Kalap, Seorang Pria Tikam IRT
DENPASAR, NusaBali - Peristiwa berdarah terjadi di salah satu rumah kos di kawasan Jalan Kebak Sari, Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Minggu (25/2) pukul 19.45 Wita. Seorang ibu rumah tangga berinisial Ni Wayan SA,51, ditusuk seorang pria berinisial Made PA,59, memakai pisau secara membabi-buta.
Akibatnya kejadian itu korban menderita tiga luka tusuk yang tersebar pada siku tangan kiri, paha kanan bagian dalam dan paha kiri bagian luar. Pasca kejadian korban dilarikan ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar dengan ambulans BPBD Kota Denpasar.
Belum jelas apa yang menjadi pemicu pelaku Made PA kalap dan menusuk Ni Wayan SA. Korban sendiri merupakan seorang ibu rumah tangga (IRT) dan masih memiliki suami. Ada selentingan yang mengatakan keduanya memiliki hubungan khusus, namun karena sebab tertentu terjadilah perselisihan hingga berujung penusukan terhadap korban. Made PA datang ke TKP dengan menggedor pintu dan memaksa masuk lalu menyerang korban. Setelah beraksi pelaku langsung pergi dari TKP.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, Senin (26/2) mengungkapkan pada saat kejadian korban seorang diri di TKP. Pelaku datang ke TKP juga seorang diri. Tiba di TKP pelaku mengetok pintu kamar. Pada saat itu korban tidak mengira kalau yang datang itu adalah pelaku Made PA. "Mendengar ada yang mengetok pintu korban langsung buka. Melihat yang datang adalah Made PA, pelaku langsung menutup pintu. Tapi pelaku mendobrak pintu dan berhasil masuk. Pelaku langsung menusuk korban. Selain itu pelaku juga menendang dan memukul korban hingga terjatuh," ungka AKP Sukadi.
Usai diserang, korban menelepon anaknya berinisial PAA yang saat itu sedang di tempat kerja. Korban menyuruh anaknya itu segera pulang karena dirinya menderita luka dan mengeluarkan banyak darah. Pada saat itu sang anak mengira ibunya (korban) pingsan, karena korban mempunyai riwayat penyakit vertigo. Pada saat tiba di rumah (TKP) PAA melihat banyak ceceran darah. Dia melihat ibunya duduk di lantai bersimbah darah dan penuh luka tusuk pada tubuhnya. "Pada saat itu korban cerita kepada anaknya kalau dia ditusuk oleh Made PA," lanjut AKP Sukadi.
Menerima cerita itu PAA lalu memanggil tetangganya lanjut menelepon BPBD Kota Denpasar. Kabar tentang kejadian itupun beredar luas hingga diketahui oleh aparat Polsek Denpasar Barat. Aparat Polsek Denpasar Barat yang datang ke TKP menginterogasi korban dan para saksi. Pelaku penusukan terhadap korban mengarah kepada Made PA yang diketahui tinggal di seputaran Terminal Tegal, Denpasar Barat. Polisi langsung gerak cepat dan berhasil menangkap pelaku, Minggu malam sekitar pukul 22.30 Wita. "Saat ini korban masih dalam perawatan intensif di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar untuk penanganan lebih lanjut. Di sisi lain terduga pelaku sudah diamankan di Mapolsek Denpasar Barat dan sedang diperiksa penyidik," pungkas AKP Sukadi.
Sementara putri korban, PAA saat ditemui di kosnya, Senin kemarin mengatakan saat kejadian dirinya sedang berada di warungnya. Namun tiba-tiba ibunya menelepon dan memintanya segera pulang. “Saat itu saya ditelpon katanya ibu luka berdarah, saya pikir jatuh karena penyakit vertigo. Sebelumnya soalnya pernah ibu nelepon jatuh kepalanya berdarah karena vertigo. Tapi ternyata diserang orang,” kata PAA seraya mengatakan ibunya tersebut sudah tinggal di kos tersebut selama 14 tahun.
PAA mengatakan ibunya termasuk orang yang dihormati di lingkungan kos karena paling lama tinggal di sana. Sebelumnya ibunya tersebut bekerja sebagai pedagang tetapi telah berhenti setahun yang lalu karena menjaga cucunya yang masih berumur 2 tahun. PAA tidak tahu apakah korban memiliki suatu hubungan dengan pelaku. “Kurang tahu ibu punya masalah apa atau dengan siapa, kalau di lingkungan sini sih baik-baik aja,” ucapnya. Saat ini kondisi korban masih dalam masa pemulihan dan sudah diperbolehkan pulang. 7 pol, cr79
Belum jelas apa yang menjadi pemicu pelaku Made PA kalap dan menusuk Ni Wayan SA. Korban sendiri merupakan seorang ibu rumah tangga (IRT) dan masih memiliki suami. Ada selentingan yang mengatakan keduanya memiliki hubungan khusus, namun karena sebab tertentu terjadilah perselisihan hingga berujung penusukan terhadap korban. Made PA datang ke TKP dengan menggedor pintu dan memaksa masuk lalu menyerang korban. Setelah beraksi pelaku langsung pergi dari TKP.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, Senin (26/2) mengungkapkan pada saat kejadian korban seorang diri di TKP. Pelaku datang ke TKP juga seorang diri. Tiba di TKP pelaku mengetok pintu kamar. Pada saat itu korban tidak mengira kalau yang datang itu adalah pelaku Made PA. "Mendengar ada yang mengetok pintu korban langsung buka. Melihat yang datang adalah Made PA, pelaku langsung menutup pintu. Tapi pelaku mendobrak pintu dan berhasil masuk. Pelaku langsung menusuk korban. Selain itu pelaku juga menendang dan memukul korban hingga terjatuh," ungka AKP Sukadi.
Usai diserang, korban menelepon anaknya berinisial PAA yang saat itu sedang di tempat kerja. Korban menyuruh anaknya itu segera pulang karena dirinya menderita luka dan mengeluarkan banyak darah. Pada saat itu sang anak mengira ibunya (korban) pingsan, karena korban mempunyai riwayat penyakit vertigo. Pada saat tiba di rumah (TKP) PAA melihat banyak ceceran darah. Dia melihat ibunya duduk di lantai bersimbah darah dan penuh luka tusuk pada tubuhnya. "Pada saat itu korban cerita kepada anaknya kalau dia ditusuk oleh Made PA," lanjut AKP Sukadi.
Menerima cerita itu PAA lalu memanggil tetangganya lanjut menelepon BPBD Kota Denpasar. Kabar tentang kejadian itupun beredar luas hingga diketahui oleh aparat Polsek Denpasar Barat. Aparat Polsek Denpasar Barat yang datang ke TKP menginterogasi korban dan para saksi. Pelaku penusukan terhadap korban mengarah kepada Made PA yang diketahui tinggal di seputaran Terminal Tegal, Denpasar Barat. Polisi langsung gerak cepat dan berhasil menangkap pelaku, Minggu malam sekitar pukul 22.30 Wita. "Saat ini korban masih dalam perawatan intensif di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar untuk penanganan lebih lanjut. Di sisi lain terduga pelaku sudah diamankan di Mapolsek Denpasar Barat dan sedang diperiksa penyidik," pungkas AKP Sukadi.
Sementara putri korban, PAA saat ditemui di kosnya, Senin kemarin mengatakan saat kejadian dirinya sedang berada di warungnya. Namun tiba-tiba ibunya menelepon dan memintanya segera pulang. “Saat itu saya ditelpon katanya ibu luka berdarah, saya pikir jatuh karena penyakit vertigo. Sebelumnya soalnya pernah ibu nelepon jatuh kepalanya berdarah karena vertigo. Tapi ternyata diserang orang,” kata PAA seraya mengatakan ibunya tersebut sudah tinggal di kos tersebut selama 14 tahun.
PAA mengatakan ibunya termasuk orang yang dihormati di lingkungan kos karena paling lama tinggal di sana. Sebelumnya ibunya tersebut bekerja sebagai pedagang tetapi telah berhenti setahun yang lalu karena menjaga cucunya yang masih berumur 2 tahun. PAA tidak tahu apakah korban memiliki suatu hubungan dengan pelaku. “Kurang tahu ibu punya masalah apa atau dengan siapa, kalau di lingkungan sini sih baik-baik aja,” ucapnya. Saat ini kondisi korban masih dalam masa pemulihan dan sudah diperbolehkan pulang. 7 pol, cr79
Komentar