Tukang Pondong Tewas Tertimpa Pohon Enau
Jenazah Korban Masih Dititip di RSD Mangusada
MANGUPURA, NusaBali - Kecelakaan kerja terjadi di tegalan Banjar Pengembungan, Desa Bongkasa, Kecamatan Mengwi, Badung, Jumat (15/3) sore.
Seorang tukang angkut kayu (pondong) berinisial Gusti ML, 74, tewas tertimpa pohon enau. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Sayangnya nyawa korban asal Banjar Teguan, Desa Bongkasa itu tak tertolong. Tim medis di RS menyatakan korban telah meninggal dunia sebelum tiba di sana.
Kapolsek Abiansemal Kompol I Gusti Made Sudarma Putra dikonfirmasi pada Sabtu (16/3), mengungkapkan sebelum kejadian korban dan temannya berinisial I Nyoman S, 70, menebang pohon jenis dau di tegalan milik I Wayan S pakai mesin senso. Di dekat pohon dau yang ditebang itu ada pohon enau yang kondisinya sudah lapuk.
“Korban merupakan satu kelompok dengan Nyoman S. Korban sebagai tukang angkut (tukang pondong), sementara Nyoman S tukang tebang. Pada saat menebang pohon itu, korban bersama seorang lainnya berinisial I Gusti Ngurah K menarik pohon yang ditebang pakai tali,” ungkap Kompol Sudarma Putra.
Pada saat pohon dau yang mereka tebang tumbang dahannya sempat nyangkut pada pohon enau yang akhirnya nyusul ikut tumbang, dan menimpa korban Gusti ML. Pada saat itu korban dan rekannya yang lain tak menyangka kalau pohon enau itu ikut tumbang.
“Seketika pohon enau itu tumbang dan menimpa korban yang saat itu beraktivitas di bawahnya. Kami cek ke lokasi, kondisi pohon enau itu memang sudah lapuk,” ucap Kompol Sudarma Putra.
Menerima informasi tentang adanya kejadian tersebut, aparat Polsek Abiansemal langsung mendatangi lokasi untuk menggali keterangan para saksi dan olah TKP. “Korban tertimpa dalam posisi telungkup. Korban menderita luka patah pada paha dan luka lecet pada lutut. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sampai di sana korban dinyatakan telah meninggal dunia. Hingga pagi ini (kemarin) jenazah korban masih dititipkan di rumah sakit,” ujar Kompol Sudarma Putra.
Perbekel Bongkasa I Ketut Luki saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3) petang, menuturkan korban yang berasal dari Banjar Teguan ini memang kesehariannya bekerja ikut rombongan tukang tebang pohon. Dalam hal ini, korban bekerja sebagai buruh angkut pohon yang sudah ditebang. Meskipun usianya sudah senja, namun korban masih semangat bekerja.
“Korban ini maburuh suun (angkut) kayu. Kesehariannya memang begitu. Karena diam di rumah tidak ada kerjaan, ya korban sambil-sambil ikut orang tebang kayu,” jelas Luki melalui sambungan telepon.
Diungkapkan, korban sudah lama menjanda. Selama ini, korban hanya tinggal berdua dengan anak laki-lakinya dalam satu KK. Namun dalam satu natah pekarangan, korban juga tinggal bersama keluarga besarnya. Luki pun sudah sempat ke rumah korban. Namun dia mengaku belum sempat berbicara dengan anak korban lantaran masih syok.
Kapolsek Abiansemal Kompol I Gusti Made Sudarma Putra dikonfirmasi pada Sabtu (16/3), mengungkapkan sebelum kejadian korban dan temannya berinisial I Nyoman S, 70, menebang pohon jenis dau di tegalan milik I Wayan S pakai mesin senso. Di dekat pohon dau yang ditebang itu ada pohon enau yang kondisinya sudah lapuk.
“Korban merupakan satu kelompok dengan Nyoman S. Korban sebagai tukang angkut (tukang pondong), sementara Nyoman S tukang tebang. Pada saat menebang pohon itu, korban bersama seorang lainnya berinisial I Gusti Ngurah K menarik pohon yang ditebang pakai tali,” ungkap Kompol Sudarma Putra.
Pada saat pohon dau yang mereka tebang tumbang dahannya sempat nyangkut pada pohon enau yang akhirnya nyusul ikut tumbang, dan menimpa korban Gusti ML. Pada saat itu korban dan rekannya yang lain tak menyangka kalau pohon enau itu ikut tumbang.
“Seketika pohon enau itu tumbang dan menimpa korban yang saat itu beraktivitas di bawahnya. Kami cek ke lokasi, kondisi pohon enau itu memang sudah lapuk,” ucap Kompol Sudarma Putra.
Menerima informasi tentang adanya kejadian tersebut, aparat Polsek Abiansemal langsung mendatangi lokasi untuk menggali keterangan para saksi dan olah TKP. “Korban tertimpa dalam posisi telungkup. Korban menderita luka patah pada paha dan luka lecet pada lutut. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sampai di sana korban dinyatakan telah meninggal dunia. Hingga pagi ini (kemarin) jenazah korban masih dititipkan di rumah sakit,” ujar Kompol Sudarma Putra.
Perbekel Bongkasa I Ketut Luki saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3) petang, menuturkan korban yang berasal dari Banjar Teguan ini memang kesehariannya bekerja ikut rombongan tukang tebang pohon. Dalam hal ini, korban bekerja sebagai buruh angkut pohon yang sudah ditebang. Meskipun usianya sudah senja, namun korban masih semangat bekerja.
“Korban ini maburuh suun (angkut) kayu. Kesehariannya memang begitu. Karena diam di rumah tidak ada kerjaan, ya korban sambil-sambil ikut orang tebang kayu,” jelas Luki melalui sambungan telepon.
Diungkapkan, korban sudah lama menjanda. Selama ini, korban hanya tinggal berdua dengan anak laki-lakinya dalam satu KK. Namun dalam satu natah pekarangan, korban juga tinggal bersama keluarga besarnya. Luki pun sudah sempat ke rumah korban. Namun dia mengaku belum sempat berbicara dengan anak korban lantaran masih syok.
“Korban ini sudah lama menjanda. Beliau punya anak satu laki-laki berumur 30-an, belum menikah, dan bekerja serabutan. Saat saya ke rumahnya, belum berani saya ajak bicara anaknya, karena masih syok,” kata Luki.
Luki menambahkan, hingga saat ini jenazah korban tertimpa pohon masih dititipkan di RSD Mangusada sambil mencari hari baik penguburan. Sebab saat ini masih ada piodalan di desa setempat. “Masih dititip, belum ada duasa (hari baik). Mungkin setelah Anggara Kasih, karena banyak odalan di sini, di Pura Desa, Kahyangan Tiga. Menurut dresta di sini, kalau sudah memasuki piodalan, tidak boleh ada upacara pitra yadnya, termasuk penguburan. Sehingga rencananya setelah selesai piodalan, baru akan dimakamkan,” ucapnya.
Sementara itu, Dirut RSD Mangusada dr I Wayan Darta membenarkan bahwa jenazah Gusti ML masih dititip di kamar jenazah RSD Mangusada. Jenazah awalnya diterima oleh Puskesmas Abiansemal 4 dan sudah diberikan surat kematian. Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka memar, luka robek, dan patah tulang pada paha.
“Kami terima jenazah ini dari Puskesmas Abiansemal 4 untuk dititip di kamar jenazah RSD Mangusada. Tim kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap tubuh jenazah. Saat dicek, ditemukan jenazah mengalami luka memar di kelopak bawah mata kiri, luka memar di tangan kiri, patah tulang paha kiri, dan luka robek di pergelangan kaki kanan,” tutur dr Darta. 7 pol, ind
1
Komentar