Revitalisasi Pasar Kuta I Dianggarkan Rp 27 Miliar
Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Badung ancang-ancang merevitalisasi Pasar Kuta I pada tahun depan atau selambat-lambatnya tahun 2019.
MANGUPURA, NusaBali
Demi mengubah wajah pasar tradisional tersebut menjadi pasar berkelas, anggaran Rp 27 miliar siap digelontorkan.
“Di 2018 kami akan mengusulkan Pasar Kuta I untuk direvitalisasi,” kata Dirut PD Pasar Made Sutarma, Jumat (28/7). Dikatakan, revitalisasi Pasar Kuta I yang terletak di Jalan Raya Kuta, diperkirakan menelan dana Rp 27 miliar. Program ini sepenuhnya ditanggung APBD Badung. “Paling lambat di APBD perubahan 2018 atau di induk 2019 sudah bisa terealisasi,” ungkapnya.
Program revitalisasi ini adalah kelanjutan dari program-program sebelumnya yang telah dilakukan perusahaan plat merah tersebut. Dengan revitalisasi diharakan pasar tradisional dapat bersaing dengan toko modern.
Rencananya, pasar seluas 20 are ini akan dibangun basement sebagai lahan parkir. Ini juga demi menunjang kawasan pariwisata di sana, sehingga pengunjung pasar tidak repot mencari parkir, atau dengan adanya basement, pengunjung tidak parkir sembarangan di bahu jalan. “Kami usulkan bangunannya bertingkat dengan pertimbangan luas lahan kecil. Namun, ini masih tahap kajian, kalau tidak memungkinkan kami akan bikin basement saja,” tutur pejabat asal Gulinga, Kecamatan Mengwi, ini.
Masih menurut Sutarma, wacana revitalisasi Pasar Kuta I tengah dalam tahap kajian feasible study (FS). Setelah FS rampung maka akan ditindaklanjuti dengan pembuatan detail engineering design (DED). Ia berharap kajian FS bisa cepat, sehingga bisa cepat pula penyusunan DED-nya.
Dikatakannya, selain merencanakan revitalisasi Pasar Kuta I, PD Pasar Badung juga tengah mempersiapkan untuk merevitalisasi Pasar Kertasari. Pihaknya telah mengajukan program ini ke Bupati Badung Nyoman Giri Prasta guna mendapatkan persetujuan. “Kami sudah ajukan kepada bapak Bupati, tapi ini masih dikaji,” akunya.
Disinggung terkait rencana pembangunan pasar induk atau pasar agro, Sutarma mengaku masih terkendala lahan. Namun pihaknya terus berupaya menelusuri tanah negara yang memungkinkan dibangun pasar. “Sampai sekarang kami masih mencari lahan. Memang ada lahan milik pemerintah, namun itu milik Pemprov Bali, jadi kami masih mencari regulasinya seperti apa,” tandasnya. Untuk lokasi pembangunan pasar induk kemungkinan di wilayah Canggu, Kecamatan Kuta Utara. *asa
“Di 2018 kami akan mengusulkan Pasar Kuta I untuk direvitalisasi,” kata Dirut PD Pasar Made Sutarma, Jumat (28/7). Dikatakan, revitalisasi Pasar Kuta I yang terletak di Jalan Raya Kuta, diperkirakan menelan dana Rp 27 miliar. Program ini sepenuhnya ditanggung APBD Badung. “Paling lambat di APBD perubahan 2018 atau di induk 2019 sudah bisa terealisasi,” ungkapnya.
Program revitalisasi ini adalah kelanjutan dari program-program sebelumnya yang telah dilakukan perusahaan plat merah tersebut. Dengan revitalisasi diharakan pasar tradisional dapat bersaing dengan toko modern.
Rencananya, pasar seluas 20 are ini akan dibangun basement sebagai lahan parkir. Ini juga demi menunjang kawasan pariwisata di sana, sehingga pengunjung pasar tidak repot mencari parkir, atau dengan adanya basement, pengunjung tidak parkir sembarangan di bahu jalan. “Kami usulkan bangunannya bertingkat dengan pertimbangan luas lahan kecil. Namun, ini masih tahap kajian, kalau tidak memungkinkan kami akan bikin basement saja,” tutur pejabat asal Gulinga, Kecamatan Mengwi, ini.
Masih menurut Sutarma, wacana revitalisasi Pasar Kuta I tengah dalam tahap kajian feasible study (FS). Setelah FS rampung maka akan ditindaklanjuti dengan pembuatan detail engineering design (DED). Ia berharap kajian FS bisa cepat, sehingga bisa cepat pula penyusunan DED-nya.
Dikatakannya, selain merencanakan revitalisasi Pasar Kuta I, PD Pasar Badung juga tengah mempersiapkan untuk merevitalisasi Pasar Kertasari. Pihaknya telah mengajukan program ini ke Bupati Badung Nyoman Giri Prasta guna mendapatkan persetujuan. “Kami sudah ajukan kepada bapak Bupati, tapi ini masih dikaji,” akunya.
Disinggung terkait rencana pembangunan pasar induk atau pasar agro, Sutarma mengaku masih terkendala lahan. Namun pihaknya terus berupaya menelusuri tanah negara yang memungkinkan dibangun pasar. “Sampai sekarang kami masih mencari lahan. Memang ada lahan milik pemerintah, namun itu milik Pemprov Bali, jadi kami masih mencari regulasinya seperti apa,” tandasnya. Untuk lokasi pembangunan pasar induk kemungkinan di wilayah Canggu, Kecamatan Kuta Utara. *asa
Komentar