Camat Kuta Selatan Gelar Safari Ramadhan
Bangun Toleransi dan Silaturahmi Umat Beragama
MANGUPURA, NusaBali - Dalam rangka memperkuat tali persaudaraan dan toleransi antar umat beragama, pemerintah Kecamatan Kuta Selatan melaksanakan kegiatan Safari Ramadhan. Kegiatan ini mencakup kunjungan ke sejumlah Masjid dan Mushola di Kecamatan Kuta Selatan.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan kegiatan Safari Ramadhan telah menjadi agenda rutin setiap bulan suci Ramadhan. “Kami di Kecamatan Kuta Selatan ada kegiatan Safari Ramadhan, ini selalu dilaksanakan rutin setiap tahun di bulan suci Ramadhan. Kami melakukan silaturahmi ke Masjid dan Mushola di Kecamatan Kuta Selatan,” ujar Gede Arta, Senin (18/3).
Gede Arta mengatakan pihaknya bersama pengurus Masjid dan Mushola se-Kuta Selatan telah menyusun jadwal kunjungan yang meliputi Masjid Al-Ikhlas Nusa Dua, Masjid Abdurrahman bin Auf, Mushola Al-Kautsar. Dia menilai kegiatan Safari Ramadhan ini tidak hanya merupakan ajang silaturahmi, namun juga menjadi kesempatan untuk dialog atau diskusi tentang berbagai hal yang ingin disampaikan oleh warga.
“Toleransi di Kuta Selatan tidak ada masalah, kami lebih ke silaturahmi. Hubungan kami dengan para alim ulama juga bagus dan menjadi sebuah agenda tahunan yang rutin dilaksanakan,” tambahnya.
Salah satu bukti kuat toleransi di Kuta Selatan adalah pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang berjalan dengan sangat baik, berkat hubungan baik antara berbagai elemen masyarakat. Selain itu, saat pandemi Covid-19, kebutuhan akan mobil ambulans sangat tinggi dan umat Muslim membantu dengan menyiagakan ambulans milik masjid.
Gede Arta juga menekankan bahwa kegiatan Safari Ramadhan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kecamatan Kuta Selatan untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan keagamaan, mendengarkan masukan dari masyarakat, dan memastikan adanya peran serta masyarakat dalam kegiatan ini. Hal ini, menurutnya, telah menjadi salah satu faktor peningkatan indeks demokrasi di Kuta Selatan menjadi 83 persen.
Selain Safari Ramadhan, Kecamatan Kuta Selatan juga aktif melakukan kegiatan antar umat beragama lainnya, seperti kunjungan ke gereja-gereja saat Natal dan perayaan umat lainnya, sebagai bukti nyata dari semangat toleransi dan persaudaraan yang dijaga di Kuta Selatan. Harapan besar pun tersemat agar kegiatan ini dapat terus berlangsung, menguatkan jalinan komunikasi dan kerja sama antar umat beragama, serta membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami ingin memastikan pemerintah itu hadir di dalam setiap kegiatan apapun, kami juga harus bisa mendengarkan seluruh masukan dari masyarakat,” kata Gede Arta. 7 ol3
Gede Arta mengatakan pihaknya bersama pengurus Masjid dan Mushola se-Kuta Selatan telah menyusun jadwal kunjungan yang meliputi Masjid Al-Ikhlas Nusa Dua, Masjid Abdurrahman bin Auf, Mushola Al-Kautsar. Dia menilai kegiatan Safari Ramadhan ini tidak hanya merupakan ajang silaturahmi, namun juga menjadi kesempatan untuk dialog atau diskusi tentang berbagai hal yang ingin disampaikan oleh warga.
“Toleransi di Kuta Selatan tidak ada masalah, kami lebih ke silaturahmi. Hubungan kami dengan para alim ulama juga bagus dan menjadi sebuah agenda tahunan yang rutin dilaksanakan,” tambahnya.
Salah satu bukti kuat toleransi di Kuta Selatan adalah pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang berjalan dengan sangat baik, berkat hubungan baik antara berbagai elemen masyarakat. Selain itu, saat pandemi Covid-19, kebutuhan akan mobil ambulans sangat tinggi dan umat Muslim membantu dengan menyiagakan ambulans milik masjid.
Gede Arta juga menekankan bahwa kegiatan Safari Ramadhan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kecamatan Kuta Selatan untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan keagamaan, mendengarkan masukan dari masyarakat, dan memastikan adanya peran serta masyarakat dalam kegiatan ini. Hal ini, menurutnya, telah menjadi salah satu faktor peningkatan indeks demokrasi di Kuta Selatan menjadi 83 persen.
Selain Safari Ramadhan, Kecamatan Kuta Selatan juga aktif melakukan kegiatan antar umat beragama lainnya, seperti kunjungan ke gereja-gereja saat Natal dan perayaan umat lainnya, sebagai bukti nyata dari semangat toleransi dan persaudaraan yang dijaga di Kuta Selatan. Harapan besar pun tersemat agar kegiatan ini dapat terus berlangsung, menguatkan jalinan komunikasi dan kerja sama antar umat beragama, serta membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami ingin memastikan pemerintah itu hadir di dalam setiap kegiatan apapun, kami juga harus bisa mendengarkan seluruh masukan dari masyarakat,” kata Gede Arta. 7 ol3
Komentar