Bupati Sanjaya Buka Parade Ogoh-Ogoh se-Desa Adat Kota Tabanan
Gencarkan Pelestarian Adat, Seni dan Budaya
TABANAN, NusaBali - Tepat di hari Pangrupukan serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya melepas peserta Pawai Ogoh-Ogoh se-Desa Adat Kota Tabanan, Minggu (10/3).
Kegiatan ini dimulai dari Wantilan Setra Desa Adat Kota Tabanan hingga Patung Catur Muka, Jalan Gajah Mada, Tabanan. Pawai ogoh-ogoh ini berlangsung semarak. Ratusan hingga ribuan warga dan penonton tampak berjubel karena antusias menyaksikan pawai ogoh-ogoh ini. Saat itu Bupati Sanjaya didampingi istri Ny Rai Wahyuni Sanjaya selaku Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan melepas peserta pawai ogoh-ogoh yang berjumlah 25 peserta ini.
Kehadiran Bupati Sanjaya bersama jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan tiada lain untuk mendukung dan memberikan apresiasi kepada generasi muda dalam berkreativitas dalam rangka melestarikan Budaya Bali terutama di Tabanan.
Dalam kesempatan itu Bupati Sanjaya menekankan, roh dan semangat persaudaraan menjadi pondasi dasar dalam pembuatan ogoh-ogoh yang telah melalui segala perubahan zaman. Sehingga, hakikat perayaan hari suci Nyepi juga dimaknai sebagai sebuah perayaan persaudaraan.
Disebutkan pelaksanaan ogoh-ogoh ini juga beberapa waktu lalu sempat dilakukan perlombaan dan festival oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, yang mana harapannya tidak hanya untuk menumbuhkan kreatifitas tetapi juga mampu menjadi salah satu ikon di kota Tabanan.
"Untuk itulah, saya sangat berharap agar para generasi muda Tabanan bangkit, percaya diri dan bersemangat untuk terus menggali potensi-potensi berkesenian khususnya di bidang kesenian ogoh-ogoh. Kita di Kabupaten Tabanan dalam tahun-tahun mendatang akan menantikan karya-karya besar seniman ogoh-ogoh di Tabanan. Kita harus yakin, mampu dan harus bangga menjadi orang Tabanan," jelas Bupati Sanjaya dalam arahnya.
Dijelaskan parade ogoh-ogoh yang sudah dilaksanakan dengan tema ‘Nyomnya Bhuta Kala Nyanggra Nawa Warsa Icaka 1946 Nyujur Paduraksa Jayaning Singasana’ ini tujuannya sangat tepat. Dari artinya butha kala di alam dan pada diri sendiri perlu dinentralisir supaya sifat angkara murka, sombong dan angkuh menjadi sifat-sifat yang baik menuju kejayaan Kabupaten Tabanan. Untuk itu dia pun mengajak serta masyarakat di Kabupaten Tabanan agar senantiasa menjaga vibrasi positif di masa Tabanan Era Baru ini.
"Mari kita bersama-sama bergandengan tangan membangun Tabanan ke arah yang lebih baik. Sekaa teruna, yowana dan karang taruna sebagai tulang punggung banjar, desa adat dan desa dinas yang selalu aktif, kreatif dan inovatif harus bersatu padu membangun banjar, desa adat dan desa dinas menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani," tegas orang nomor satu di Tabanan ini. Tak ketinggalan Bupati Sanjaya juga sampaikan Ucapan Selamat Menyambut Hari Suci Nyepi Icaka warsa 1946 kepada seluruh masyarakat yang hadir.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kabupaten Tabanan, I Made Yudiana mengatakan animo para peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat terlihat dari kreatifitas dan semangat sepanjang pembuatan ogoh-ogoh, hingga pelaksanaan parade.
"Mewakili sekaa teruna menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Bapak Bupati atas inisiasi dan dukungan pendanaan yang telah diberikan untuk parade ogoh-ogoh se-Desa Adat Kota Tabanan," katanya. @ des
Kehadiran Bupati Sanjaya bersama jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan tiada lain untuk mendukung dan memberikan apresiasi kepada generasi muda dalam berkreativitas dalam rangka melestarikan Budaya Bali terutama di Tabanan.
Dalam kesempatan itu Bupati Sanjaya menekankan, roh dan semangat persaudaraan menjadi pondasi dasar dalam pembuatan ogoh-ogoh yang telah melalui segala perubahan zaman. Sehingga, hakikat perayaan hari suci Nyepi juga dimaknai sebagai sebuah perayaan persaudaraan.
Disebutkan pelaksanaan ogoh-ogoh ini juga beberapa waktu lalu sempat dilakukan perlombaan dan festival oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, yang mana harapannya tidak hanya untuk menumbuhkan kreatifitas tetapi juga mampu menjadi salah satu ikon di kota Tabanan.
"Untuk itulah, saya sangat berharap agar para generasi muda Tabanan bangkit, percaya diri dan bersemangat untuk terus menggali potensi-potensi berkesenian khususnya di bidang kesenian ogoh-ogoh. Kita di Kabupaten Tabanan dalam tahun-tahun mendatang akan menantikan karya-karya besar seniman ogoh-ogoh di Tabanan. Kita harus yakin, mampu dan harus bangga menjadi orang Tabanan," jelas Bupati Sanjaya dalam arahnya.
Dijelaskan parade ogoh-ogoh yang sudah dilaksanakan dengan tema ‘Nyomnya Bhuta Kala Nyanggra Nawa Warsa Icaka 1946 Nyujur Paduraksa Jayaning Singasana’ ini tujuannya sangat tepat. Dari artinya butha kala di alam dan pada diri sendiri perlu dinentralisir supaya sifat angkara murka, sombong dan angkuh menjadi sifat-sifat yang baik menuju kejayaan Kabupaten Tabanan. Untuk itu dia pun mengajak serta masyarakat di Kabupaten Tabanan agar senantiasa menjaga vibrasi positif di masa Tabanan Era Baru ini.
"Mari kita bersama-sama bergandengan tangan membangun Tabanan ke arah yang lebih baik. Sekaa teruna, yowana dan karang taruna sebagai tulang punggung banjar, desa adat dan desa dinas yang selalu aktif, kreatif dan inovatif harus bersatu padu membangun banjar, desa adat dan desa dinas menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani," tegas orang nomor satu di Tabanan ini. Tak ketinggalan Bupati Sanjaya juga sampaikan Ucapan Selamat Menyambut Hari Suci Nyepi Icaka warsa 1946 kepada seluruh masyarakat yang hadir.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kabupaten Tabanan, I Made Yudiana mengatakan animo para peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat terlihat dari kreatifitas dan semangat sepanjang pembuatan ogoh-ogoh, hingga pelaksanaan parade.
"Mewakili sekaa teruna menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Bapak Bupati atas inisiasi dan dukungan pendanaan yang telah diberikan untuk parade ogoh-ogoh se-Desa Adat Kota Tabanan," katanya. @ des
Komentar