Ogoh-Ogoh ST Marga Utama: Perwujudan Makna ‘Guna Tapa’
DENPASAR, NusaBali.com – Menyongsong Nyepi Tahun Baru Caka 1946 pada 11 Maret mendatang, ST Marga Utama, Banjar Marga Jati, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, menyiapkan ogoh-ogoh dengan tema ‘Guna Tapa’.
Putu Reswara Purnawanari, atau akrab disapa Ajus, arsitek ogoh-ogoh ST Marga Utama, mengungkapkan rasa bangganya dapat terlibat langsung dalam pembuatan ogoh-ogoh ini. Karya ini berhasil diselesaikan tepat waktu di tengah tahun 2024 yang penuh dengan aktivitas.
Ogoh-ogoh ini menggambarkan ‘Guna Tapa’, sebuah filosofi yang menyatakan bahwa sifat buruk dalam diri manusia tidak dapat dihilangkan, melainkan harus dikendalikan melalui proses bertapa atau menenangkan pikiran. Tema ini dipilih sebagai refleksi diri di momen Nyepi, di mana masyarakat diajak untuk merenungkan segala kesalahan dan sifat buruk dalam diri.
Ajus menjelaskan, "Filosofi ini ingin memberikan makna kepada masyarakat agar tidak mudah menyimpulkan segala hal, seperti kasus kekerasan dan pengeroyokan yang sering terjadi belakangan ini. Kita perlu mengendalikan pikiran agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif."
Meskipun memiliki anggaran terbatas sekitar Rp 6 juta, ST Marga Utama tetap optimis dalam mengikuti lomba ogoh-ogoh. Bagi mereka, lomba ini bukan ajang pamer prestasi, melainkan sebagai acuan untuk terus berkarya dan berkreasi.
Ogoh-ogoh ini memiliki ukuran sebesar 3,20 meter dengan sistem bongkar pasang pada bagian jari tangan. Penggunaan barang-barang bekas menjadi ciri khas karya ST Marga Utama, sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan bahan baru dan meminimalisir dampak lingkungan.
Melalui karya ogoh-ogoh ini, ST Marga Utama berharap agar Tahun Baru Caka 1946 dapat berjalan dengan lancar, aman, tertib, dan kondusif. Semangat ‘Guna Tapa’ diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu menjaga diri dan mengendalikan pikiran agar terhindar dari hal-hal negatif.*m03
1
Komentar