Cetak Bibit Pelestari Lewat Berbagai Lomba
Peringatan Bulan Bahasa Bali SMAN 2 Banjar
SINGARAJA, NusaBali - Berbagai jenis lomba dan pementasan seni budaya diselenggarakan maraton seluruh civitas akademika SMAN 2 Banjar dalam peringatan Bulan Bahasa Bali. Sebanyak 122 orang siswa semua tingkat berpartisipasi untuk menyemarakkan upaya pelestarian sastra dan budaya Bali, Kamis (22/2) kemarin.
Ketua Panitia Ida Ayu Putu Widiantari dalam laporannya menyebut ada enam lomba yang digelar. Yaitu lomba Baligrafi, Nyurat Lontar, Mesatua Bali, Matembang, Karaoke Lagu Pop Bali, serta lomba Busana Adat ke Pura. Selain juga diisi dengan penampilan sejumlah kesenian mulai dari Tari Bali hingga kesenian topeng bondres.
Selama pelaksanaan lomba, seluruh peserta lomba akan bersaing secara terbuka. Persaingan pun akan cukup ketat, melihat jumlah peserta yang terlibat cukup banyak. Dia juga menyebut kegiatan Bulan Bahasa Bali ini menjadi sumber inspirasi atau tauladan untuk menjaga dan memperkuat budaya Bali. Kegiatan ini juga disebutnya menjadi platform yang membawa nilai kebudayaan Bali ke masyarakat lebih luas.
“Kegiatan Bulan Bahasa ini diharapkan bisa menciptakan peluang untuk menumbuhkan bakat generasi muda dalam melestarikan budaya Bali. Melalui ajang ini pula akan tumbuh bibit-bibit yang berkontribusi dalam merajut dan melestarikan budaya Bali, sehingga kebudayaan Bali akan semakin eksis untuk kedepannya,” ungkan Widiantari.
Seluruh rangkain lomba diawali dengan seleksi lomba metembang dan mesatua Bali yang dilaksanakan secara online. Masing-masing peserta wajib mempublikasikan video di media sosial masing-masing peserta. Dilanjutkan dengan Babak Final (5 besar) serta lomba Baligrafi. Untuk lomba karaoke POP Bali dan nyurat aksara dilaksanakan Jumat (23/2) ini. Menariknya, dalam perlombaan karaoke POP Bali, para guru juga ikut berpartisipasi dalam memeriahkan bulan bahasa. Di hari terakhir dilaksanakan lomba Busana Adat ke Pura sekaligus menjadi penutup acara.
Kepala SMAN 2 Banjar Made Mahendra Eka Purusa, mengapresiasi pelaksanaan Bulan Bahasa di tahun ini dengan antusias warga sekolah yang sangat tinggi. Dia mengimbau agar siswa, guru dan pegawainya lebih menghargai dan mencintai budaya Bali.
Dia mencontohkan saat menggunakan pakaian adat, tidak hanya sekedar melilitkan kain ke badan. Tetapi juga harus memahami etika dan estetika dalam berpakaian karena leluhur mewarisi budaya beserta maknanya. Mahendra pun meminta seluruh warga sekolahnya untuk membiasakan diri memperkuat adat budaya Bali. “Untuk mewujudkan pembiasaan berbahasa Bali di hari Kamis, kami akan mulai dengan mensosialisasikan penggunaan bahasa Bali melalui webinar Kamis Manis Mebasa Bali yang ikuti oleh seluruh guru dan pegawai,” kata Mahendra. 7 k23
1
Komentar