Warga Diimbau Tak Panic Buying
Elpiji 3 Kg Langka, Kuota Jelang Galungan Ditambah
Sikapi ramainya berita kelangkaan elpiji 3 Kg di Bali, Gubernur Bali periode 2028-2023 Wayan Koster langsung menghubungi Menteri ESDM minta kuota ditambah
DENPASAR, NusaBali
Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah konsumsi gas elpiji 3 Kg menjelang Hari Raya Galungan, Pertamina Patra Niaga memberikan tambahan kuota elpiji 3 kg untuk Provinsi Bali sebanyak 250.000 tabung. Masyarakat diimbau tidak melakukan panic buying atau pembelian secara berlebihan gas elpiji 3 kg dan membelinya di pangkalan resmi.
Hal tersebut terungkap saat Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan dalam rapat koordinasi dengan anggota Komisi VII DPR RI I Nyoman Parta dan DPC VI Hiswana Migas Bali, Kamis (22/2) di Kantor Pertamina Patra Niaga Denpasar.
Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah konsumsi gas elpiji 3 Kg menjelang Hari Raya Galungan, Pertamina Patra Niaga memberikan tambahan kuota elpiji 3 kg untuk Provinsi Bali sebanyak 250.000 tabung. Masyarakat diimbau tidak melakukan panic buying atau pembelian secara berlebihan gas elpiji 3 kg dan membelinya di pangkalan resmi.
Hal tersebut terungkap saat Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan dalam rapat koordinasi dengan anggota Komisi VII DPR RI I Nyoman Parta dan DPC VI Hiswana Migas Bali, Kamis (22/2) di Kantor Pertamina Patra Niaga Denpasar.
Ida Bagus Setiawan menjelaskan bahwa pada tahun 2024 ini jumlah kuota elpiji bersubsidi yang disediakan untuk Provinsi Bali mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Besaran penurunannya mencapai 0,79 persen. Untuk diketahui tahun 2023 Bali menerima kuota 217.161 metrik ton elpiji 3 kg, selanjutnya tahun 2024 Pemprov Bali mengusulkan 279.406 metrik ton namun sayangnya ditetapkan pemerintah pusat 215.448 metrik ton. Sementara di sisi lain, jumlah konsumsi masyarakat terhadap elpiji 3 kg terus meningkat secara signifikan.
Hal ini mendorong pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam pemberian subsidi elpiji 3 kg. Nantinya untuk memperoleh elpiji 3 kg masyarakat akan dikurasi berdasarkan NIK/KTP-nya. “Pendataan pembelian elpiji tabung 3 kg berdasarkan NIK,” jelas Setiawan. Tujuannya adalah agar subsidi yang diberikan menjadi lebih tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat menengah ke bawah khususnya ibu rumah tangga dan UKM kecil.
IB Setiawan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian secara berlebihan. Ia meminta agar masyarakat dapat membeli sesuai dengan kebutuhan. “Beli di pangkalan resmi terdekat sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan,” kata Setiawan. Di samping itu ia juga menegaskan agar masyarakat atau konsumen yang tidak termasuk dalam rumah tangga sasaran dan UKM sasaran untuk dapat membeli elpiji non subsidi.
Sementara menyikapi ramainya berita kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Bali hingga membuat ibu rumah tangga (IRT) kesulitan mencari gas direspons Gubernur Bali periode 2028-2023 Wayan Koster yang langsung menghubungi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif via whatshapp dan telepon. Kepada Menteri ESDM, Koster menyampaikan kejadian kelangkaan gas elpiji di Bali telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, sehingga menjadi pemberitaan yang ramai di berbagai media.
“Sehingga kondisi ini tidak bisa dibiarkan, karena berpotensi menjadi kerawanan sosial,” ujar Koster dalam keterangan tertulis yang diterima NusaBali, Jumat (23/2). Sehubungan dengan hal itu, Ketua DPD PDIP Bali ini pun memohon kepada Menteri ESDM untuk menambah kuota gas elpiji 3 Kg untuk Bali sesuai kebutuhan, agar tidak terjadi kekisruhan. Sehingga Bali sebagai tujuan wisata utama dunia yang baru pulih dan bangkit kembali tetap terjaga dengan kondusif.
Foto: Wayan Koster (kiri) dan Menteri ESDM Arifin Tasrif, dalam sebuah kesempatan. -IST
Setelah menghubungi via whatshap, Koster kemudian menelpon Menteri ESDM, Arifin Tasrif yang langsung direspon dengan memberikan jawaban, bahwa persoalan kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Bali segera ditindaklanjuti oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).
Kelangkaan gas elpiji 3 Kg yang dikeluhkan masyarakat Kota Denpasar belakangan ini juga menjadi atensi Polda Bali. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan gas subsidi itu Polda Bali berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan juga Hiswana Migas. Kelangkaan yang terjadi beberapa hari belakangan ini ternyata dikarenakan adanya pengurangan kuota, khusus di Kota Denpasar. Sementara kabupaten lainnya semua masih normal. Pemprov Bali melalui Kepala Ketenagakerjaan dan ESDM sudah mengusulkan kuota tambahan tahun 2024 elpiji 3 Kg subsidi kepada pemerintah pusat.
"Saat ini pemerintah sedang mendata masyarakat yang berhak mendapatkan elpiji 3 Kg subsidi. Tujuannya agar subsidi dari pemerintah itu tepat sasaran dan menghindari oknum-oknum yang menyalah gunakan," ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Jumat kemarin. Dikatakannya, bagi warga yang hendak mendaftar cukup memberikan nomor induk kependudukan (NIK) atau KTP. Proses verifikasi dilakukan dari tingkat pangkalan hingga tingkat pusat. Salah satu dasar proses verifikasi nantinya adalah menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga verifikasi langsung ke lapangan. Pada saat ini proses pendataan baru 80 persen.
Polda Bali beserta jajaran juga akan terus memonitoring perkembangan pemerataan gas elpiji 3 Kg bersubsidi di wilayah Bali agar tepat sasaran. Apabila ditemukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab akan ditindak tegas. "Kami berharap masyarakat khususnya Kota Denpasar agar tidak panik dengan adanya pembatasan gas LPG 3 Kg ini. Gunakan LPG dengan bijak dan secukupnya. Jangan sampai menyetok banyak dirumah justru itu nanti bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan seperti meledak ataupun kebakaran," ajak mantan Kapolresta Denpasar ini.
Foto: Kapolsek Densel dan Forkopimcam saat cek stok elpiji 3 Kg di salah satu agen di Sesetan, Denpasar. -IST
Sementara Polsek Denpasar Selatan dan Forkopimcam melakukan pemantauan terhadap ketersediaan gas elpiji 3 Kg di beberapa agen di wilayah Denpasar Selatan. Langkah ini diambil bagian dari upaya pencegahan terkait isu penimbunan dan potensi kelangkaan gas elpiji yang tengah menjadi perhatian publik. Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Ida Ayu Made Kalpika Sari bersama Danramil Mayor IB Swatama, Camat Densel I Made Sumarsana dan Lurah Sesetan Putu Wisnu Wardana melakukan pengecekan langsung di agen gas elpiji di kawasan Jalan Raya Sesetan, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kamis (22/2).
I Made Punarbawa, salah satu pengusaha agen gas elpiji menjelaskan bahwa setiap agen mendapat kuota 80 tabung gas elpiji tiga kilogram per hari, kecuali hari Minggu dan hari libur. Namun, tingginya permintaan membuat gas elpiji tiga kilogram terkesan langka.
"Kami membatasi penjualan gas elpiji 3 Kg subsidi menjadi dua tabung per orang dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.000 per tabung agar pembelian gas elpiji 3 kg lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar Punarbawa. Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Ida Ayu Made Kalpika Sari menyoroti isu kelangkaan gas elpiji menjadi perhatian utama masyarakat. Peningkatan permintaan yang tidak sebanding dengan ketersediaan menyebabkan kelangkaan di beberapa wilayah. "Dengan pemantauan yang dilakukan oleh Polsek Denpasar Selatan, kami berharap dapat memastikan penyaluran gas elpiji subsidi tepat sasaran dan mencegah pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi," ucap Kompol Kalpika Sari.
Masyarakat juga diimbau membeli gas elpiji tiga kilogram subsidi di agen resmi untuk mendapatkan harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengatasi masalah kelangkaan gas elpiji dan memastikan penyaluran subsidi sesuai dengan sasaran yang ditentukan, menjaga ketersediaan gas elpiji bagi masyarakat yang membutuhkan. 7 a, pol, cr79
1
Komentar