Belasan Hewan Kurban Lengkapi Caru Tawur Kasanga Desa Adat Buleleng
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 17 hewan kurban disucikan melalui upacara Mapepada di Pura Desa Adat Buleleng pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (9/3) sore. Upacara Mapepada merupakan rangkaian Tawur Kasanga Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946.
Seluruh rangkaian upacara Mapepada dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Dharma Mukti Sidha Kerti dari Griya Amia Bhuawa Sari Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng.
Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, upacara mapepada ini dilakukan sejak tahun 1835. Proses pembersihan hewan kurban dilakukan seluruh krama adat. Namun proses sembelih dan persiapan berbagai macam satai dan kelengkapan caru (wewalungan) dilakukan bergiliran oleh saya (piket) yang ada di 14 banjar adat. Tahun ini saya menggarap wawalungan adalah Banjar Adat Banjar Bali.
“Desa adat dipercaya Pemkab Buleleng melaksanakan tawur kasanga. Tahun ini kita akan melaksanakan tawur gentuh madya dengan beburon (hewan kurban) kerbau, sapi, kambing, babi, anjing, berbagai jenis ayam, bebek, dan angsa jumlah totalnya 17,” ucap Sutrisna.
Seluruh hewan kurban diserahkan secara simbolis oleh Kabag Kesra Setda Buleleng Nyoman Sukadani mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana. Sedangkan proses tawur kasanga akan dilangsungkan pada Radite Umanis Langkir, Minggu (10/3), di catus pata Buleleng tepatnya di simpang Jalan Jelantik Gingsir – Gajahmada dengan Jalan Veteran.
Upacara tawur kasanga akan dipimpin oleh Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kertha dari Griya Taman Kerta Desa Bubunan Seririt, Ida Sri Bhagawan Rama Sogata dari Griya Dalem Cili Ularan Sukasada, Ida Bhagawan Dharma Putra Yoga dari Griya Agung Bhuwana Agung Desa Pelapuan Busungbiu, Ida Pedanda Dungga Purdasa kemenuh dan Ida Pandita Mpu Yoga Manik Geni dari Griya Sekar Manik Penarungan Kecamatan Buleleng.
Sementara itu saat sipeng (hari H Nyepi), Selasa (11/3), Desa Adat Buleleng akan menurunkan seluruh pecalang dikoordinir tridatu di 14 banjar adat untuk pelaksanaan catur brata penyepian. Seperti larangan tidak bekerja, tidak menyalakan api dan lampu, tidak keluar rumah dan tidak bersenang-senang.
“Tahun ini kami akan melakukan patroli penuh, untuk memastikan seluruh pelaksanaan catur brata penyepian dapat berjalan lancar. Sanksi pelanggaran tidak ada, kalau toh ditemukan pelanggaran akan diberikan teguran persuasif saja,” kata Sutrisna. 7 k23
Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, upacara mapepada ini dilakukan sejak tahun 1835. Proses pembersihan hewan kurban dilakukan seluruh krama adat. Namun proses sembelih dan persiapan berbagai macam satai dan kelengkapan caru (wewalungan) dilakukan bergiliran oleh saya (piket) yang ada di 14 banjar adat. Tahun ini saya menggarap wawalungan adalah Banjar Adat Banjar Bali.
“Desa adat dipercaya Pemkab Buleleng melaksanakan tawur kasanga. Tahun ini kita akan melaksanakan tawur gentuh madya dengan beburon (hewan kurban) kerbau, sapi, kambing, babi, anjing, berbagai jenis ayam, bebek, dan angsa jumlah totalnya 17,” ucap Sutrisna.
Seluruh hewan kurban diserahkan secara simbolis oleh Kabag Kesra Setda Buleleng Nyoman Sukadani mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana. Sedangkan proses tawur kasanga akan dilangsungkan pada Radite Umanis Langkir, Minggu (10/3), di catus pata Buleleng tepatnya di simpang Jalan Jelantik Gingsir – Gajahmada dengan Jalan Veteran.
Upacara tawur kasanga akan dipimpin oleh Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kertha dari Griya Taman Kerta Desa Bubunan Seririt, Ida Sri Bhagawan Rama Sogata dari Griya Dalem Cili Ularan Sukasada, Ida Bhagawan Dharma Putra Yoga dari Griya Agung Bhuwana Agung Desa Pelapuan Busungbiu, Ida Pedanda Dungga Purdasa kemenuh dan Ida Pandita Mpu Yoga Manik Geni dari Griya Sekar Manik Penarungan Kecamatan Buleleng.
Sementara itu saat sipeng (hari H Nyepi), Selasa (11/3), Desa Adat Buleleng akan menurunkan seluruh pecalang dikoordinir tridatu di 14 banjar adat untuk pelaksanaan catur brata penyepian. Seperti larangan tidak bekerja, tidak menyalakan api dan lampu, tidak keluar rumah dan tidak bersenang-senang.
“Tahun ini kami akan melakukan patroli penuh, untuk memastikan seluruh pelaksanaan catur brata penyepian dapat berjalan lancar. Sanksi pelanggaran tidak ada, kalau toh ditemukan pelanggaran akan diberikan teguran persuasif saja,” kata Sutrisna. 7 k23
Komentar