Sejumlah Anggota KPPS ‘Tumbang’ Diduga Akibat Kelelahan
Di Balik Kerja Keras Petugas KPPS Menyelenggarakan Coblosan Pemilu 2024 di TPS
Khusus untuk menjamin kelancaran Pemilu 2024 Diskes Buleleng menyiagakan 22 Puskesmas di 9 kecamatan dan ratusan nakes yang dibagi menjadi 3 shift
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 19 orang pasien tercatat sempat mendapat tindakan medis tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas yang disiagakan Dinas Kesehatan (Diskes) Buleleng saat proses pungut hitung suara, Rabu (14/2) lalu. Belasan pasien yang mendatangi nakes karena kelelahan sehingga gejala penyakit bawaannya kambuh. Mereka tidak hanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tetapi juga Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga pemilih.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Buleleng, dr Sucipto dihubungi, Jumat (16/2) mengatakan belasan orang pasien Pemilu itu datang ke Puskesmas yang disiagakan selama 24 jam. Khusus untuk menjamin kelancaran pemilu Diskes Buleleng menyiagakan 22 Puskesmas di 9 kecamatan dan ratusan nakes yang dibagi menjadi 3 shift.
“Seluruhnya tertangani dengan baik dan tidak ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit. Rata-rata yang datang itu mengalami hipertensi kemungkinan karena stres dengan tugas sebagai penyelenggara pemilu, ada juga yang maag mungkin karena telat makan,” terang Sucipto. Pasien itu berdatangan dari sore hingga malam hari. Namun mereka seluruhnya dapat menjalankan tugas kembali setelah mendapatkan penanganan. Sucipto mengatakan untuk menjamin kesehatan penyelenggara pemilu, Pemkab Buleleng juga mengirim 2-3 orang nakes yang bertugas di Puskesmas ke desa dan kelurahan. Nomor kontak nakes yang bertugas pun disebar ke seluruh petugas KPPS, sehingga ketika ada kejadian mendapat penanganan yang cepat.
“Antisipasi kesehatan penyelenggara juga sudah dilakukan, sebelum bertugas mereka dicek dulu kondisinya. Kalau ada yang tensi rendah langsung diberikan vitamin. Kalau masih bisa ditangani di tempat nakes yang standby di desa/kelurahan yang bertanggung jawab. Tetapi kalau perlu tindakan akan dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit. Syukur semuanya berjalan lancar semua tertangani dengan baik,” imbuh dia. Armada Buleleng Emergency Service (BES) yang ada di masing-masing Puskesmas Kecamatan juga disiapkan untuk melakukan penjemputan saat diperlukan. Selain juga menjalin kerjasama tidak hanya dengan RSUD Buleleng, tetapi juga dengan rumah sakit swasta, untuk mengantisipasi kasus berat.
Sementara di Tabanan sebanyak empat petugas KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dilaporkan sakit karena kelelahan. Mereka telah dilakukan penanganan lebih lanjut apalagi telah tercover BPJS. Empat KPPS yang dilaporkan sakit itu, satu KPPS di Kecamatan Pupuan, 1 KPPS di Kecamatan Selemadeg Timur dan dua KPPS di Kecamatan Kediri.
Komisoner KPU Tabanan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM), Ni Putu Suaryani mengatakan usai melakukan rekapan suara di tingkat TPS memang ada dilaporkan empat KPPS yang sakit karena kelelahan. Namun dalam penanganan kesehatan sudah dilakukan secara maksimal.
"Mereka yang dilaporkan sakit karena kelelahan. Setelah mendapatkan penanganan medis sudah diperbolehkan pulang," ujar Suaryani, Jumat kemarin. Hanya saja kata dia, untuk memastikan kesehatannya, KPU sendiri bakal melakukan tinjauan lebih lanjut. Apakah petugas yang sakit ini sampai dirawat inap atau seperti apa. "Karena kita menerima laporan usai mendapat pengobatan katanya bisa pulang. Tapi kita akan tetap cek lebih lanjut untuk memastikan," tegasnya.
Sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali melaporkan sebanyak empat orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Bali harus dilarikan ke rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) saat bertugas pada hari pencoblosan Pemilu serentak 2024, Rabu (14/2) lalu. Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan mengungkapkan keempat petugas KPPS kini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit maupun di rumah masing-masing. Tanpa menyebut spesifik letak TPS, John Darmawan menyebutkan dua orang anggota KPPS di Kabupaten Klungkung pingsan saat bertugas.
Satu orang petugas pria dilarikan ke Puskesmas dan satu petugas perempuan pada saat itu dilarikan ke bidan untuk mendapatkan penanganan. John menyebut keduanya diizinkan melakukan rawat jalan dan beristirahat di rumah masing-masing.
“Pada saat itu juga langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, ke Puskesmas dan bidan. Saat ini sedang di rumah istirahat,” jelas John Darmawan di Kantor KPU Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Niti Mandala, Denpasar, Jumat kemarin. Sementara itu, di Denpasar, satu orang anggota KPPS juga dilaporkan tumbang pada saat bertugas. John Darmawan menyebut petugas yang diketahui laki-laki itu tumbang lantaran penyakit asam lambungnya kumat.
“Langsung dibawa ke UGD untuk melakukan perawatan,” ujar komisioner asal Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan ini.
Sementara satu anggota KPPS lainnya yang dilaporkan tumbang terjadi di salah satu TPS di Kabupaten Tabanan tepatnya di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Petugas laki-laki tersebut bernasib malang karena terserang stroke ringan saat bertugas di TPS. “Sampai saat ini yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit. Kami akan melakukan proses pengecekan di rumah sakit karena dikabarkan yang bersangkutan mendapat serangan stroke ringan,” ungkap mantan Komisioner KPU Kota Denpasar ini.
Ia menambahkan keempat anggota KPPS yang tumbang saat bertugas akan mendapat pendampingan dari pihaknya, termasuk memastikan apakah keempatnya mendapat pertanggungan BPJS Kesehatan. Keselamatan petugas KPPS telah menjadi concern banyak pihak menjelang pelaksanaan Pemilu kali ini. Hal ini bercermin pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu yang memakan korban hingga ratusan jiwa. Meski tidak seekstrim lima tahun lalu, sejumlah daerah sejauh ini juga telah melaporkan adanya anggota KPPS yang meninggal saat bertugas.
Beban tugas yang tidak ringan memang menjadi salah satu alasan anggota KPPS tumbang. KPU Bali sebelumnya telah berupaya mengingatkan anggota KPPS untuk menjaga fisik dam mental sebelum dan selama bertugas di TPS. 7 k23, a, des
1
Komentar