Perenang Bali Pari Raih Tiga Perak
Ketiga medali dipersembahkan dua perenang, yakni Made Mutiara Kirana Sumerta dan Nyoman Damar Yudhisa. Perenang Bali Pari masih berpeluang menambah perolehan medali, karena lomba berlangsung sampai Minggu (25/2).
JAKARTA, NusaBali
Perenang Klub Bali Pari meraih tiga medali perak pada hari kedua Kejuaraan Renang Antar Sekolah Seluruh Indonesia (KRASSI) di Jogjakarta. Ketiga medali tersebut dipersembahkan dua perenang, Made Mutiara Kirana Sumerta dan Nyoman Damar Yudhisa.
"Kemarin dan hari ini, perenang dari Bali Pari sudah mendapatkan tiga medali perak," ujar pelatih Ni Putu Era Larasati atau akrab disapa Era di sela-sela pertandingan, Sabtu sore (24/2).
Pada hari pertama, Jumat (23/2) perolehan medali perak dari Made Mutiara Kirana Sumerta di 50 meter gaya kupu-kupu putri Kelompok Umur (KU) I dengan catatan waktu 30,31 detik. Satu perak lagi dari Nyoman Damar Yudhisa di nomor 200 meter gaya dada di Kelompok Umur (KU) II Putra dengan waktu 2 menit 41 detik.
Pada hari kedua, Sabtu (24/2), Nyoman Damar juga kembali meraih medali perak. Kali ini, di nomor 100 meter gaya dada KU II Putra dengan waktu 1 menit 15 detik. Menurut Era, raihan medali itu sudah bagus, karena mereka baru pertama kali terjun di KRASSI. Namun, mampu menunjukan kemampuannya dengan meraih medali perak.
Di KRASSI, para perenang membawa nama sekolah masing-masing. Made Mutiara Kirana Sumerta membawa nama sekolahnya, SMA Taman Rama, Denpasar. Saat ini, dia duduk di kelas 2. Sedangkan Nyoman Damar Yudhisa merupakan siswa kelas 1 SMP 3 Denpasar.
Meski membawa nama sekolah, tetapi sehari-hari mereka berlatih di Klub Bali Pari. Di KRASSI, ada 16 perenang Bali Pari yang berlaga. Era mengatakan, perenang dari Klub Bali Pari masih berpeluang menambah perolehan medali. Sebab, pertandingan masih berlangsung sampai Minggu (25/2).
Salah satu peluang mendapat medali emas atau perak, berasal dari Made Mutiara Kirana Sumerta di 100 meter gaya bebas putri. Pasalnya, dia memiliki catatan waktu lebih baik dari lawan-lawannya.
Bahkan, kata Era, di 50 meter gaya kupu-kupu kemarin dia juga punya peluang mendapatkan emas. Karena dia baru pulih dari sakit dan latihan sekitar 10 hari menjelang keberangkatan membuat dirinya hanya berhasil mendapatkan perak.
"Semoga dia nanti mendapatkan medali lagi. Begitu pula dengan perenang lainnya, mudah-mudahan bisa menyumbangkan medali," kata Putu Era.
Pada hari kedua KRASSI sendiri sempat terjadi hujan deras dan angin kencang sekitar pukul 13.00 WIB. Lomba pun dihentikan sementara dan dilanjutkan pada sekitar pukul 14.00 WIB. Dengan kondisi itu, tidak mempengaruhi perenang Bali Pari. Mereka juga dalam kondisi baik, karena sebelumnya sudah melakukan pemanasan. k22
1
Komentar