STY Dikirim ke Eropa Cari Striker untuk Dinaturalisasi
Eks Ketua PSSI Minta Sekolah Sepakbola Diperbanyak hingga Desa
JAKARTA, Nusabali - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan tugas kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) ke Eropa, untuk mencari pemain diaspora yang dinaturalisasi demi membela Timnas Indonesia. Erick Thohir ingin STY berburu pemain keturunan Indonesia yang berposisi sebagai striker.
"Sekarang, Shin Tae-yong saya minta ke Eropa untuk memetakan lagi pemain naturalisasi, apakah untuk posisi di lini depan," kata Erick Thohir, yang dinukil bola.com, Kamis (15/2).
Belum tahu kapan STY akan berangkat ke Eropa. Dari unggahan di akun Instagramnya pada beberapa waktu lalu, STY masih liburan di kampung halamannya, Korea Selatan.
Sejak menjadi Ketua PSSI pada Februari 2023, Erick Thohir telah menaturalisasi empat pemain untuk Timnas Indonesia yang terdiri Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, dan Jay Idzes. Saat ini, Erick Thohir juga memproses naturalisasi empat pemain lagi, yakni Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes.
Dari nama-nama yang telah dan sedang dinaturalisasi Erick Thohir itu, tidak satu pun pemain yang terbiasa bermain sebagai striker atau penyerang tengah. Untuk Rafael Struick, peran aslinya adalah second striker yang bisa jadi winger.
Namun, Erick Thohir tidak mau rencana menaturalisasi striker diaspora menutup peluang para penyerang lokal di Timnas Indonesia saat ini, seperti Ramadhan Sananta hingga Witan Sulaeman.
Erick Thohir sendiri belum dapat mengungkap nama-nama pemain yang akan dinaturalisasi. Sebab, dia baru berencana melakukan konferensi video lewat Zoom dengan sejumlah pemain diaspora itu.
Lebih jauh Erick Thohir tak ingin sembarangan menaturalisasi pemain. Sebab, pihaknya mempunyai kriteria untuk pemain diaspora yang diproyeksikan membela Timnas Indonesia.
Sementara itu, mantan Ketua PSSI, Edy Rahmayadi (62 tahun) menyoroti program naturalisasi PSSI. Dia membandingkan penduduk Indonesia dengan populasi negara lain. Edy meminta PSSI mengevaluasi kebijakan menaturalisasi pemain.
"Indonesia yang berpenduduk 278 juta jiwa, menaturalisasi pemain dari negara yang berpenduduk 28 juta. Ini perlu dievaluasi," ujar Edy, yang jadi Ketua PSSI pada November 2016 hingga Januari 2019.
Edy menyebutkan, sekolah-sekolah sepakbola seharusnya diperbanyak. Kalau bisa, satu desa satu lapangan. Saat ini melihat lebih banyak tempat jualan daripada lapangan.
Edy menganjurkan PSSI untuk memaksimalkan kompetensi Ratu Tisha Destria sebagai Wakil Ketua PSSI untuk merumuskan konsep sepak bola ke akar rumput. Edy yakin sekali kalau konsep Tisha dilaksanakan sampai ke tingkat provinsi, akan banyak pemain bagus dihasilkan.
Pada Januari 2017, Edy sempat mengeluhkan sedikitnya jumlah pesepakbola di Indonesia yang hanya 67 ribu atau 0,026 persen dari jumlah penduduk Indonesia pada saat itu.
Edy membandingkan Belanda yang memiliki 1,2 juta pemain atau 6,8 persen dari populasi. Spanyol mempunyai 1 juta pemain atau 46,8 persen dari jumlah penduduk.
Edy, yang juga pembina PSMS Medan, mencontohkan bagaimana susahnya timnya mencari pemain berkualitas berkompetisi di Liga 2. Bahkan, kata Edy, pihaknya sampai harus jemput bola dan hingga ke Pulau Jawa Timur dan Jawa Barat. Itu pun harus berebut.
Ketika Edy masih menjadi Ketua PSSI, sedikitnya empat pemain naturalisasi aktif memperkuat Timnas Indonesia. Yakni, Stefano Lilipaly, Alberto Goncalves, Ilija Spasojevic, dan Ezra Walian. ant
1
Komentar