Gas Melon di Kutsel Mulai Langka, Pengecer Gas Kehabisan Stok
Elpiji
Gas Melon
Kepala SDA Setda Badung
I Made Adi Adnyana
Pertamina Patra Niaga
Ahad Rahedi
LPG
Pengecer
Ahad Rahedi mengatakan penyaluran gas melon di Kuta Selatan masih normal sekitar 79.695 tabung.
MANGUPURA, NusaBali
Kondisi pasokan gas elpiji 3 kilogram alias gas melon di Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel) semakin mengkhawatirkan. Pasalnya dalam beberapa hari belakangan ini langka, bahkan para pengecer pun kerap kehabisan stok.
Anggun Wulandari, seorang pengecer gas melon di daerah Perumahan Bualu Indah, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, menyatakan bahwa gas melon kini terbilang langka. “Sudah mulai kosong sejak kemarin belum ada pasokan lagi. 10 tabung gas yang saya punya, sekarang sudah habis semua,” ujar Anggun saat dikonfirmasi pada Selasa (20/2) siang.
Anggun juga mengatakan, pengecer gas melon lainnya di sekitar daerah tersebut juga mengalami masalah yang sama. “Saya belum mengetahuinya kapan akan dikirim dan kapan akan ada stok lagi, karena di beberapa distributor pun kosong,” tambah Anggun.
Anggun menceritakan, dampak dari kelangkaan gas melon sudah mulai terasa di sekitar perumahan Bualu Indah, Kecamatan Kuta Selatan. Warga di daerah tersebut sudah beralih menggunakan gas yang lebih besar akibat kehabisan stok gas melon. Anggun juga mengungkapkan bahwa harga gas melon yang tersedia saat ini sudah naik. “Untuk di tempat saya, saya mendapat harga gas melon di harga Rp 25 ribu,” ucapnya.
Namun, lanjut Anggun, dirinya belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kenaikan harga gas melon tersebut. Dia juga mengakui bahwa kondisi saat ini jauh lebih parah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kehabisan stok gas melon ini tentu menjadi perhatian serius bagi masyarakat Kuta Selatan yang sangat mengandalkan gas melon sebagai sumber energi memasak sehari-hari. Anggun berharap semoga distribusi gas melon segera pulih untuk mengatasi kelangkaan ini.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Badung I Made Adi Adnyana, menyoroti kelangkaan gas melon yang terjadi di beberapa pangkalan. Berdasarkan tim yang telah diturunkan ke lapangan, terkonfirmasi bahwa beberapa pangkalan mengalami kekosongan pasokan. “Terkait LPG 3 kilogram hari ini (kemarin) berdasarkan tim yang kami turunkan ke lapangan, di beberapa pangkalan memang terjadi kekosongan,” ujarnya.
Setelah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, diketahui bahwa distribusi gas melon ke pangkalan-pangkalan tersebut masih berjalan normal tanpa adanya pengurangan kuota. Namun, lonjakan permintaan yang signifikan terjadi menjelang perayaan hari Sugian, Galungan, dan Kuningan menjadi penyebab utama kelangkaan ini.
Adnyana menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan kegiatan rutin dalam hal ini. Mereka secara berkala mengirim surat kepada Pertamina Bali untuk memastikan distribusi gas melon tetap lancar, terutama menjelang hari libur dan perayaan agama. Tindakan ini diambil sebagai upaya antisipasi, bukan sebagai respons terhadap kelangkaan yang sudah terjadi.
Adnyana menegaskan bahwa kelangkaan bukan disebabkan oleh kurangnya pasokan, melainkan karena lonjakan permintaan tajam dari masyarakat terhadap gas melon tersebut. Dia memastikan bahwa kekosongan pasokan akan segera diatasi, dan distribusi akan kembali normal pada hari berikutnya.
Sementara, Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi, mengatakan penyaluran gas melon di Kuta Selatan saat ini masih dalam keadaan normal. Dengan realisasi penyaluran per 19 Februari, yakni sekitar 79.695 tabung.
“Pertamina akan melakukan monitor berkala ketersediaan stok ke agen dan pangkalan LPG resmi Pertamina untuk memastikan penyaluran LPG 3 kilogram subsidi sesuai ketentuan,” ujarnya. 7 ol3
Komentar