Fajar/Rian Kandas, Tinggal Chico Wakil Indonesia
PBSI Kecewa, Banyak Pemain Tampil Tak Maksimal di Prancis Terbuka
JAKARTA, NusaBali - Ganda putra andalan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir dari turnamen French Open 2024. Dengan ini, tinggal tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo yang jadi satu-satunya wakil Indonesia di semifinal turnamen BWF Super 750 itu.
Selanjutnya, Chico akan bertemu wakil China Shi Yu Qi di semifinal. Dan jika lolos ke final, Chico akan berhadapan dengan pemenang laga antara Kunlavut Vitidsarn (Thailand) kontra Lakshya Sen (India).
Chico ke semifinal, setelah mengalahkan wakil Denmark Anders Antonsen, 21-5, 21-8 selama 42 menit, dalam babak delapan besar, Sabtu (9/3) WITA, di Adidas Arena.
“Saya bersyukur hasil hari ini. Saya belajar dari kekalahan di pertemuan pertama saat Indonesia Masters, coba menganalisa dan akhirnya dapat strategi yang pas,” kata Chico, dalam rilis resmi PP PBSI.
Dalam laga itu, pemain asal Jayapura tersebut tampil mendominasi. Meski sangat dominan, Chico juga terlihat mampu bermain dengan sabar dan memegang kontrol permainan dengan sangat baik, sehingga bola-bola yang diberikan cukup menyulitkan Antonsen.
Kemenangan Chico menjadikan skor kedua pemain kini seimbang 1-1 dalam statistik head-to-head sejauh ini. Selain itu, juga pertama kalinya Antonsen kalah sepanjang turnamen diikuti pada 2024. Sedangkan sukses Chico juga yang pertama kali lolos ke semifinal turnamen level Super 750.
Sementara itu, Fajar/Rian kalah dari wakil Taiwan Lee Jhe-Huei/Yang Po-Hsuan 20-22, 19-21, di perempatfinal di Adidas Arena tersebut.
Fajar/Rian yang turun sebagai unggulan ketujuh pada turnamen ini menyayangkan performa mereka yang dapat dibaca dan diantisipasi dengan baik lawan. Namun, pasangan Taiwan mampu menahan perolehan angka Fajar/Rian dan malah balik unggul di poin-poin kritis, hingga membukukan kemenangan di gim pertama tersebut.
Atas hasil yang diraih pemain Pelatnas bulutangkis, kepala bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja mengaku sangat kecewa dengan beberapa pemain yang tampil tak maksimal. Pasalnya, dari 13 wakil hanya ada satu wakil yang lolos ke babak semifinal, yakni tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo.
“Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik tapi penampilannya tidak maksimal. Semestinya ini tidak terjadi,” kata Ricky Soebagdja, dalam rilis PP PBSI, Jumat (8/3).
Menurut Ricky, kendala yang paling jelas terlihat adalah daya juang di lapangan yang dinilai kurang. Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan.
Peraih medali emas Olimpiade 1996 Atlanta itu menambahkan, secara teknis, para pebulu tangkis Indonesia memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bersaing dengan para wakil dari negara-negara lainnya.
Hal itu diperkuat laporan Nanang Kusuma bahwa performa analisis teknis dan fisik para pemain ada peningkatan.
“Contoh dari ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shoibul Fikri, kemampuannya belum keluar semua, main juga belum capek, harusnya mereka dapat memberikan performa yang lebih baik,” ujar Ricky Soebagdja.
Ricky pun berharap, atlet dan pelatih harus bisa saling memberikan dukungan dan masukan, agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di arena pertandingan, mulai dari faktor teknis maupun nonteknis.
Ricky juga menegaskan, dirinya ingin adanya keterbukaan dari atlet dan pelatih tentang apa yang menjadi hambatan mereka untuk memberikan penampilan terbaik di setiap turnamen.
“Dengan waktu sempit menuju All England (pada 12-17 Maret), saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya,” ujar Ricky Soebagdja. ant
Komentar