Low Season, Pengelola Dewi ‘Berjuang’ Gaet Turis
DENPASAR, NusaBali - Menggaet wisatawan pada saat low season menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku pariwisata, khususnya pengelola desa wisata (dewi) agar mendapatkan ‘tamu’ atau wisatawan. Caranya harus dengan kerja keras, berpromosi, baik secara bersama-sama maupun secara mandiri dengan memanfaatkan akses yang ada. Diantaranya network atau jaringan antar pelaku industri wisata seperti travel agent, pemanfaatan media sosial dan pemasaran digital yang lainnya.
“Pokoknya kita campuran. Menggunakan akses yang ada,” ujar I Wayan Malendra, salah seorang pengelola Desa Wisata Bakas di Banjarangkan, Klungkung, I Wayan Malendra, Rabu(20/3).
Usaha tersebut membuahkan hasil. “Walau musim sepi, namun kunjungan wisatawan masih tetap ada,” ujar praktisi pariwisata yang juga Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Kabupaten Klungkung.
Di Desa Wisata Bakas, dalam sebulan tidak kurang dari 70 orang wisatawan, terutama wisman yang datang berwisata.
“Tidak sekadar lewat, namun ada yang menginap,” terangnya. Hal itu karena di Desa Bakas sudah tersedia akomodasi untuk wisatawan.
“Ditambah dengan wisatawan domestik, termasuk kegiatan mahasiswa yang menggelar kegiatan seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau Kuliah Kerja Nyawa (KKN.) Itu juga sangat membantu ‘eksistensi’ desa wisata di masa low season seperti ini,” terang Malendra.
Karena itulah Malendra mengajak, kepada pengelola desa wisata yang lain agar bersama-sama aktif. Tidak hanya menungggu wisatawan datang, tetapi melakukan ‘promosi’ dan pemasaran. “Jika tidak, tentu sulit, apalagi jelas ada persaingan,” terangnya.
Malendra percaya, desa wisata dengan potensinya, mulai dari pemandangan alam pedesaan, suasana kehidupan keseharian, tradisi, adat maupun budaya, tetap memilki daya tarik sebagai tujuan wisata.
“Karena tak semua wisatawan suka yang ramai. Tidak sedikit yang ingin menikmati Bali dengan suasana teduh di pedesaan. Itu ada di desa wisata,” ujarnya. k17.
Komentar