Perajin Bade Kebanjiran Orderan Ogoh-ogoh
AMLAPURA, NusaBali - Perajin bade, UD Taksu Bali Bandem, Karangasem, kebanjiran persanan Ogoh-ogoh jelang upacara Pangerupukan, Tilem Kasanga, Redite Umanis Langkir, Minggu (10/3). Kini UD tersebut menerima orderan 26 Ogoh-ogoh, merupakan orderan terbanyak sejak beberapa tahun terakhir.
Tercatat tahun 2013 hanya menerima pesanan sebanyak 12 ogoh-ogoh. "Orderan banyak berdatangan setelah Pemilu 2024, 14 Februari 2024," jelas pengelola UD Taksu Bali Bandem I Gede Bayu Bisma, di lokasi usahanya, Banjar Desa Tengah, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, Senin (4/3).
Dia mempekerjakan 30 tenaga dengan upah harian, mulai membuat rangka Ogoh-ogoh, Kamis (15/2). Nantinya seluruh Ogoh-ogoh tuntas, Rabu (6/3). "Nanti H-4, Ogoh-ogoh kelar, diambil pemesan, harganya bervariasi tergantung motif, tinggi, besar dan bahan kisaran Rp 6 juta hingga Rp 10 juta per Ogoh-ogoh," kata Bayu Bisma.
Hanya saja, semua Ogoh-ogoh, berbahan styrofoam, bukan berbahan organik, atau alami. Alasannya, tidak mungkin menerima pesanan Ogoh-ogoh berbahan alami, memerlukan bahan yang khusus dan memerlukan waktu cukup lama.
Pesanan Ogoh-ogoh tingginya kisaran 4 meter hingga 6 meter. Bayu Bisma mengatakan, harga ogoh-ogoh mengalami kenaikan, karena bahan styrofoam naik, per balok Rp 1,2 juta, tahun 2023 seharga Rp 800.000, dan tahun 2022 seharga Rp 600.000. Belum lagi harga cat, kertas, bambu dan kayu sebagai penyangganya. Khusus untuk kepala Ogoh-ogoh, tergantung pesanan, pemesan hanya menyodorkan gambar.
Sebagai perbandingan Ogoh-ogoh berbahan organik, berupa ulat-ulatan harganya per Ooh-ogoh bisa mencapai Rp 15 juta. Pesanan Ogoh-ogoh rutin datang setiap setahun sekali. Sementara, katanya, istirahat membuat bade, walau juga banyak pesanan. "Nanti usai buat Ogoh-ogoh, kembali buat bade," tambahnya.
Pekerja harian yang bekerja pukul 08.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita, dengan upah harian, Rp 70.000.7k16
1
Komentar