran berlaga Calon Wakil Presiden. Selain itu, mereka juga meminta penyelenggara pemilu dan aparatur negara bersikap netral dalam Pemilu 2024 ini.
“Saya mengundang seluruh mahasiswa tongkrongi TPS. Itulah hal terbaik yang teman-teman mahasiswa bisa lakukan untuk membantu kami supaya tidak ada kecurangan,” ujar Lidartawan ketika ditemui usai acara Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti di Dharmanegara Alaya, Denpasar, Sabtu (10/2/2024) malam.
Lidartawan yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli dua periode ini meminta para intelektual muda ini menyaksikan langsung kerja-kerja jajaran KPU di lapangan. Sehingga, tidak ada lagi klaim satu arah yang menuduh adanya kecurangan dalam proses pemilu kali ini khususnya di Bali.
“Datang saja ke TPS, saksikan apa yang kami lakukan. Jangan teriak-teriak saja soal kecurangan yang sebenarnya tidak ada, karena dengar informasi,” imbuh Lidartawan.
Ketua KPU Bali dua periode ini menjamin, pihaknya bakal langsung memberhentikan penyelenggara pemilu di Pulau Dewata yang terbukti melanggar. Namun, ia juga menegaskan bahwa sejauh ini penyelenggara pemilu di Bali tidak ada yang macam-macam. *rat
Pengunjuk rasa juga berpendapat demokrasi sedang ‘dipecundangi’ dengan adanya intervensi dalam proses pencalonan Pilpres seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan langkah Gibran berlaga Calon Wakil Presiden. Selain itu, mereka juga meminta penyelenggara pemilu dan aparatur negara bersikap netral dalam Pemilu 2024 ini.
“Saya mengundang seluruh mahasiswa tongkrongi TPS. Itulah hal terbaik yang teman-teman mahasiswa bisa lakukan untuk membantu kami supaya tidak ada kecurangan,” ujar Lidartawan ketika ditemui usai acara Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti di Dharmanegara Alaya, Denpasar, Sabtu (10/2/2024) malam.
Lidartawan yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli dua periode ini meminta para intelektual muda ini menyaksikan langsung kerja-kerja jajaran KPU di lapangan. Sehingga, tidak ada lagi klaim satu arah yang menuduh adanya kecurangan dalam proses pemilu kali ini khususnya di Bali.
“Datang saja ke TPS, saksikan apa yang kami lakukan. Jangan teriak-teriak saja soal kecurangan yang sebenarnya tidak ada, karena dengar informasi,” imbuh Lidartawan.
Ketua KPU Bali dua periode ini menjamin, pihaknya bakal langsung memberhentikan penyelenggara pemilu di Pulau Dewata yang terbukti melanggar. Namun, ia juga menegaskan bahwa sejauh ini penyelenggara pemilu di Bali tidak ada yang macam-macam. *rat
1
Komentar