Anggota Pakis dan Siswa SD Bersaing
Peringatan Bulan Bahasa di Desa Culik
AMLAPURA, NusaBali - Segenap anggota Pakis (Paiketan Krama Istri) Desa Adat Culik, Kecamatan Abang, Karangasem, bersaing meraih prestasi dengan siswa SD dalam acara Bulan Bahasa Bali VI, Desa Adat Culik, di wantilan jaba Pura Puseh, Banjar Amerta Sari, Desa Adat Culik, Minggu (18/2).
Tercatat 8 anggota Pakis Desa Adat Culik ambil bagian di lomba masatua Bali, padahal Desa Adat Culik mewilayahi 11 banjar adat. Pemenangnya juara I Ni Nengah Septiati dari Banjar Kangkang, juara II Ni Ketut Anik Suryaningsih dari Banjar Lebah dan juara III Ni Made Wati dari Banjar Geria.
Sedangkan nyurat aksara Bali nomor putra pemenangnya I Kadek Agus Suparnaya dari SDN 2 Culik, juara II I Gede Aldo Aryatama dari SDN 1 Culik dan juara III I Wayan Rendi Sugiantara dari SDN 3 Culik.
Pemenang nomor putri, juara I Ni Komang Listya Dewi dari SDN 3 Labasari, juara II Ni Kadek Meka Adeliya dari SDN 1 Culik dan juara III Ni Komang Anik Meriati dari SDN 2 Kerta Mandala.
Lomba dikoordinasikan Bendesa Adat Culik I Nyoman Alit Biantara, dibantu Ketua Pakis Desa Adat Culik Ida Ayu Santi Wiriani, dan Ketua Panitia I Gede Ananta.
Bertindak sebagai dewan juri Ida Nyoman Sugata, Ni Luh Nonik Oktiari Jendra dan I Nyoman Putu Sutirta.
Ida Nyoman Sugata memaparkan, di dalam lomba masatua Bali, yang terpenting peserta wajib menempatkan sor singgih bahasa Bali yang baik dan benar. Di samping perlu ekspresi, gerak dan penjiwaan setiap peran yang diceritakan. Tujuannya agar penonton lebih paham dan mudah mengerti jalan ceritanya.
"Dalam bercerita penyampaiannya mirip bermain drama," jelas Ida Nyoman Sugata, seniman dalang wayang kulit tersebut.
Penting pula katanya, peserta lomba menguasai audient, mampu menguasai penonton, agar tidak grogi. "Kuasai materinya, kuasai bahasanya, kuasai audient, maka alur cerita akan lancar, tidak grogi dalam menyampaikan," tambahnya.
Sedangkan Bendesa Adat Culik I Nyoman Alit Biantara berharap di kegiatan tahun-tahun ke depan, agar pesertanya lebih banyak, minimal tiap banjar adat terwakili. Sehingga pelestarian budaya bahasa Bali, semakin berjalan optimal.
Sebab di Desa Adat Culik mewilayahi 11 banjar adat, sehingga dari anggota Pakis se-Desa Adat Culik agar mewakili 11 banjar adat. Sehingga persaingan jadi ramai, kegiatan lebih meriah, dan hasilnya lebih berkualitas.
Begitu juga nantinya ada pidarta, dan ngwacen aksara Bali dari kalangan yowana. "Berkat lomba, agar kebudayaan Bali semakin lestari," harapnya.
Hadir Camat Abang, Putu Agus Teja Pramascita, mengikuti dari babak penyisihan sampai penyerahan hadiah.7k16
1
Komentar