Pasca Pangrupukan, Sampah Menumpuk
GIANYAR, NusaBali - Pasca malam pangrupukan, sampah menumpuk di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Gianyar. Jenis sampahnya berupa bekas air kemasan, sampah sisa ogoh-ogoh hingga sampah sisa upakara. Sehari setelah Hari Suci Nyepi, mulai pukul 06.00 Wita, petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar melakukan pembersihan.
Kadis LH Gianyar Ni Wayan Mirnawati mengatakan, volume sampah meningkat pasca hari raya. Upaya yang dilakukan dengan menambah jadwal pengangkutan menggunakan truk sampah dan armada lainnya. “Kami menambah jam penyapuan untuk menangani sampah yang berserakan di jalan yang digunakan untuk pawai ogoh-ogoh,” ungkap Mirna, Selasa (12/3). Di TPA Temesi juga penambahan jam buka. “Dibuka satu jam lebih awal, pukul 04.00 Wita dan tutup 1 jam lebih lambat pukul 20.00 Wita,” jelas Mirna.
Mirna tak menampik jika sampai Ngembak Gni pagi masih terlihat tumpukan sampah di beberapa jalan di kota. Penyebabnya masih menunggu angkutan ke-2. “Terjadi antrean truk di TPA akibat peningkatan jumlah armada pengangkut sampah ke TPA,” jelas Mirna. Dia menggugah kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dan mengelola sampah dari sumber. Apalagi kapasitas TPA Temesi sudah overload.
Terhitung mulai bulan Mei 2024 ini, Mirna akan memberlakukan jadwal baru untuk mengelola sampah di TPA. “Kami atur jadwal masuk TPA antara sampah organik, non organik, dan residu,” jelasnya. Sampah organik di antaranya sisa makanan, ranting, daun, buah, sayur, jajan, ikan, dan daging dijadwalkan hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sampah non organik seperti botol plastik, kertas, kardus, dan mika, dijadwalkan pada hari Selasa dan Sabtu.
“Residu seperti pampers, pembalut, tisu, puntung rokok, potongan rambut, jadwalnya setiap hari Kamis dan Minggu,” jelas Mirna. Di luar jadwal tersebut, sampah tidak akan diterima masuk ke TPA. “Ini kami lakukan agar warga mau memilah sampah. Jumlah warga yang memilah masih sangat kecil,” tegas birokrat asal Kelurahan Bitera ini. 7 nvi
1
Komentar