SWRO Jungutbatu Ditarget Beroperasi Tahun Ini
Tarif Rp 38.000 per meter kubik, 10 kali lipat dari tarif dasar air minum di Klungkung daratan.
SEMARAPURA, NusaBali
Pembangunan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) sudah mencapai 70 persen dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2024 ini. Sebanyak 312 sambungan langganan sudah terdaftar mendapatkan layanan air bersih dari SWRO Jungutbatu. Dirut Perumda Air Minum Panca Mahottama Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa, mengatakan SWRO Jungutbatu mampu memproduksi hingga 3.000 meter kubik per hari. Diperkirakan mampu melayani hingga 450 sambungan langganan.
Layanan SWRO diprioritaskan untuk rumah tangga dengan tarif Rp 38.000 per meter kubik. Jika dibandingkan dengan tarif dasar air minum di Klungkung daratan yang hanya Rp 3.100 per meter kubik terjadi perbedaan hingga 10 kali lipat. Penyebabnya, biaya operasional SWRO sangat besar dibandingkan produksi air di Klungkung daratan. Jika dibandingkan harga air bersih di Nusa Lembongan saat ini menjadi jauh lebih murah harga yang ditawarkan SWRO Jungutbatu.
Langganan hanya membayar sesuai pemakaian airnya dan hanya dibebankan biaya administrasi saja. “Untuk langganan SWRO jika tidak ada pemakaian maka tidak ada pembayaran, hanya dikenakan biaya administrasi,” ujar Renin, Minggu (25/2). Dalam pengoperasian SWRO Jungutbatu, Renin mengaku Perumda berada di posisi yang diuntungkan. Tanpa adanya investasi, tanpa biaya operasional, Perumda tetap mendapatkan keuntungan dari selisih antara pembelian air minum dan juga pembayaran pelanggan.
Dari produksi air menggunakan SWRO hingga sambungan di rumah tangga semua investasi dari swasta. Sesuai MoU yang disepakati dengan swasta, Perumda akan membeli air seharga Rp 35.000 per meter kubik. Air dijual ke rumah tangga sebesar Rp 38.000 ribu per meter kubik. 7 wan
1
Komentar