Oknum Staf DPRD Klungkung Pukul Warga
I Putu Suastika, 53, asal Dusun Kawan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, yang kesehariannya sebagai staf Bagian Umum DPRD Klungkung, tiba-tiba mengamuk dan memukul seorang pengendara motor di kawasan Jalan Gajah Mada Semarapura, Klungkung, Sabtu (29/7) sore.
Baru Pulang dari Bimtek di Jakarta, Diduga Gangguan Jiwa Kambuh
SEMARAPURA, NusaBali
Korbannya adalah Wayan Merdana, 58, asal Banjar Pau, Desa Akah, Kecamatan Klungkung. Akibatnya korban mengalami luka robek di bagian pelipis.
Informasi yang dihimpun, aksi pemukulan yang dilakukan oleh Putu Suastika di Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Kantor Notaris/PPAT tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Diduga pemicunya karena gangguan jiwa yang dideritanya sejak beberapa tahun lalu kambuh. Beruntung petugas kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan Suastika. Kemudian Suastika langsung diangkut menggunakan mobil polisi untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Bangli.
Sementara itu, korban Merdana yang tidak terima akan ulah Suastika kembali datang ke lokasi dengan mengajak seorang temannya. Bahkan korban saat itu masih tersulut emosi dan mempertanyakan keberadaan pelaku. Namun petugas kepolisian berusaha menenangkan korban, bahwa pelaku seperti itu karena ganguan jiwanya kambuh.
“Sampunan sangetange nika pak, nak ganguan jiwa, mangkin sampun ajake ke RSJ (jangan diseriusin itu pak, ganguan jiwa, sekarang sudah dibawa ke RSJ),” ujar seorang petugas kepolisian berpakaian sipil kepada korban Merdana.
Kapolsek Klungkung Kompol I Made Karsa saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Setelah mendapat laporan dari masyarakat, sejumlah petugas langsung turun ke lokasi untuk mengamankan pelaku yang tengah mengamuk. “Sebelumnya juga (pelaku) pernah dirujuk ke RSJ Bangli,” ujar Kompol Made Karsa.
Sementara, pihak keluarga Suastika juga terlihat di lokasi, tetapi mereka tertutup kepada awak media. Bahkan saat ditanya kenapa Suastika tiba-tiba mengamuk, pihak keluarganya membantah hal itu. “Siapa yang mengamuk? Tidak ada yang mengamuk, tolong ini jangan ditulis,” pinta pihak keluarga Suastika.
Bocoran yang diperoleh, Suastika adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas sebagai staf di Bagian Umum DPRD Klungkung. Kendati memiliki riwayat gangguan jiwa namun yang bersangkutan selama ini tidak pernah berulah, apalagi sampai menyakiti. Hanya saja sejak sepekan terakhir ini Suastika mulai memperlihatkan perubahan sikap. “Agak banyak omong sama teman-temannya. Saya sempat curiga ada sesuatu yang tidak beres pada diri Suastika,” ucap seorang pegawai DPRD Klungkung.
Kendati demikian Suastika tetap masuk ke kantor seperti biasa, bahkan pada 26 – 29 Juli 2017 dia mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) ke Jakarta bersama pegawai lainnya. Dikabarkan, ketika berada di dalam pesawat Suastika juga kembali banyak bicara dan kurang jelas arah pembicaraannya. Akhirnya rombongan itu termasuk Suastika tiba kembali di kantor DPRD Klungkung, Sabtu kemarin sekitar pukul 11.00 Wita. Ketika itu Suastika langsung pulang ke rumah.
“Kemungkinan sorenya dia lagi jalan-jalan di seputaran Jalan Gajah Mada, dan gangguan jiwanya kambuh hingga melakukan pemukulan,” imbuh sumber NusaBali. Disebutkan, Suastika memang sempat mengidap gangguan jiwa sebelumnya dan sempat menjalani perawatan di RSJ Bali di Bangli, beberapa tahun lalu.
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Klungkung Wayan Sugiarta membenarkan Suastika merupakan staf di DPRD Klungkung. Dirinya pun mengakui kalau beberapa hari ini terjadi perubahan terhadap gerak gerik Suastika, di antaranya agak banyak bicara. “Kalau yang bersangkutan mengamuk dan melakukan pemukulan itu saya belum tahu, karena saya belum dapat informasinya,” katanya.
Disinggung mengenai status kepegawaian Suastika setelah gangguan jiwanya kembali kumat, Sekwan Sugiarta akan berkoordinasi dengan Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) Klungkung. “Saya tidak berani memutuskan hal itu,” ujarnya. *wa
SEMARAPURA, NusaBali
Korbannya adalah Wayan Merdana, 58, asal Banjar Pau, Desa Akah, Kecamatan Klungkung. Akibatnya korban mengalami luka robek di bagian pelipis.
Informasi yang dihimpun, aksi pemukulan yang dilakukan oleh Putu Suastika di Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Kantor Notaris/PPAT tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Diduga pemicunya karena gangguan jiwa yang dideritanya sejak beberapa tahun lalu kambuh. Beruntung petugas kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan Suastika. Kemudian Suastika langsung diangkut menggunakan mobil polisi untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Bangli.
Sementara itu, korban Merdana yang tidak terima akan ulah Suastika kembali datang ke lokasi dengan mengajak seorang temannya. Bahkan korban saat itu masih tersulut emosi dan mempertanyakan keberadaan pelaku. Namun petugas kepolisian berusaha menenangkan korban, bahwa pelaku seperti itu karena ganguan jiwanya kambuh.
“Sampunan sangetange nika pak, nak ganguan jiwa, mangkin sampun ajake ke RSJ (jangan diseriusin itu pak, ganguan jiwa, sekarang sudah dibawa ke RSJ),” ujar seorang petugas kepolisian berpakaian sipil kepada korban Merdana.
Kapolsek Klungkung Kompol I Made Karsa saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Setelah mendapat laporan dari masyarakat, sejumlah petugas langsung turun ke lokasi untuk mengamankan pelaku yang tengah mengamuk. “Sebelumnya juga (pelaku) pernah dirujuk ke RSJ Bangli,” ujar Kompol Made Karsa.
Sementara, pihak keluarga Suastika juga terlihat di lokasi, tetapi mereka tertutup kepada awak media. Bahkan saat ditanya kenapa Suastika tiba-tiba mengamuk, pihak keluarganya membantah hal itu. “Siapa yang mengamuk? Tidak ada yang mengamuk, tolong ini jangan ditulis,” pinta pihak keluarga Suastika.
Bocoran yang diperoleh, Suastika adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas sebagai staf di Bagian Umum DPRD Klungkung. Kendati memiliki riwayat gangguan jiwa namun yang bersangkutan selama ini tidak pernah berulah, apalagi sampai menyakiti. Hanya saja sejak sepekan terakhir ini Suastika mulai memperlihatkan perubahan sikap. “Agak banyak omong sama teman-temannya. Saya sempat curiga ada sesuatu yang tidak beres pada diri Suastika,” ucap seorang pegawai DPRD Klungkung.
Kendati demikian Suastika tetap masuk ke kantor seperti biasa, bahkan pada 26 – 29 Juli 2017 dia mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) ke Jakarta bersama pegawai lainnya. Dikabarkan, ketika berada di dalam pesawat Suastika juga kembali banyak bicara dan kurang jelas arah pembicaraannya. Akhirnya rombongan itu termasuk Suastika tiba kembali di kantor DPRD Klungkung, Sabtu kemarin sekitar pukul 11.00 Wita. Ketika itu Suastika langsung pulang ke rumah.
“Kemungkinan sorenya dia lagi jalan-jalan di seputaran Jalan Gajah Mada, dan gangguan jiwanya kambuh hingga melakukan pemukulan,” imbuh sumber NusaBali. Disebutkan, Suastika memang sempat mengidap gangguan jiwa sebelumnya dan sempat menjalani perawatan di RSJ Bali di Bangli, beberapa tahun lalu.
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Klungkung Wayan Sugiarta membenarkan Suastika merupakan staf di DPRD Klungkung. Dirinya pun mengakui kalau beberapa hari ini terjadi perubahan terhadap gerak gerik Suastika, di antaranya agak banyak bicara. “Kalau yang bersangkutan mengamuk dan melakukan pemukulan itu saya belum tahu, karena saya belum dapat informasinya,” katanya.
Disinggung mengenai status kepegawaian Suastika setelah gangguan jiwanya kembali kumat, Sekwan Sugiarta akan berkoordinasi dengan Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) Klungkung. “Saya tidak berani memutuskan hal itu,” ujarnya. *wa
Komentar