Tingkat Partisipasi Pemilih di Badung 89,50 Persen
MANGUPURA, NusaBali - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung mencatat tingkat partisipasi masyarakat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mencapai 89,50 persen. Persentase ini melebihi dari target yang ditetapkan 85 persen.
“Tingkat partisipasi pada Pemilu 2024 mencapai 89,50 persen. Angka ini lebih tinggi dari pemilu 2019 saat itu partisipasi 82,54 persen,” ujar Ketua KPU Kabupaten Badung Gusti Ketut Gede Yusa Arsana, Selasa (5/3).
Yusa Arsana membeberkan, tingkat partisipasi tertinggi dicapai Mengwi 94,17 oersen, Abiansemal 94,16 persen, Petang 91,90 persen, Kuta Utara 85 persen, Kuta 84 persen, dan Kuta Selatan 83 persen. “Terendah memang di Kuta Selatan. Namun jika dibandingkan dengan tingkat partisipasi Pemilu sebelumnya, Kuta Selatan justru alami kenaikan tertinggi. Tahun 2019 partisipasi masyarakat hanya 68 persen. Ada penurunan justru di Petang. Tahun 2019 92,37 persen sekarang jadi 91,90 persen,” jelasnya.
Menurutnya, tingginya partisipasi pemilih sesuatu hal yang baru pada Pemilu di Badung. Yusa Arsana menyebut, ada beberapa hal yang mendukung tingginya tingkat kehadiran pemilih. Seperti aplikasi Cek DPT online, sosialisasi yang masif dari calon legislatif di seluruh tingkatan, dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) tidak ada incumbent, sehingga mempengaruhi pemilih.
Komisioner asal Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan ini menambahkan, tingginya kehadiran pemilih turut membuat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus bekerja ekstra keras. Beberapa petugas KPPS bahkan mengalami kondisi sakit akibat kelelahan.
“Kendala lain yang dihadapi adalah masa kampanye yang pendek, hanya 75 hari, yang membuat sosialisasi kurang maksimal,” katanya. 7 ind
Yusa Arsana membeberkan, tingkat partisipasi tertinggi dicapai Mengwi 94,17 oersen, Abiansemal 94,16 persen, Petang 91,90 persen, Kuta Utara 85 persen, Kuta 84 persen, dan Kuta Selatan 83 persen. “Terendah memang di Kuta Selatan. Namun jika dibandingkan dengan tingkat partisipasi Pemilu sebelumnya, Kuta Selatan justru alami kenaikan tertinggi. Tahun 2019 partisipasi masyarakat hanya 68 persen. Ada penurunan justru di Petang. Tahun 2019 92,37 persen sekarang jadi 91,90 persen,” jelasnya.
Menurutnya, tingginya partisipasi pemilih sesuatu hal yang baru pada Pemilu di Badung. Yusa Arsana menyebut, ada beberapa hal yang mendukung tingginya tingkat kehadiran pemilih. Seperti aplikasi Cek DPT online, sosialisasi yang masif dari calon legislatif di seluruh tingkatan, dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) tidak ada incumbent, sehingga mempengaruhi pemilih.
Komisioner asal Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan ini menambahkan, tingginya kehadiran pemilih turut membuat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus bekerja ekstra keras. Beberapa petugas KPPS bahkan mengalami kondisi sakit akibat kelelahan.
“Kendala lain yang dihadapi adalah masa kampanye yang pendek, hanya 75 hari, yang membuat sosialisasi kurang maksimal,” katanya. 7 ind
1
Komentar