Bawi Srenggi Mencari Cinta: Pesan Moral dari ST Dharma Kusuma
DENPASAR, NusaBali.com - Di tengah semaraknya menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946, ST Dharma Kusuma, Banjar Sima, Sumerta Kaja, Denpasar Timur, menghadirkan ogoh-ogoh Bawi Srenggi yang tak hanya artistik, tetapi juga sarat makna.
Berbeda dari ogoh-ogoh Bawi Srenggi pada umumnya, ST Dharma Kusuma memfokuskan pada kisah di balik amarah Sang Bawi.
"Ogoh-ogoh ini menceritakan tentang kemarahan Bawi Srenggi karena cintanya ditolak Dewi Sri," jelas I Kadek Yoga Sidhiartha (Yoga), Ketua ST Dharma Kusuma, Sabtu (17/2/2024).
"Amarahnya ini yang membuatnya menghancurkan tanaman padi di Kerajaan Medang Kemulan."
Kisah ini, menurut Yoga, mengandung pesan moral bahwa kita tidak bisa memaksakan segala sesuatu di luar kendali kita.
"Bawi Srenggi melambangkan ego dan nafsu yang ingin menguasai," terangnya saat ditemui di Balai Banjar berlokasi di Jalan Kenyeri Denpasar.
"Ketika cintanya ditolak, egonya terluka dan ia menjadi marah. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus belajar mengendalikan ego dan nafsu agar tidak membawa dampak buruk."
Karya Sederhana Penuh Makna
Meskipun tergolong sederhana dengan anggaran Rp 10 juta, ogoh-ogoh Bawi Srenggi ini tak kalah menarik. Dibalut dengan payasan ukiran dan tekstur kulit yang detail, ogoh-ogoh ini mampu menyampaikan pesan moral dengan jelas.
Proses pembuatannya pun tak luput dari suka dan duka. Tantangan terbesar adalah minimnya anggota ST yang terlibat karena kesibukan dan kegiatan keagamaan.
"Namun, kami tetap semangat dan kompak untuk menyelesaikan ogoh-ogoh ini tepat waktu," ungkap Yoga.
Harapan untuk Nyepi dan Generasi Muda
Yoga berharap Nyepi tahun ini berjalan lancar dan membawa kedamaian bagi umat Hindu. Ia juga berharap lomba ogoh-ogoh di Denpasar dapat terus diadakan untuk membangkitkan kreativitas generasi muda.
"Lomba ogoh-ogoh bukan hanya tentang mencari juara, tapi juga tentang melestarikan budaya dan tradisi Bali," kata Yoga. "Semoga generasi muda dapat terus berkarya dan berinovasi dalam menciptakan ogoh-ogoh yang menarik dan sarat makna."
Ogoh-ogoh ST Dharma Kusuma menjadi contoh bahwa karya sederhana pun dapat memiliki makna yang mendalam. Semangat dan kreativitas generasi muda dalam melestarikan budaya Bali patut diapresiasi.*m03
1
Komentar