Inter Langsung Fokus Scudetto
Inzaghi Kecewa Nerazzurri Disingkirkan Atletico Madrid
Tim ini tak terbiasa kalah. Kekalahan pasti menyakitkan, kami hampir lolos. Saya tetap bangga melatih tim ini. Ini mengecewakan bagi kami semua, namun masih ada 10 laga tersisa di Serie A dan kami ingin segera meraih gelar juara.
MADRID, NusaBali
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi kecewa timnya gagal melaju ke final Liga Champions seperti musim lalu, setelah disingkirkan Atletico Madrid lewat adu penalti. Namun, Inzaghi kini mengalihkan fokus membawa Nerazzurri secepatnya mengunci scudetto atau gelar juara Liga Italita Serie A, untuk pertama kali bagi dirinya .
Ya, Inter Milan tersingkir dari Liga Champions, setelah dalam leg kedua babak 16 besar kalah 2-3 lewat adu penalti menghadapi tuan rumah Atletico Madrid, di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Kamis (14/3) dinihari WITA (baca berita Perempatfinal Tanpa Klub Italia, di bagian lain halaman 12 ini).
Inzaghi mengaku sangat kecewa. Kekalahan itu terasa menyakitkan karena La Beneamata sempat unggul agregat 2-0. Namun, Inzaghi tetap bangga dengan perjuangan anak asuhannya yang berjuang berusaha memberikan perlawanan terbaik.
Inzaghi pun tak mau terlarut dengan kekecewaan ini. Dia sudah bertekad langsung mengalihkan fokus agar Inter segera mengunci scudetto atau gelar juara Liga Italia Serie A musim ini. Inter di puncak klasemen Serie A, dengan 75 poin unggul 16 angka dari AC Milan di urutan kedua.
"Tim ini tidak terbiasa kalah. Kekalahan pasti menyakitkan, kami hampir lolos. Saya tetap sangat bangga melatih tim ini. Ini mengecewakan bagi kami semua, namun masih ada 10 laga tersisa di Serie A dan kami ingin segera meraih gelar juara," ujar Inzaghi.
Menurutnya, para pemain harus tetap tenang, mengetahui bahwa detail dapat membuat perbedaan di level Liga Champions. Inzaghi menilai, tim seharusnya mampun menutup laga dengan kemenangan, setelah punya peluang di babak kedua.
Setelah itu, adu penalti bagaikan lotere dan mereka tampil lebih baik,”kata Inzaghi.
Usai kalah dari Atletico Madrid, Stefan de Vrij merasa Nerazzurri gagal bermain seperti biasanya pada laga tersebut. De Vrij (32 tahun) menyoroti performa timnya, yang dinilai tak bermain seperti pada level biasanya.
“Di babak pertama, kami membiarkan mereka terlalu banyak mengambil inisiatif. Namun, kami berbahaya dan memimpin. Kemudian kami langsung kebobolan gol penyeimbang. Kami bertahan dalam permainan, kami memiliki peluang,” kata De Vrij kepada InterTV. 32 tahun itu.
Setelah tersingkir dari Liga Champions, De Vrij tak mau meratapi kegagalan timnya. Menurutnya, Inter harus segera bangkit karena sudah ditunggu lawan berikutnya. “Tim ini selalu memberikan segalanya,” kata pemain asal Belanda itu.
Sementara itu, kiper Atletico Madrid, Jan Oblak merasa beruntung dapat menepis dua tendangan penalti saat timnya menyingkirkan Inter Milan. Menurutnya, penalti seperti lotere dan kini dirinya beruntung dapat menghentikan bola tendangan Alexis Sanchez dan Davy Klaassen.
"Tidak mudah menghentikan penalti. Terkadang terlihat mudah dari luar, namun sebenarnya tidak. Saya sangat bahagia untuk tim karena saya pikir kami melakukan pertandingan yang hebat,” kata Oblak, yang asal Slovenia itu. ant
1
Komentar