Karya Agung di Besakih, Melasti ke Tegal Suci
AMLAPURA, NusaBali - Krama Desa Adat Besakih, Karangasem akan menggelar Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Purnama Kadasa, Redite Kliwon Pujut, Minggu (24/3). Karya diawali upacara Tawur Tabuh Gentuh di Bencingah Agung, Pura Besakih, Redite Umanis Langkir, Minggu (10/3).
Terkait karya itu, upacara Melasti akan digelar di Tegal Suci, Banjar Tegenan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Sukra Pon Medangsia, Jumat (22/3). Pamangku Pura Penataran Agung Besakih I Gusti Mangku Jana memaparkan hal itu di Pura Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (1/3).
Mangku Jana merupakan pamangku di Pura Ulun Kulkul Besakih dan dipercaya sebagai juru bicara pamangku di Pura Besakih. Dia mengatakan mengenai lokasi Melasti di Tegal Suci, sesuai Raja Purana Pura Besakih. Setiap Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih saat tahun genap, Melasti digelar di Tegal Suci, Banjar Tegenan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Jika karya pada tahun ganjil, Melasti di Mata Air Toya Sah, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat. Sedangkan jika menggelar Karya Panca Balikrama setiap 10 tahun sekali, Melasti di Pantai Watu Klotok, Klungkung.
"Melasti ke Tegal Suci, biasanya Ida Bhatara mamargi sore hari. Karena lokasinya dekat, sekitar 4 kilometer dari Pura Penataran Agung Besakih, ke arah selatan," tambahnya.
Selama rangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh katanya, berlaku larangan mendaki Gunung Agung, baik untuk wisatawan asing dan lokal, kecuali untuk menggelar upacara Mulang Pakelem. Larangan mendaki Gunung Agung berlaku sejak melaksanakan upacara Negtegang Pedagingan Lan Ngunggahang Sunari, Wraspati Umanis Dunggulan, Kamis (29/2).
Disebutkan, rangkaian upacara berikutnya, yakni Mapepada lan Bumi Sudha Tawur Tabuh Gentuh, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (9/3), Tawur Tabuh Gentuh, Tilem Kasanga, Redite Umanis Langkir, Minggu (10/3), Melasti ke Tegal Suci, Sukra Pon Medangsia, Jumat (22/3), puncaknya Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Purnama Kadasa, Redite Kliwon Pujut, Minggu (24/3), berlanjut Ngaturang Banten Panganyar hingga Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (13/4), dan Nyineb lan Nuwek Bagia Pulakerti pada Redite Umanis Merakih, Minggu (14/4).
Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha yang juga selaku, Ketua Panitia Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, tidak bisa dihubungi. Sehingga belum bisa mendapatkan informasi mengenai yajamana karya dan wiku tapini.
Di bagian lain, Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengatakan, setelah beberapa kali ada Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, pamedek tidak mengalami kesulitan soal parkir kendaraan. Sebab kini telah tersedia gedung parkir yang menampung semua kendaraan. "Secara teknis tidak ada kendala menampung kendaraan pamedek, petugas nanti mengatur keluar masuk kendaraan, ada jalur masuk dan jalur keluar, sehingga kendaraan aman memasuki Pura Besakih atau meninggalkan Pura Besakih," katanya.
Khusus untuk kendaraan bus parkir di Terminal Banjar Kedundung, sedangkan kendaraan roda empat dan sepeda motor parkir di gedung parkir Pura Manik Mas Banjar Besakih Kangin.7k16
Mangku Jana merupakan pamangku di Pura Ulun Kulkul Besakih dan dipercaya sebagai juru bicara pamangku di Pura Besakih. Dia mengatakan mengenai lokasi Melasti di Tegal Suci, sesuai Raja Purana Pura Besakih. Setiap Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih saat tahun genap, Melasti digelar di Tegal Suci, Banjar Tegenan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Jika karya pada tahun ganjil, Melasti di Mata Air Toya Sah, Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Selat. Sedangkan jika menggelar Karya Panca Balikrama setiap 10 tahun sekali, Melasti di Pantai Watu Klotok, Klungkung.
"Melasti ke Tegal Suci, biasanya Ida Bhatara mamargi sore hari. Karena lokasinya dekat, sekitar 4 kilometer dari Pura Penataran Agung Besakih, ke arah selatan," tambahnya.
Selama rangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh katanya, berlaku larangan mendaki Gunung Agung, baik untuk wisatawan asing dan lokal, kecuali untuk menggelar upacara Mulang Pakelem. Larangan mendaki Gunung Agung berlaku sejak melaksanakan upacara Negtegang Pedagingan Lan Ngunggahang Sunari, Wraspati Umanis Dunggulan, Kamis (29/2).
Disebutkan, rangkaian upacara berikutnya, yakni Mapepada lan Bumi Sudha Tawur Tabuh Gentuh, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (9/3), Tawur Tabuh Gentuh, Tilem Kasanga, Redite Umanis Langkir, Minggu (10/3), Melasti ke Tegal Suci, Sukra Pon Medangsia, Jumat (22/3), puncaknya Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Purnama Kadasa, Redite Kliwon Pujut, Minggu (24/3), berlanjut Ngaturang Banten Panganyar hingga Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (13/4), dan Nyineb lan Nuwek Bagia Pulakerti pada Redite Umanis Merakih, Minggu (14/4).
Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha yang juga selaku, Ketua Panitia Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, tidak bisa dihubungi. Sehingga belum bisa mendapatkan informasi mengenai yajamana karya dan wiku tapini.
Di bagian lain, Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengatakan, setelah beberapa kali ada Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, pamedek tidak mengalami kesulitan soal parkir kendaraan. Sebab kini telah tersedia gedung parkir yang menampung semua kendaraan. "Secara teknis tidak ada kendala menampung kendaraan pamedek, petugas nanti mengatur keluar masuk kendaraan, ada jalur masuk dan jalur keluar, sehingga kendaraan aman memasuki Pura Besakih atau meninggalkan Pura Besakih," katanya.
Khusus untuk kendaraan bus parkir di Terminal Banjar Kedundung, sedangkan kendaraan roda empat dan sepeda motor parkir di gedung parkir Pura Manik Mas Banjar Besakih Kangin.7k16
1
Komentar