Distan Denpasar Antisipasi ASF
DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar melalui Dinas Pertanian (Distan) mulai mewaspadai terjadinya penyebaran virus African Swine and Fever (ASF). Virus tersebut menyerang ternak babi pada 2019 hingga 2020 lalu, dan kini diindikasi kembali muncul.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, Jumat (22/3), mengatakan hingga saat ini di Denpasar belum ditemukan kasus terkait ASF. Kendati belum ditemukan, upaya antisipasi terus dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin ke kandang-kandang babi.
Kata Agung Bayu, penanganan pada hewan ternak terus berlanjut sejak merebaknya penyakit kuku dan mulut (PMK). “Saat ini vaksinasi masih jalan terus. Salah satu cara kami untuk mengantisipasi ASF adalah penyemprotan disinfektan,” ucapnya.
Menurut Agung Bayu, saat ini pihaknya masih melakukan vaksinasi PMK. Setiap terjun ke lapangan petugasnya juga melakukan penyemprotan kandang babi. Hal ini untuk menjaga kebersihan kandang. “Mudah-mudahan dengan kandang yang bersih, kejadian ASF tidak ada lagi karena memang dari tahun ke tahun kita sudah jalankan vaksinasi,” kata Agung Bayu.
Selain penyemprotan disinfektan, Pemkot Denpasar juga melakukan sosialisasi kepada para peternak untuk menjaga kebersihan kandang. Seperti tidak sembarangan masuk ke area kandang, atau membersihkan diri sebelum masuk kandang.
Menurut Agung Bayu, di Kota Denpasar ada sekitar 5.000 ekor populasi babi. Jumlah tersebut mengalami perubahan berhubungan dengan masa panen dan pembibitan oleh para peternak. Hingga saat ini kondisi ternak babi di Denpasar masih aman, belum ada temuan kasus ASF.
“Hingga saat ini belum ada laporan. Program tetap kami jalankan. Di samping vaksinasi dan layanan kesehatan, juga sosialisasikan pada peternak untuk menjaga kebersihan kandang,” tandasnya. 7 mis
1
Komentar