Musim Kemarau Mundur, Masyarakat Bali Dianjurkan Siapkan Cadangan Air
DENPASAR, NusaBali.com - Musim kemarau di Bali tahun ini diprediksi mundur dari biasanya. Menurut Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, musim kemarau baru akan dimulai pada awal Mei mendatang.
"Berdasarkan data prakiraan, sebagian besar wilayah di Indonesia akan mengalami kemunduran musim kemarau, termasuk sebagian wilayah Bali," kata Pande Gede Setiawan, Ketua Pokja Data Klimatologi BBMKG Wilayah III Denpasar, Selasa (19/3/2024).
Pande menjelaskan, puncak musim kemarau di Bali diprediksi terjadi pada bulan Agustus. Saat ini, sebagian besar wilayah Bali masih mengalami musim hujan dengan curah hujan 51 - 500 mm. Curah hujan ini akan terus menurun dalam beberapa pekan ke depan.
"Sebuah wilayah ditetapkan memasuki musim kemarau, apabila curah hujannya berada di bawah 50 mm setiap dasarian (sepuluh hari) dan diikuti oleh tiga dasarian berikutnya," terang Pande.
Meskipun musim kemarau mundur, Pande menegaskan bahwa kondisi geografis Bali yang beragam dapat menyebabkan perbedaan waktu awal musim kemarau di setiap wilayah.
"Bali bagian selatan, timur, dan Nusa Penida sudah mengalami penurunan curah hujan di bulan April. Selanjutnya, memasuki bulan Mei akan terjadi di Bali bagian selatan dan utara. Sedangkan, pada bulan Juni, wilayah pulau Bali secara keseluruhan sudah memasuki musim kemarau," papar Pande.
Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat Bali untuk mulai mempersiapkan cadangan air seperti waduk, bak penampungan, dan wadah sejenis lainnya di penghujung musim hujan.
"Ini merupakan langkah antisipatif, dengan cara memanen air hujan sebagai persediaan, sebelum memasuki musim kemarau nanti," kata Pande. *ol4
Komentar