Petani Tewas Jatuh dari Pohon Duku
NEGARA, NusaBali - Naas menimpa seorang petani bernama Dewa Komang Sucipta,55, warga Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Nyawa Sucipta tidak bisa tertolong setelah jatuh dari atas pohon duku di areal kebun miliknya.
Kapolsek Mendoyo, Kompol I Putu Suarmadi, Minggu (17/3) mengatakan peristiwa korban meninggal setelah jatuh dari pohon duku itu terjadi pada Kamis (14/3) petang pukul 18.30 Wita. Sebelum kejadian tersebut, korban yang baru pulang ke rumah setelah bekerja sebagai tukang bangunan pukul 18.00 Wita, sempat memberi makan ternak kambing ke tegalan (kebun) korban.
Setelah selesai memberi makan ternak kambing, korban pun sempat mengambil pisau ke rumah dan kembali pergi ke kebun yang berlokasi di sebelah barat rumahnya. Beberapa menit kemudian, anak korban yang bernama I Dewa Kade Heri Pranata,25, tiba-tiba mendengar ada suara yang jatuh dari arah kebun.
"Setelah mengecek di posisi suara jatuh tersebut, saksi (Heri Pranata, red) mendapati korban dalam posisi terlentang di bawah pohon duku. Diperkirakan korban sempat memanjat mau memetik buah duku, namun diduga terpeleset dan jatuh," ucap Kompol Suarmadi.
Pohon duku tersebut diperkirakan mencapai tinggi 5 meter. Saat ditemukan anaknya, korban diketahui masih dalam kondisi sadar. Korban pun sempat dilarikan ke Puskesmas I Mendoyo dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Negara. Namun nyawanya sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 20.42 Wita.
"Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka robek di bagian kepala belakang, patah tulang leher, dan pendarahan otak," kata Kompol Suarmadi.
Kompol Suarmadi mengatakan, peristiwa korban jatuh dari pohon duku itu dilaporkan ke Polsek Mendoyo, Jumat (15/3). Setelah menerima laporan tersebut, jajarannya sudah turun mengecek TKP dan memeriksa saksi-saksi. "Keluarga korban menolak dilakukan otopsi. Keluarga telah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah," ujar Kompol Suarmadi. 7 ode
Setelah selesai memberi makan ternak kambing, korban pun sempat mengambil pisau ke rumah dan kembali pergi ke kebun yang berlokasi di sebelah barat rumahnya. Beberapa menit kemudian, anak korban yang bernama I Dewa Kade Heri Pranata,25, tiba-tiba mendengar ada suara yang jatuh dari arah kebun.
"Setelah mengecek di posisi suara jatuh tersebut, saksi (Heri Pranata, red) mendapati korban dalam posisi terlentang di bawah pohon duku. Diperkirakan korban sempat memanjat mau memetik buah duku, namun diduga terpeleset dan jatuh," ucap Kompol Suarmadi.
Pohon duku tersebut diperkirakan mencapai tinggi 5 meter. Saat ditemukan anaknya, korban diketahui masih dalam kondisi sadar. Korban pun sempat dilarikan ke Puskesmas I Mendoyo dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Negara. Namun nyawanya sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 20.42 Wita.
"Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka robek di bagian kepala belakang, patah tulang leher, dan pendarahan otak," kata Kompol Suarmadi.
Kompol Suarmadi mengatakan, peristiwa korban jatuh dari pohon duku itu dilaporkan ke Polsek Mendoyo, Jumat (15/3). Setelah menerima laporan tersebut, jajarannya sudah turun mengecek TKP dan memeriksa saksi-saksi. "Keluarga korban menolak dilakukan otopsi. Keluarga telah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah," ujar Kompol Suarmadi. 7 ode
Komentar