Siswa Afirmasi Terlibat Keributan
BANGLI, NusaBali - Siswa Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Papua terlibat keributan di sekitar gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Bangli, di Banjar/Kelurahan Kawan, Bangli, Selasa (19/3) malam. Siswa yang terlibat keributan telah diamankan di Polres Bangli. Keributan tersebut juga melibatkan siswa SMAN 1 Bangli.
Ulah para pelajar tersebut tersebar melalui rekaman video. Bahkan sempat ada aksi kejar-kejaran. Kepala SMAN 1 Bangli, Komang Gede Juliarta Danendra saat dikonfirmasi, membenarkan dalam keributan tersebut ada siswa Adem Papua SMAN 1 Bangli. Keributan dipicu masalah asmara. Salah satu siswa SMAN 1 Bangli inisial M menjalin hubungan/pacaran dengan siswi Adem SMKN 1 Bangli inisial D. Kemudian diketahui jika siswi tersebut juga menjadi kedekatan dengan siswa Adem Papua di SMKN 1 Klungkung inisial H.
"Dicipu masalah asmara. Kemarin malam terjadi keributan. Dari petugas keamanan di RSU Bangli yang mengetahui adanya keributam melaporkan ke pihak kepolisian," jelasnya Rabu (20/3).
Disinggung terkait siswa membawa sajam, Komang Danendra tidak menampik hal tersebut. Keributan cepat dilerai sehingga tidak sampai ada korban. "Petugas kepolisian langsung membawa para siswa ke Polres. Ada beberapa siswa yang diamankan. Namun siswa yang terlibat keributan baru tadi pagi dipulangkan. Sedangkan beberapa orang lainnya sudah pulang kemarin," sebutnya.
Siswa tersebut kemudian dijemput oleh guru bimbingan dan konseling (BK). Atas kejadian ini tentu pihak sekolah akan melakukan tindakan pembinan.
Para siswa Adem Papua ini ada tata tertib khusus dari Direktorat Pembinaan SMA. Jika siswa Adem membuat permasalah seperti keributan maka siswa akan mendapat 2 point. Jika point sudah sampai 6 point maka siswa tersebut dipulangkan ke daerah asal.
"Point 2 maka siswa tersebut mendapat pembinaan dari guru BK. Jadi belum sampai mereka dipulangkan. Jika pelanggaran sudah terakumulasi 6 point baru dikembalikan ke Papua," tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP Ngakan Gede Eka Yuana Putra saat dikonfirmasi, mengatakan membenarkan hal tersebut. Terkait keributan yang melibatkan pelajar penanganan di selesaikan di SPKT. Karena melibatkan anak di bawah umur sehingga didampingi juga petugas dari Unit PP. "Siswa sudah dijemput oleh gurunya," ucapnya singkat.7esa
1
Komentar