Ingkel Wong dari Banjar Batan Nyuh Pemecutan Kelod: Sebuah Karya Seni yang Mencerahkan
DENPASAR, NusaBali.com - Di malam pangerupukan, 10 Maret 2024 lalu, sebuah kisah penuh makna terukir di tengah kemeriahan ogoh-ogoh di Banjar Batan Nyuh, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat.
Karya seni ciptaan ST Eka Dharma Suwitra ini, di bawah tangan dingin sang arsitek I Made Yasa Winangun, bukan hanya memukau mata, tetapi juga menyentuh jiwa.
Perjalanan panjang pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai sejak 19 Desember 2023, bertepatan dengan wuku Sinta. Tema Ingkel Wong dipilih dengan penuh pertimbangan, karena mengandung makna spiritual yang mendalam. Berbagai rintangan dan cobaan dihadapi selama proses pengerjaan, namun semangat dan ketekunan tim tak pernah padam.
Hasilnya? Ogoh-ogoh Ingkel Wong yang mempesona dan penuh makna. Sosok Sang Kala, penguasa waktu yang tak terbantahkan, berdiri tegak di tengah. Di sampingnya, seorang manusia memohon maaf atas kesalahannya, sementara dua atma terbakar oleh karma. Pesan yang disampaikan begitu kuat: taati aturan, karena karma tak terelakkan.
Lebih dari sekadar karya seni, Ogoh-Ogoh Ingkel Wong menjadi perwujudan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh komunitas Hindu Banjar Batan Nyuh. Sebuah pengingat untuk selalu menghormati aturan adat dan agama, serta menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
Proses kreatifnya pun tak kalah menarik. Dana sebesar Rp 25 juta rupiah diolah dengan cermat, menghasilkan detail yang memukau. Perakitan ogoh-ogoh yang rumit, pemasangan api di belakang raksasa, manusia, dan atma, hingga kawah yang bisa terbelah dua, semua dikerjakan dengan penuh ketelitian.
Di balik kemeriahan malam pangerupukan lalu, Ogoh-Ogoh Ingkel Wong hadir sebagai pengingat: hargai waktu, patuhi aturan, dan jalani hidup dengan penuh kesadaran akan karma. Sebuah karya seni yang mencerahkan, membawa harapan untuk kehidupan yang lebih baik dan bermakna.*m03
1
Komentar