Pipa Bocor, Pasokan Air Bersih Terganggu
Wilayah yang terdampak akibat kebocoran ini mencakup Kampial, Mutiara Kampial, Kampial Residence, Mumbul, dan sekitarnya.
MANGUPURA, NusaBali
Warga di beberapa wilayah di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, mengalami gangguan pasokan air setelah pipa distribusi milik Perusahaan Umum Daerah (Perumdam) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung mengalami kebocoran di Jalan Dharmawangsa, Kampial, pada Rabu (20/3) pagi. Pipa berdiameter 10 inch yang terletak di dekat Jalan Ocean Blue bocor dan menyebabkan air meluber hingga ke jalan raya.
Direktur Teknik Perumdam Air Minum Tirta Mangutama I Made Suarsa, mengatakan pipa yang bocor merupakan pipa distribusi yang cukup besar dan bukanlah pipa baru. “Kejadiaan pipa bocor di Kampial ini baru yang pertama kali, baru ada kebocoran yang lumayan besar di sini. Debit air yang meluap belum tahu, nanti saya cek dahulu tekanannya berapa,” ujar Suarsa pada Rabu siang.
Kejadian pipa bocor itu diperkirakan Suarsa terjadi sekitar pukul 05.30 Wita. Begitu ada kebocoran pipa, tim teknis langsung bergerak dengan menutup pipa pada pukul 06.00 Wita serta memulai proses perbaikan pada pukul 08.00 Wita. Dijelaskannya, wilayah yang terdampak akibat kebocoran ini mencakup Kampial, Mutiara Kampial, Kampial Residence, Mumbul, dan sekitarnya.
“Kami belum bisa memastikan jumlah kepala keluarga yang terdampak secara spesifik, tetapi yang jelas daerah Kampial dan Mumbul adalah yang paling terpengaruh,” kata Suarsa.
Dalam menangani kebocoran pipa, perusahaan plat merah ini menggandeng pihak ketiga. Suarsa menekankan bahwa biasanya tidak memerlukan banyak orang dalam proses perbaikan, namun fokus pada penanganan spesifik di lokasi kebocoran.
Disinggung terkait pendistribusian air kepada pelanggan, Suarsa mengaku penyaluran air tangki kepada warga ada peraturannya. Jika dari kebocoran pipa berdampak hanya satu hari, maka tidak perlu melakukan penyaluran air tangki. Namun, mengakibatkan gangguan lebih dari tiga hari, maka bisa menyalurkan air tangki ke warga yang terdampak.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar memiliki penampungan air yang cukup untuk tiga hari. Ini merupakan langkah preventif yang dianjurkan agar warga tidak terlalu terdampak oleh gangguan pasokan air dalam jangka pendek.
Sampai saat ini, belum ada keluhan berarti dari masyarakat. Suarsa mengaku telah secara proaktif berkomunikasi dengan warga melalui media sosial untuk memberikan informasi terkini mengenai perbaikan pipa dan ketersediaan pasokan air. 7 ol3
Warga di beberapa wilayah di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, mengalami gangguan pasokan air setelah pipa distribusi milik Perusahaan Umum Daerah (Perumdam) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung mengalami kebocoran di Jalan Dharmawangsa, Kampial, pada Rabu (20/3) pagi. Pipa berdiameter 10 inch yang terletak di dekat Jalan Ocean Blue bocor dan menyebabkan air meluber hingga ke jalan raya.
Direktur Teknik Perumdam Air Minum Tirta Mangutama I Made Suarsa, mengatakan pipa yang bocor merupakan pipa distribusi yang cukup besar dan bukanlah pipa baru. “Kejadiaan pipa bocor di Kampial ini baru yang pertama kali, baru ada kebocoran yang lumayan besar di sini. Debit air yang meluap belum tahu, nanti saya cek dahulu tekanannya berapa,” ujar Suarsa pada Rabu siang.
Kejadian pipa bocor itu diperkirakan Suarsa terjadi sekitar pukul 05.30 Wita. Begitu ada kebocoran pipa, tim teknis langsung bergerak dengan menutup pipa pada pukul 06.00 Wita serta memulai proses perbaikan pada pukul 08.00 Wita. Dijelaskannya, wilayah yang terdampak akibat kebocoran ini mencakup Kampial, Mutiara Kampial, Kampial Residence, Mumbul, dan sekitarnya.
“Kami belum bisa memastikan jumlah kepala keluarga yang terdampak secara spesifik, tetapi yang jelas daerah Kampial dan Mumbul adalah yang paling terpengaruh,” kata Suarsa.
Dalam menangani kebocoran pipa, perusahaan plat merah ini menggandeng pihak ketiga. Suarsa menekankan bahwa biasanya tidak memerlukan banyak orang dalam proses perbaikan, namun fokus pada penanganan spesifik di lokasi kebocoran.
Disinggung terkait pendistribusian air kepada pelanggan, Suarsa mengaku penyaluran air tangki kepada warga ada peraturannya. Jika dari kebocoran pipa berdampak hanya satu hari, maka tidak perlu melakukan penyaluran air tangki. Namun, mengakibatkan gangguan lebih dari tiga hari, maka bisa menyalurkan air tangki ke warga yang terdampak.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar memiliki penampungan air yang cukup untuk tiga hari. Ini merupakan langkah preventif yang dianjurkan agar warga tidak terlalu terdampak oleh gangguan pasokan air dalam jangka pendek.
Sampai saat ini, belum ada keluhan berarti dari masyarakat. Suarsa mengaku telah secara proaktif berkomunikasi dengan warga melalui media sosial untuk memberikan informasi terkini mengenai perbaikan pipa dan ketersediaan pasokan air. 7 ol3
Komentar