Meriam London Akhiri Kutukan 14 Tahun
Atasi Porto Lewat Adu Penalti, Arsenal Lolos Delapan Besar
Sangat bahagia. Sudah 14 tahun, merupakan waktu lama bagi klub seperti Arsenal dan hal itu menunjukkan betapa sulitnya. Kami benar-benar harus bekerja keras untuk menemukan momen ajaib di Emirates Stadium.
LONDON, NusaBali
Arsenal mengamankan tiket ke delapan besar (perempatfinal) Liga Champions Eropa, usai menang adu penalti 4-2 atas Porto, dalam laga leg kedua 16 besar di Stadion Emirates, London, Rabu (13/3) dinihari WITA. Itu berarti pelatih Mikel Arteta membantu tim Meriam London mengakhiri kutukan selama 14 tahun di Liga Champions.
Ya, Porto unggul agregat 1-0 berkat kemenangan di leg pertama. Namun, gol Leandro Trossard membuat Arsenal menyamakan agregat menjadi 1-1. Setelah ekstra time 2x15 menit kedudukan tetap 1-1, penentuan pemenangan pun dilakkan lewat adu penalti.
Empat penendang Arsenal, yakni Odegaard, Havertz, Saka dan Rice sukses menjalankan tugasnya. Sedangkan dua penendang Porto, yaitu Wendell dan Galeno gagal menaklukkan David Raya. Arsenal pun sukses ke perempatfinal dengan skor 4-2 atas Porto dalam drama adu penalti.
Dalam laga itu bek Porto Pepe mencatatkan rekor pribadi, yakni pemain outfield pertama dengan umur 41 tahun ke atas yang berlaga di Liga Champions. Eks bek Real Madrid itu memiliki umur yang sama dengan pelatih Arsenal saat ini, Mikel Arteta.
Momen itu menjadi kebahagiaan bagi para fans klub asal London Utara, baik yang memenuhi Emirates Stadium, maupun yang menyaksikan lewat layar kaca. Arteta pun menjadi manajer pertama yang berhasil membawa Arsenal keluar dari kutukan 16 besar Liga Champions setelah 14 tahun.
"Sangat bahagia. Sudah 14 tahun, merupakan waktu lama bagi klub seperti Arsenal dan hal itu menunjukkan betapa sulitnya. Kami benar-benar harus bekerja keras untuk menemukan momen ajaib di Emirates Stadium," ungkap Mikel Arteta, dilansir bola.com, Rabu.
Mantan asisten Pep Guardiola di Manchester City itu mengaku telah mempersiapkan strategi untuk adu penalti sebelum laga itu. Arteta pun memberikan apresiasi kepada tiap orang yang berkontribusi dalam kemenangan itu, khususnya kepada pelatih kiper berkat penampilan memukau David Raya.
Arteta menyebut sangat sulit untuk bermain melawan Porto karena mereka sangat kompetitif. Meskipun tidak mendapatkan banyak momen mengendalikan permainan, pelatih asal Spanyol itu senang karena timnya mampu mencetak gol di momen yang sangat penting. Alumnus LaMasia (Akademi Sepakbola Barcelona) itu merasa semua pihak bekerja sangat keras dalam kelolosan Arsenal ke 8 besar Liga Champions.
Sedangkan winger Arsenal Bukayo Saka juga menjadi salah satu aktor di balik kelolosan tim Meriam London ke babak 8 besar Liga Champions. Saka tampil cemerlang selama 120 menit dan berkontribusi aktif sebagai motor serangan The Gunners. Pemain timnas Inggris itu mencatat tiga tembakan, dua di antaranya tepat sasaran..
Di babak adu penalti, Saka berhasil menuntaskan kepercayaan untuk menendang penalti. Meskipun bayang-bayang kegagalan penalti di Final Euro 2020 menghantuinya, pemain asli akademi Arsenal itu melesakkan bola ke pojok kiri gawang dengan kaki kiri dan membawa klubnya lolos 8 besar Liga Champions.
"Saya bersemangat. Saya sangat bangga dengan tim ini, kami menunjukkan banyak karakter. Saya mempersiapkan diri dan bekerja keras berlatih penalti. Saya lebih dari siap,” kata Saka. ant.
Komentar