Ratusan Ogoh-ogoh Ramaikan Pengrupukan di Bangli
BANGLI, NusaBali - Di Kabupaten Bangli, versi Polres Bangli, 294 Ogoh-ogoh akan meramaikan malam Pengrupukan, Minggu (10/3). Dari 294 Ogoh-ogoh ini tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kintamani 127, Bangli 31, Tembuku 77, dan Susut 59. Dimungkinkan jumlah Ogoh-ogoh ini bisa bertambah.
Sementara itu, versi Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli, jumlah Ogoh-ogoh tahun ini mencapai 182 buah. Dalam pengarakan Ogoh-ogoh tersebut, MDA mengimbau para pemuda tidak mengawali dengan minum-minum (minumam keras).
Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli I Ketut Kayana mengatakan berkaitan dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi, pihaknya telah mendata terkait jumlah ogoh-ogoh di Kabupaten Bangli. Berdasarkan pendataan, jumlah Ogoh-ogoh tahun ini mencapai 182 buah. Jumlah ini tersebar di seluruh desa adat di Bangli.
“Sesuai pendataan kami, per kecamatan, secara umum jumlah fluktuatif. Jumlahnya ada meningkat, ada pula penurunan. Penurunan dan kenaikan jumlah ini kemungkinan sangat tergantung dari kemampuan dari masing-masing generasi muda,” ungkapnya, Kamis (7/3).
Menurut Bendesa Madya asal Desa Abuan, Kecamatan Susut, ini, majelis sangat mendukung penuh pembuatan ogoh-ogoh ini. Pembuatan Ogoh-ogoh merupakan kreativitas seni generasi muda. Namun demikian pihaknya telang mengeluarkan imbauan agar pembuatan Ogoh-ogoh lebih banyak menggunakan bahan ramah lingkungan. “Imbauan ini telah kami keluarkan setiap tahun,” sebutnya.
Di sisi lain, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengimbau agar pengarak Ogoh-ogoh untuk tidak minum minuman keras (miras). Selain itu, pengarakan Ogoh-ogoh agar tidak melewati batas desa adat sehingga tidak sampai bertemu dengan kelompok pengarah di luar desa adat. “Memang dalam suatu wilayah pengarakan Ogoh-ogoh ada yang merancang bertemu dalam perempatan. Tentu ini perlu dijaga kemanannya oleh pecalang yang dikoordinir desa adat sehingga tidak ada gesekan,” tegasnya.
Sementara itu, guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Polres Bangli telah memetakan potensi kerawanan saat malam Pengrupukan. ‘’Hal ini sebagai upaya ini untuk mencegah terjadinya gesekan saat pengarakan Ogoh-ogoh,’’ ujar Kabag Ops Polres Bangli Kompol Dewa Gde Oka, Rabu (6/3).
Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli I Ketut Kayana mengatakan berkaitan dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi, pihaknya telah mendata terkait jumlah ogoh-ogoh di Kabupaten Bangli. Berdasarkan pendataan, jumlah Ogoh-ogoh tahun ini mencapai 182 buah. Jumlah ini tersebar di seluruh desa adat di Bangli.
“Sesuai pendataan kami, per kecamatan, secara umum jumlah fluktuatif. Jumlahnya ada meningkat, ada pula penurunan. Penurunan dan kenaikan jumlah ini kemungkinan sangat tergantung dari kemampuan dari masing-masing generasi muda,” ungkapnya, Kamis (7/3).
Menurut Bendesa Madya asal Desa Abuan, Kecamatan Susut, ini, majelis sangat mendukung penuh pembuatan ogoh-ogoh ini. Pembuatan Ogoh-ogoh merupakan kreativitas seni generasi muda. Namun demikian pihaknya telang mengeluarkan imbauan agar pembuatan Ogoh-ogoh lebih banyak menggunakan bahan ramah lingkungan. “Imbauan ini telah kami keluarkan setiap tahun,” sebutnya.
Di sisi lain, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengimbau agar pengarak Ogoh-ogoh untuk tidak minum minuman keras (miras). Selain itu, pengarakan Ogoh-ogoh agar tidak melewati batas desa adat sehingga tidak sampai bertemu dengan kelompok pengarah di luar desa adat. “Memang dalam suatu wilayah pengarakan Ogoh-ogoh ada yang merancang bertemu dalam perempatan. Tentu ini perlu dijaga kemanannya oleh pecalang yang dikoordinir desa adat sehingga tidak ada gesekan,” tegasnya.
Sementara itu, guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Polres Bangli telah memetakan potensi kerawanan saat malam Pengrupukan. ‘’Hal ini sebagai upaya ini untuk mencegah terjadinya gesekan saat pengarakan Ogoh-ogoh,’’ ujar Kabag Ops Polres Bangli Kompol Dewa Gde Oka, Rabu (6/3).
Foto: Kabag Ops Polres Bangli Kompol Dewa Gde Oka. -EKA SRI
Disampaikan, polisi telah telah memetakan potensi rawan. Namun pihaknya enggan menyebut daerah atau wilayah mana saja yang masuk kategori potensi rawan. Menurut Kompol Dewa Oka, untuk pengamanan malam pengrupukan diterjunkan 2/3 kekuatan personil Polres Bangli diback-up personil TNI. "Strategi pengamanan akan disesuaikan dengan potensi kerawanan, jika wilayah tersebut terindikasi rawan konflik, maka pengamanan dipertebal," jelasnya.
Selain itu, telah dilakukan pendataam jumlah ogoh-ogoh di Bangli yang akan diarak pada malam Pengrupukan. Yang mana hasilnya, jumlah ogoh-ogoh di Bangli sebanyak 294 buah. "Pendataan kami lakukan dengan melibatkan petugas Babinkantibmas dan intelijen Polres Bangli. Sesuai hasilnya, jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Kalau pada Nyepi tahun 2023 lalu, jumlahnya mencapai 563 Ogoh-ogoh," sambungnya.7esa
Selain itu, telah dilakukan pendataam jumlah ogoh-ogoh di Bangli yang akan diarak pada malam Pengrupukan. Yang mana hasilnya, jumlah ogoh-ogoh di Bangli sebanyak 294 buah. "Pendataan kami lakukan dengan melibatkan petugas Babinkantibmas dan intelijen Polres Bangli. Sesuai hasilnya, jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Kalau pada Nyepi tahun 2023 lalu, jumlahnya mencapai 563 Ogoh-ogoh," sambungnya.7esa
1
Komentar