Gelar Japan Day 2024, Unud Dukung Mahasiswa Kuliah di Jepang
DENPASAR, NusaBali - Universitas Udayana (Unud) menggelar ‘Japan Day 2024-Informasi Beasiswa dan Pendidikan di Jepang’ di Kampus Unud, Jalan PB Sudirman, Denpasar, Sabtu (16/3).
Unud bekerjasama dengan Persatuan Alumni dari Jepang (Persada) dan Kantor Urusan Internasional Unud, Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Denpasar serta Bali Japan Club mendukung penuh agar semakin banyak mahasiswa Bali yang melanjutkan pendidikan ke Jepang. Indonesia saat ini menduduki peringkat 4 sebagai negara terbanyak mengirim mahasiswa kuliah di Jepang.
Acara kemarin dihadiri ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bali. Acara tersebut menampilkan presentasi dari Perwakilan Kantor Japan Student Services Organization (JASSO) di Jakarta. Pihak JASSO memberikan informasi tentang persiapan sebelum kuliah di Jepang, biaya pendidikan, biaya hidup, serta tips kehidupan mahasiswa Indonesia di Jepang. Beberapa beasiswa, termasuk beasiswa MEXT (Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi) Jepang, juga diperkenalkan.
Wakil Konjen Jepang di Denpasar, Adachi Mayuko berharap mahasiswa Bali yang melanjutkan pendidikan di Jepang semakin banyak. “Kami berharap semakin banyak mahasiswa Bali melanjutkan pendidikan di Jepang. Baik melalui program beasiswa maupun biaya mandiri,” ujar Mayuko dalam sambutannya.
Sementara Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., IPU secara terpisah menekankan, acara kemarin sebagai kesempatan bagi mahasiswa Bali untuk mendapatkan informasi kuliah di Jepang. Termasuk informasi mengenai proses mendapatkan beasiswa dan menempuh pendidikan di Jepang.
Sementara Ketua Persada Bali, Prof. Dr. Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc, dan seorang alumni penerima beasiswa MEXT Jepang berbagi pengalaman mereka selama menempuh pendidikan di Jepang. “Sekolah di Jepang itu adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan, kemudian menikmati sesuatu yang baru yang memang tidak ada di Indonesia,” ujar Sujaya.
Sujaya mengatakan banyak sekali beasiswa-beasiswa yang bisa diberikan di Jepang. “Termasuk tanggungan biaya hidup, kemudian beasiswa-beasiswa dari lembaga-lembaga non pemerintah juga banyak sekali, sehingga kita jangan takut sekolah ke Jepang, bahkan sekolah di Bali bisa lebih mahal dari pada di Jepang kalau dihitung-hitung,” jelas Sujaya.cr79
Acara kemarin dihadiri ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bali. Acara tersebut menampilkan presentasi dari Perwakilan Kantor Japan Student Services Organization (JASSO) di Jakarta. Pihak JASSO memberikan informasi tentang persiapan sebelum kuliah di Jepang, biaya pendidikan, biaya hidup, serta tips kehidupan mahasiswa Indonesia di Jepang. Beberapa beasiswa, termasuk beasiswa MEXT (Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi) Jepang, juga diperkenalkan.
Wakil Konjen Jepang di Denpasar, Adachi Mayuko berharap mahasiswa Bali yang melanjutkan pendidikan di Jepang semakin banyak. “Kami berharap semakin banyak mahasiswa Bali melanjutkan pendidikan di Jepang. Baik melalui program beasiswa maupun biaya mandiri,” ujar Mayuko dalam sambutannya.
Sementara Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., IPU secara terpisah menekankan, acara kemarin sebagai kesempatan bagi mahasiswa Bali untuk mendapatkan informasi kuliah di Jepang. Termasuk informasi mengenai proses mendapatkan beasiswa dan menempuh pendidikan di Jepang.
Sementara Ketua Persada Bali, Prof. Dr. Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc, dan seorang alumni penerima beasiswa MEXT Jepang berbagi pengalaman mereka selama menempuh pendidikan di Jepang. “Sekolah di Jepang itu adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan, kemudian menikmati sesuatu yang baru yang memang tidak ada di Indonesia,” ujar Sujaya.
Sujaya mengatakan banyak sekali beasiswa-beasiswa yang bisa diberikan di Jepang. “Termasuk tanggungan biaya hidup, kemudian beasiswa-beasiswa dari lembaga-lembaga non pemerintah juga banyak sekali, sehingga kita jangan takut sekolah ke Jepang, bahkan sekolah di Bali bisa lebih mahal dari pada di Jepang kalau dihitung-hitung,” jelas Sujaya.cr79
1
Komentar