Babinsa Dikeroyok Saat Hendak Melerai Keributan
MANGUPURA, NusaBali - Peristiwa pengeroyokan kembali terjadi. Bahkan kali ini yang menjadi korban adalah anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) bernama Serda CG,42.
Peristiwa ini terjadi di Kafe Tuak Rembulan, Jalan Gunung Sanghyang, Lingkungan Jambe, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Sabtu (24/2) dinihari sekitar pukul 01.24 Wita. Korban dikeroyok oleh 9 orang pria yang diketahui bekerja sebagai buruh proyek dan satu orang perempuan.
Pengeroyokan itu terjadi diduga karena salah paham. Korban Serda CG saat itu datang ke TKP setelah mendengar kabar dari warga tentang adanya keributan di sana. Sebagai Babinsa yang merasa punya tanggung jawab terhadap desa binaannya, Serda CG pun langsung datang ke TKP. Tiba di TKP korban menemukan para pelaku yang dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) sedang cekcok dengan pelayan kafe. Korban berusaha menengahi mereka untuk tidak ribut. Tak terima dilerai tiba-tiba satu orang datang memukul korban, lalu diikuti oleh pelaku yang lain.
Informasi dari sumber di lapangan cekcok mulut yang terjadi di kafe itu awalnya terjadi antara kelompok pelaku dengan seorang waitres kafe berinisial IEMP,27. Perempuan asal Jember, Jawa Timur ini menegur kelompok pelaku yang hingga kemarin masih dirahasiakan identitasnya oleh polisi karena tidak tertib. Salah seorang dari kelompok pelaku ini tak terima maka terjadilah cekcok mulut. "Keributan awalnya antara kelompok pelaku dan waitres kafe di TKP. Keributan diketahui korban yang merupakan Babinsa di sana dan datang ke TKP. Korban berusaha meredam keributan itu namun para pelaku beringas dan mengeroyok korban. Ada yang memukul pakai tangan kosong ada juga yang lempar pakai kursi," ungkap sumber tadi.
Korban dipukul pada mulut yang mengakibatkan bengkak pada bibirnya. Selain itu juga bengkak pada tangan. Selesai mengeroyok korban para pelaku yang kabarnya sebagian besar asal luar Bali ini langsung pergi meninggalkan TKP. Sementara korban menghubungi Polsek Kuta Utara untuk datang ke TKP. "Pada saat dikeroyok korban tidak melakukan perlawanan. Tak lama berselang aparat Polsek Kuta Utara tiba di TKP dan melakukan pengejaran para pelaku," lanjut sumber tadi.
Ketika dikonfirmasi, Minggu (25/2), Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu I Komang Juniawan mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. "Kami masih dalam proses penyelidikan dan ada yang sudah diperiksa. Nantinya, hasilnya akan kami laporkan kepada pimpinan," ujarnya. Sementara Kapolres Badung, AKBP Teguh Priyo Wasono membenarkan adanya kejadian tersebut. Perwira melati dua di pundak ini mengatakan sesaat setelah kejadian pihaknya langsung mengamankan tiga pelaku. Berikutnya, pada Sabtu malam ditangkap satu orang lainnya yang merupakan otak dari kejadian tersebut.
Sayangnya Kapolres masih belum menjelaskan kronologis lengkap maupun mengungkap identitas para pelaku. "Pelaku utamanya kita berhasil tangkap kemarin malam (Sabtu malam). Sejumlah pelaku yang diamankan sebelumnya masih dalam pemeriksaan tentang keterlibatan mereka dalam kasus tersebut," ungkap AKBP Teguh. Dikonfirmasi terpisah Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, Minggu siang membenarkan adanya kejadian tersebut. Kolonel Agung mengatakan korban datang ke TKP setelah mendapat telepon dari pemilik kafe. Korban datang ke lokasi itu bertujuan untuk meredam keributan malah dia yang jadi korban.
"Korban datang ke sana memang tidak pakai seragam TNI. Dia datang setelah ditelepon oleh pemilik kafe di tempat kejadian perkara. Sebagai pribadi saya apresiasi dengan respons Babinsa ini. Dari situ saya melihat dia berhasil membangun relasi yang baik dengan warga di desa binaannya," ungkap Kolonel Agung. 7 pol, cr79
Pengeroyokan itu terjadi diduga karena salah paham. Korban Serda CG saat itu datang ke TKP setelah mendengar kabar dari warga tentang adanya keributan di sana. Sebagai Babinsa yang merasa punya tanggung jawab terhadap desa binaannya, Serda CG pun langsung datang ke TKP. Tiba di TKP korban menemukan para pelaku yang dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) sedang cekcok dengan pelayan kafe. Korban berusaha menengahi mereka untuk tidak ribut. Tak terima dilerai tiba-tiba satu orang datang memukul korban, lalu diikuti oleh pelaku yang lain.
Informasi dari sumber di lapangan cekcok mulut yang terjadi di kafe itu awalnya terjadi antara kelompok pelaku dengan seorang waitres kafe berinisial IEMP,27. Perempuan asal Jember, Jawa Timur ini menegur kelompok pelaku yang hingga kemarin masih dirahasiakan identitasnya oleh polisi karena tidak tertib. Salah seorang dari kelompok pelaku ini tak terima maka terjadilah cekcok mulut. "Keributan awalnya antara kelompok pelaku dan waitres kafe di TKP. Keributan diketahui korban yang merupakan Babinsa di sana dan datang ke TKP. Korban berusaha meredam keributan itu namun para pelaku beringas dan mengeroyok korban. Ada yang memukul pakai tangan kosong ada juga yang lempar pakai kursi," ungkap sumber tadi.
Korban dipukul pada mulut yang mengakibatkan bengkak pada bibirnya. Selain itu juga bengkak pada tangan. Selesai mengeroyok korban para pelaku yang kabarnya sebagian besar asal luar Bali ini langsung pergi meninggalkan TKP. Sementara korban menghubungi Polsek Kuta Utara untuk datang ke TKP. "Pada saat dikeroyok korban tidak melakukan perlawanan. Tak lama berselang aparat Polsek Kuta Utara tiba di TKP dan melakukan pengejaran para pelaku," lanjut sumber tadi.
Ketika dikonfirmasi, Minggu (25/2), Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara, Iptu I Komang Juniawan mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. "Kami masih dalam proses penyelidikan dan ada yang sudah diperiksa. Nantinya, hasilnya akan kami laporkan kepada pimpinan," ujarnya. Sementara Kapolres Badung, AKBP Teguh Priyo Wasono membenarkan adanya kejadian tersebut. Perwira melati dua di pundak ini mengatakan sesaat setelah kejadian pihaknya langsung mengamankan tiga pelaku. Berikutnya, pada Sabtu malam ditangkap satu orang lainnya yang merupakan otak dari kejadian tersebut.
Sayangnya Kapolres masih belum menjelaskan kronologis lengkap maupun mengungkap identitas para pelaku. "Pelaku utamanya kita berhasil tangkap kemarin malam (Sabtu malam). Sejumlah pelaku yang diamankan sebelumnya masih dalam pemeriksaan tentang keterlibatan mereka dalam kasus tersebut," ungkap AKBP Teguh. Dikonfirmasi terpisah Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, Minggu siang membenarkan adanya kejadian tersebut. Kolonel Agung mengatakan korban datang ke TKP setelah mendapat telepon dari pemilik kafe. Korban datang ke lokasi itu bertujuan untuk meredam keributan malah dia yang jadi korban.
"Korban datang ke sana memang tidak pakai seragam TNI. Dia datang setelah ditelepon oleh pemilik kafe di tempat kejadian perkara. Sebagai pribadi saya apresiasi dengan respons Babinsa ini. Dari situ saya melihat dia berhasil membangun relasi yang baik dengan warga di desa binaannya," ungkap Kolonel Agung. 7 pol, cr79
1
Komentar