Bali Kumara 9 'Temu Kangen' Lewat Lagu Tat Twam Asi
GIANYAR, NusaBali - Bali Kumara (BK) generasi ke-9 temu kangen lewat lagu 'Tat Twam Asi' yang baru dirilis di kanal YouTube, Minggu (25/2). Lagu bernuansa religius ini dipersembahkan kepada masyarakat yang menyambut Hari Suci Galungan, Kuningan, dan Nyepi. Tat Twam Asi memiliki makna universal tentang keharmonisan. Selain menyajikan lagu berbahasa Bali, BK9 juga menampilkan visual yang menunjukkan keberagaman lewat penggunaan busana adat Nusantara.
Rilis single dan peluncuran video klip disebut temu kangen karena penyanyi pop Bali anak-anak ini merasakan rindu mendalam setelah sukses merilis album perdananya pada bulan Mei 2023 lalu. Bagi anak-anak BK9, kesuksesan album perdana harus dilanjutkan sehingga mereka sepakat berproses lagi untuk single kedua berjudul Tat Twam Asi. Berbekal kualitas vokal yang mumpuni, 19 anak-anak BK9 dengan cepat merampungkan single ini. Mereka telah rekaman dan syuting video klip di Objek Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem dan kawasan Pura Sanghyang Ambu.
Komang Darmayuda sebagai pencetus Bali Kumara yang juga pemilik Sanggar Seni Cressendo Bali Griya Musika Sukawati menjelaskan, single ini terwujud dilatarbelakangi kerinduan keluarga BK9 untuk bertemu kembali. “Setelah rilis album perdana 'Kalango Prabhaneka' Cinta Keindahan dan Kebersamaan dalam Perbedaan bulan Mei 2023 lalu dan mengisi acara Festival Bali Jani, anak-anak merasa rindu bertemu kembali, sehingga ada niat membuat single bersama,” jelas Komang Darmayuda, Minggu (25/2).
Foto: Pemilik Sanggar Seni Cressendo Bali Griya Musika Sukawati, Komang Darmayuda. -NOVI
Lagu Tat Twam Asi diciptakan secara spesial oleh Komang Darmayuda agar mudah dicerna masyarakat. Tercipta setelah melihat fenomena anak-anak zaman sekarang yang cenderung menjadi individual. “Di era digital ini, gadget telah membuat anak kita menjadi individu yang kurang memperhatikan sahabat sekitar. Nah lewat lirik lagu, kami ajak mereka untuk menyayangi sesama, hidup harmonis karena aku adalah kamu, kamu adalah aku juga,” terang dosen Seni Musik ISI Denpasar ini.
Lagu ini menyajikan ragam warna suara anak-anak. Ada proses pecah suara, rendah, melodi, dan suara tinggi. “Pada dasarnya anak-anak sudah punya bentuk suara yang bagus sehingga saat proses pecah suara, mereka cepat tangkap,” ujarnya. Rekaman suara dilakukan di studio Sanggar Seni Cressendo Bali Griya Musika Sukawati, Banjar Tameng, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar. Sebagai penata gerak digarap oleh salah satu orangtua member BK9, Kadek Sumariyasa. Video klip dipercayakan kepada Rafly James.
Menurut Rafly, anak-anak BK9 sangat profesional. Meskipun harus bersiap sejak subuh hingga matahari terbenam, anak-anak pantang mengeluh. Salah seorang penyanyi, Ni Putu Rani mengaku senang bisa terlibat dalam karya musik ini. “Saya senang bisa dapat banyak teman. Saya sangat bangga bisa ikut serta melestarikan seni budaya Bali. Semoga Bali Kumara seterusnya bisa sukses,” ujar siswi berprestasi yang pernah jawara FLS2N tingkat SD ini. 7 nvi
Komentar