nusabali

Sampah Kembali Menumpuk di Jalan Kubu Anyar Kuta

MANGUPURA, NusaBali - Tumpukan sampah kembali muncul di Jalan Kubu Anyar, Kecamatan Kuta, pada Senin (19/2) pagi. Sampah yang mayoritas terbungkus plastik itu menumpuk di trotoar, sehingga membuat kondisi menjadi kumuh serta menganggu pejalan kaki.

Ketua LPM Kuta Putu Adnyana, tak menyangkal kondisi tersebut. Dia mengaku kecewa lantaran titik tersebut telah dipasangi spanduk larangan membuang sampah, namun kenyataannya tumpukan sampah kembali muncul. Adnyana menjelaskan telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung untuk mengangkut sampah secara bertahap.

“Iya lagi muncul tumpukan sampah tadi pagi (kemarin). Kita sudah koordinasikan hal itu agar dapat diangkut secara bertahap oleh Dinas LHK Badung. Tadi siang (kemrin) kita pantau kondisinya sudah berkurang dan pengangkutan tadi masih dilakukan,” ujarnya. Adnyana menduga kemunculan tumpukan sampah baru terjadi, Minggu (18/2).

Kemungkinan besar sampah berasal dari luar Wilayah Kuta, mengingat daerah terseut adalah perbatasan dan banyaknya penduduk non-permanen di sekitar lokasi. Upaya untuk mengatasi masalah sampah telah disiapkan tempat pengangkutan dengan jadwal pembuangan dari pukul  20.00 Wita hingga jam 05.00 Wita. Sampah tersebut kemudian akan diangkut oleh Dins LHK Badung pada pukul 06.00 Wita ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung.

“Kami akan kembali memperketat pengawasan di lapangan bersama lingkungan setempat. Tetapi kami juga minta kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan di Kuta agar tetap bersih,” tegasnya.

Adnyana mengajak masyarakat untuk lebih sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengingat dampak negatifnya terhadap citra Kuta sebagai destinasi wisata. Dia juga mengharapkan realisasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di Kuta untuk mengatasi masalah sampah yang menjadi isu mendesak di wilayah tersebut. “Karena masalah sampah ini cukup pelik, saya harap TPS3R yang dahulu diusulkan dapat terealisasi, sehingga masalah sampah ini bisa tertangani dengan baik,” harapnya.

Bendesa Adat Kuta Komang Alit Ardana juga menyatakan kekecewaannya terhadap munculnya permasalahan sampah di wilayah tersebut. Meskipun spanduk imbauan telah dipasang di titik yang rawan tumpukan sampah, namun masalah tersebut kembali menghantui. “Kami juga mengharapkan agar rencana pembangunan TPS3R di Kuta dapat segera direalisasikan. Dengan adanya TPS3R, pengelolaan sampah dapat dilakukan secara lebih efisien dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat,” katanya.

Lebih lanjut, Alit menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah Kabupaten Badung dalam pembangunan TPS3R. Menurutnya, bantuan tersebut sangatlah mendesak mengingat situasi yang dihadapi. Dengan adanya TPS3R, setiap lingkungan di Kuta dapat berperan aktif dalam membawa sampah ke tempat pengelolaan tersebut. Hal ini akan meringankan beban Dinas LHK Badung dalam pengangkutan sampah dari masyarakat.

“Usulan lokasi pembangunan TPS3R sudah diajukan untuk menggunakan lahan yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Badung, di belakang kuburan Padang Seni. Kalau terealisasi, saya rasa sampah di Kuta dapat diminimalisir,” kata Alit. 7 ol3

Komentar