Motor Terjun ke Jurang, 2 Meninggal
Pengendara Motor Ibu Hamil 8 Bulan
SEMARAPURA, NusaBali - Kecelakaan tunggal hingga terjatuh ke jurang sedalam 10 meter terjadi di Jalan Waru, Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Minggu (11/2) siang.
Akibatnya dua orang meninggal dunia dalam kejadian ini, yakni Ketut Susanti,22, meninggal dunia di lokasi TKP dan Komang Ayu Sriasih,24, beserta bayi dalam kandungannya usia 8 bulan meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RSUD Gema Santi Nusa Penida.
Informasi yang dihimpun, dalam kecelakaan maut tersebut Komang Sriasih, warga Banjar Caruban, Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, tengah mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah dengan membonceng iparnya Ketut Susanti, 22, yang meninggal dunia di lokasi TKP. Susanti beralamat di Kelurahan/Desa Puupi, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut tampak mengalami luka cukup serius di bagian kepala.
Informasi yang dihimpun, dalam kecelakaan maut tersebut Komang Sriasih, warga Banjar Caruban, Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, tengah mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah dengan membonceng iparnya Ketut Susanti, 22, yang meninggal dunia di lokasi TKP. Susanti beralamat di Kelurahan/Desa Puupi, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut tampak mengalami luka cukup serius di bagian kepala.
Foto: Sepeda motor yang dikendarai korban. -IST
Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mengatakan kejadian ini bermula saat Komang Sriasih mengendarai sepeda motor Honda Beat melaju dari arah selatan ke utara, dia membonceng Ketut Susanti. Saat tiba di lokasi TKP di Jalan Waru, Desa Klumpu yang merupakan jalur cukup ekstrem sekitar pukul 12.00 Wita, dan melalui jalan menurun membelok, Komang Sriasih tidak mampu mengendalikan kendaraannya.
Sehingga sepeda motor tersebut terperosok ke jurang sebelah kiri jalan sedalam 10 meter. Peristiwa ini menyebabkan mereka mengalami luka-luka serius. Ketut Susanti meninggal dunia di lokasi TKP, sedangkan Komang Sriasih dan bayi dalam kandungannya usia 8 bulan meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RSUD Gema Santi Nusa Penida.
"Untuk sementara masih ditangani Unit Lantas dan keluarga masih belum berkenan untuk dimintai keterangan," ujar Kompol IB Putra Sumerta. Sementara itu, sebuah video terkait kecelakaan tersebut juga viral di media sosial, tampak korban Ketut Susanti sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan Komang Sriasih masih sadarkan diri. Warga meminta tolong agar petugas segera turun untuk memberikan pertolongan.
Namun, hampir 1 jam lamanya petugas belum tiba di lokasi karena medan yang cukup jauh dari RS. Di satu sisi jalur tersebut juga cukup sepi. Selanjutnya petugas tiba dan langsung mengevakuasi kedua korban untuk dilarikan ke RSUD Gema Santi. Namun, saat Komang Sriasih mendapatkan penanganan medis nyawanya tidak tertolong. Kemudian tim medis melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa bayi dalam kandungannya, akan tetapi nyawa bayi itu juga tidak tertolong.
Menurut paman korban Komang Sriasih, yakni I Wayan Sudana yang juga menjadi Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Tanglad, saat kejadian Komang Sriasih tengah perjalanan untuk mengantarkan iparnya Ketut Susanti ke lokasi tempat kerjanya.
Susanti yang tinggal di Sulawesi ini baru beberapa bulan di Nusa Penida dan bekerja di Nusa Penida. "Rencananya setelah mengantar iparnya dari tempat kerja keponakan saya langsung balik ke rumah," ujar Sudana. Saat ini kedua jenazah masih dititip di RSUD Gema Santi Nusa Penida untuk menunggu prosesi lebih lanjut. Kepergian Sriasih buat selama-lamanya meninggalkan suami dan seorang anaknya yang masih berusia sekitar 8 tahun dan duduk di bangku kelas II SD. "Suaminya bekerja sebagai sopir pariwisata, Sriasih saat ini tengah hamil anaknya yang kedua," ujar Sudana. 7 wan
Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mengatakan kejadian ini bermula saat Komang Sriasih mengendarai sepeda motor Honda Beat melaju dari arah selatan ke utara, dia membonceng Ketut Susanti. Saat tiba di lokasi TKP di Jalan Waru, Desa Klumpu yang merupakan jalur cukup ekstrem sekitar pukul 12.00 Wita, dan melalui jalan menurun membelok, Komang Sriasih tidak mampu mengendalikan kendaraannya.
Sehingga sepeda motor tersebut terperosok ke jurang sebelah kiri jalan sedalam 10 meter. Peristiwa ini menyebabkan mereka mengalami luka-luka serius. Ketut Susanti meninggal dunia di lokasi TKP, sedangkan Komang Sriasih dan bayi dalam kandungannya usia 8 bulan meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RSUD Gema Santi Nusa Penida.
"Untuk sementara masih ditangani Unit Lantas dan keluarga masih belum berkenan untuk dimintai keterangan," ujar Kompol IB Putra Sumerta. Sementara itu, sebuah video terkait kecelakaan tersebut juga viral di media sosial, tampak korban Ketut Susanti sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan Komang Sriasih masih sadarkan diri. Warga meminta tolong agar petugas segera turun untuk memberikan pertolongan.
Namun, hampir 1 jam lamanya petugas belum tiba di lokasi karena medan yang cukup jauh dari RS. Di satu sisi jalur tersebut juga cukup sepi. Selanjutnya petugas tiba dan langsung mengevakuasi kedua korban untuk dilarikan ke RSUD Gema Santi. Namun, saat Komang Sriasih mendapatkan penanganan medis nyawanya tidak tertolong. Kemudian tim medis melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa bayi dalam kandungannya, akan tetapi nyawa bayi itu juga tidak tertolong.
Menurut paman korban Komang Sriasih, yakni I Wayan Sudana yang juga menjadi Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Tanglad, saat kejadian Komang Sriasih tengah perjalanan untuk mengantarkan iparnya Ketut Susanti ke lokasi tempat kerjanya.
Susanti yang tinggal di Sulawesi ini baru beberapa bulan di Nusa Penida dan bekerja di Nusa Penida. "Rencananya setelah mengantar iparnya dari tempat kerja keponakan saya langsung balik ke rumah," ujar Sudana. Saat ini kedua jenazah masih dititip di RSUD Gema Santi Nusa Penida untuk menunggu prosesi lebih lanjut. Kepergian Sriasih buat selama-lamanya meninggalkan suami dan seorang anaknya yang masih berusia sekitar 8 tahun dan duduk di bangku kelas II SD. "Suaminya bekerja sebagai sopir pariwisata, Sriasih saat ini tengah hamil anaknya yang kedua," ujar Sudana. 7 wan
1
Komentar