Dishub Denpasar Matikan 18.409 LPJU
RSUP Prof Ngoerah Siaga Penuh Layanan Darurat saat Nyepi
Pihak RS Prof Ngoerah telah berkoordinasi dengan Banjar Sanglah, Desa Dauh Puri Kelod, untuk masalah keamanan selama perayaan Nyepi
DENPASAR, NusaBali
Dinas Perhubungan Kota Denpasar akan memadamkan 18.409 Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di sepanjang Jalan Kota Denpasar pada Hari Raya Nyepi Caka 1946, Soma Paing Langkir, Senin (11/3) besok. Hal ini untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Catur Brata Penyepian oleh Umat Hindu. Sementara Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah (Prof Ngurah), siaga penuh dalam pelaksanaan layanan darurat saat Hari Raya Nyepi besok.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Denpasar, I Ketut Sriawan dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis (7/3) mengatakan, akan menerjunkan sebanyak 64 personil untuk pemadaman dan pemantauan LPJU yang berada di 18.409 titik dengan jumlah panel sebanyak 703 titik di Kota Denpasar.
Pemadaman 18.409 LPJU tersebut direncanakan akan dilaksanakan mulai pada malam pangerupukan, Minggu (10/3) pukul 24.00 Wita (tengah malam) dan akan dihidupkan kembali pada Selasa (12/3) pukul 17.00 Wita.
Dinas Perhubungan Kota Denpasar akan memadamkan 18.409 Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di sepanjang Jalan Kota Denpasar pada Hari Raya Nyepi Caka 1946, Soma Paing Langkir, Senin (11/3) besok. Hal ini untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Catur Brata Penyepian oleh Umat Hindu. Sementara Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah (Prof Ngurah), siaga penuh dalam pelaksanaan layanan darurat saat Hari Raya Nyepi besok.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Denpasar, I Ketut Sriawan dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis (7/3) mengatakan, akan menerjunkan sebanyak 64 personil untuk pemadaman dan pemantauan LPJU yang berada di 18.409 titik dengan jumlah panel sebanyak 703 titik di Kota Denpasar.
Pemadaman 18.409 LPJU tersebut direncanakan akan dilaksanakan mulai pada malam pangerupukan, Minggu (10/3) pukul 24.00 Wita (tengah malam) dan akan dihidupkan kembali pada Selasa (12/3) pukul 17.00 Wita.
“Kami melakukan pemadaman pada malam pangerupukan pukul 24.00 Wita di seluruh unit panel lampu LPJU yang ada di Denpasar dan akan dipantau petugas PJU Dishub Kota Denpasar. Sehingga pada saat umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian betul-betul sipeng (hening),” ujar Sriawan.
Sementara dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi Caka 1946, pihak RSUP Prof Ngoerah menyatakan siaga penuh dalam layanan gawat darurat. Rumah sakit terbesar di Bali yang dulu dikenal dengan nama RS Sanglah ini telah menyiapkan segala kebutuhan untuk menghadapi tapa Brata Penyepia. Hal ini untuk memastikan kelancaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Plt Direktur Layanan Operasional Prof Ngoerah, Dr I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, S.Kp., M.Kes, menjelaskan dokter dan tenaga medis siaga penuh dengan layanan yang tersedia di 4 fasilitas kesehatan utama, termasuk spesialis penyakit dalam, dokter anak, spesialis obstetri dan ginekologi (OBGYN), dokter bedah yang dibantu oleh ahli anestesi, dokter radiologi, dan dokter umum yang selalu tersedia untuk memberikan bantuan, terutama kepada pasien-pasien yang membutuhkan penanganan darurat.
“Kami juga telah menetapkan jadwal operasional selama masa libur ini. Poliklinik dan rawat jalan tutup mulai 8 hingga 12 Maret 2024, namun Unit Gawat Darurat (UGD) tetap buka 24 jam selama Nyepi,” ungkap Sukadarma.
Sementara layanan radioterapi akan ditutup mulai 9 hingga 12 Maret 2024, dan akan kembali beroperasi pada 13 Maret 2024. Sedangkan untuk pelayanan Hemodialisa (HD), RS Prof Ngoerah akan tutup hanya pada Hari Raya Nyepi, namun tetap akan menyiapkan petugas siaga untuk tindakan medis mendesak.
Kata Sukadarma pihak RS Prof Ngoerah telah berkoordinasi dengan Banjar Sanglah, Desa Dauh Puri Kelod, untuk masalah keamanan selama perayaan Nyepi. “Pecalang dari Dusun Sanglah akan menjaga ketertiban dan keamanan selama Nyepi berlangsung. Kami berharap kepada masyarakat pengguna layanan kesehatan agar tidak khawatir, karena seluruh kegiatan selama Hari Raya Nyepi telah kami siapkan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan layanan yang optimal,” ujar Sukadarma.n mis, cr79
Sementara dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi Caka 1946, pihak RSUP Prof Ngoerah menyatakan siaga penuh dalam layanan gawat darurat. Rumah sakit terbesar di Bali yang dulu dikenal dengan nama RS Sanglah ini telah menyiapkan segala kebutuhan untuk menghadapi tapa Brata Penyepia. Hal ini untuk memastikan kelancaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Plt Direktur Layanan Operasional Prof Ngoerah, Dr I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, S.Kp., M.Kes, menjelaskan dokter dan tenaga medis siaga penuh dengan layanan yang tersedia di 4 fasilitas kesehatan utama, termasuk spesialis penyakit dalam, dokter anak, spesialis obstetri dan ginekologi (OBGYN), dokter bedah yang dibantu oleh ahli anestesi, dokter radiologi, dan dokter umum yang selalu tersedia untuk memberikan bantuan, terutama kepada pasien-pasien yang membutuhkan penanganan darurat.
“Kami juga telah menetapkan jadwal operasional selama masa libur ini. Poliklinik dan rawat jalan tutup mulai 8 hingga 12 Maret 2024, namun Unit Gawat Darurat (UGD) tetap buka 24 jam selama Nyepi,” ungkap Sukadarma.
Sementara layanan radioterapi akan ditutup mulai 9 hingga 12 Maret 2024, dan akan kembali beroperasi pada 13 Maret 2024. Sedangkan untuk pelayanan Hemodialisa (HD), RS Prof Ngoerah akan tutup hanya pada Hari Raya Nyepi, namun tetap akan menyiapkan petugas siaga untuk tindakan medis mendesak.
Kata Sukadarma pihak RS Prof Ngoerah telah berkoordinasi dengan Banjar Sanglah, Desa Dauh Puri Kelod, untuk masalah keamanan selama perayaan Nyepi. “Pecalang dari Dusun Sanglah akan menjaga ketertiban dan keamanan selama Nyepi berlangsung. Kami berharap kepada masyarakat pengguna layanan kesehatan agar tidak khawatir, karena seluruh kegiatan selama Hari Raya Nyepi telah kami siapkan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan layanan yang optimal,” ujar Sukadarma.n mis, cr79
1
Komentar