Harga Beras Sentuh Rp 17 Ribu Per Kilogram
SINGARAJA, NusaBali - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Buleleng, mengalami kenaikan hingga menyentuh harga Rp 17 ribu per kilogram. Kenaikan harga beras itu, sudah terjadi sejak beberapa minggu belakang.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (DagperinkopUKM) Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan, saat ini harga beras kualitas premium rata-rata mengalami kenaikan hingga Rp 3 ribu per kilogram. Kenaikan itu disebut terjadi bertahap sejak awal tahun 2024 ini.
Awalnya harga beras dengan kualitas premium naik dari Rp 14 ribu ke Rp15 ribu perkilogram, kemudian Rp16 ribu perkilogram hingga kini menjadi Rp 17 ribu perkilogram. Harga tersebut juga jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan yakni Rp13.900 per kilogram.
“Dibanding dari awal Januari lalu Rp 14 ribu per kilogram, kali ini naiknya signifikan ke 17 ribu per kilogram. Kenaikan itu sudah sejak minggu lalu. Untuk berasa yang medium masih di harga 16 ribu per kilogramnya,” ujar Dewa Sudiarta, dikonfirmasi Jumat (16/2) siang.
Kenaikan harga beras ini, disinyalir terjadi akibat faktor cuaca, sehingga menghambat waktu panen petani. Hal itu membuat harga gabah ikut mengalami kenaikan. “Harusnya saat ini sudah masuk bulan panen, karena cuaca belum panen. Perkiraan Maret masa panen mempengaruhi kenaikan harga beras di samping itu harga gabah mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Ia menyebut, untuk menstabilkan harga beras pemerintah melakukan intervensi harga dengan mengoptimalkan pasokan beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) yang disalurkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Dimana untuk harga beras SPHP itu, saat ini Rp 10.900. Beras itu pun, saat ini telah didistribusikan ke pasar dan pedagang yang ada di Buleleng.
“Ini sekarang kita gencarkan dengan Bulog, pasokannya agar bisa diperbanyak. Kemarin sudah didistribusi juga ke pedagang di sekitar pasar dan luar pasar ini yang nanti membantu mengendalikan harga agar tidak nanti fluktuatif,” tandasnya.7 mzk
Komentar